JAKARTA – Pelaku pasar diprediksi melakukan konsolidasi menunggu pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai prospek kebijakan tapering off pada acara tahunan bank sentral tersebut. Sentimen itu diyakini bisa menekan nilai tukar rupiah ke level Rp14.380-Rp14.410 per dolar Amerika Serikat (AS).Sentimen dari negara adikuasa tersebut diprediksi menekan nilai rupiah pada hari ini, Kamis, 26 Agustus 2021.“Pasar kelihatannya berkonsolidasi mengantisipasi pernyataan Gubernur the Fed Jerome Powell mengenai prospek kebijak<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pendapatan-cukai-tumbuh-18-2-pada-juli-2021-didorong-oleh-rokok">Pendapatan Cukai Tumbuh 18,2% pada Juli 2021, Didorong oleh Rokok</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/antisipasi-krisis-demografi-china-ingin-keluarga-miliki-3-anak">Antisipasi Krisis Demografi, China Ingin Keluarga Miliki 3 Anak</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pasar-membaik-investasi-reksa-dana-saham-bisa-jadi-pilihan">Pasar Membaik, Investasi Reksa Dana Saham Bisa Jadi Pilihan</a></li></ul>Meski begitu, Ariston menyebut penanganan COVID-19 di dalam negeri yang mulai menunjukan perbaikan bakal menahan pelemahan rupiah. Ditambah dengan pelonggaran Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), nilai tukar rupiah diyakini tidak akan ambles terlalu dalam.Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 mencatat kasus terkonfirmasi di Indonesia secara akumulatif telah menembus 4 juta pada Rabu, 25 Agustus 2021. Kendati demikian, kasus harian COVID-19 telah berkurang ke level 10.000-20.000 setelah sebelumnya pernah .mencapai 30.000-40.000 kasus.Pada Rabu, 25 Agustus 2021, kasus harian COVID-19 tercatat sebanyak 18.671. Di sisi lain, jumlah kasus sembuh di Indonesia saat ini mencapai 3,63 juta orang.“Pengendalian COVID-19 di dalam negeri yang mulai menunjukkan hasil membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah,” jelas Ariston.Mengutip Bloomberg, &nbsp;rupiah dibuka melemah 0,03% ke level Rp14.397,5 per dolar AS.Pelemahan juga terjadi pada mata uang Rupee India terhadap dolar AS sebesar 0,07% menjadi 74.243 dan Yuan Tiongkok terhadap dolar AS 0,03% menjadi 6.477.

me.jpg

RIZKY CHANDRA.png

Karyawan menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu Bank BUMN di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat cukup signifikan pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 195 poin atau 1,33 persen ke level Rp14.415 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,039 poin atau 0,04 persen ke level 97,869 pada pukul 14.53 WIB. New Normal yang akan diberlakukan secara bertahap dianggap menjadi sentimen positif terhadap pergerakan pasar saat ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

kurs-rupiah-menguat-1

JAKARTA – Pelaku pasar diprediksi melakukan konsolidasi menunggu pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai prospek kebijakan tapering off pada acara ta

Pelaku Pasar Konsolidasi Jelang Pengumuman The Fed Berpotensi Tekan Kurs Rupiah ke Level Rp14.410

Pasar Modal