JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (<a href="https://www.trenasia.com/rentang-jenuh-beli-ihsg-6-325-6-406-rekomendasi-saham-lq45-masih-bakal-cuan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">IHSG</a>) diperkirakan bakal melemah pada perdagangan Senin, 18 Januari 2021. Hal ini didorong adanya sentimen negatif akibat terus meningkatnya kasus COVID-19 di Tanah Air.



Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut, sejumlah indikator pun menunjukkan <a href="https://www.trenasia.com/asing-mulai-cabut-dari-bursa-ri-bikin-ihsg-merah-saham-saham-ini-dilego/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">pergerakan IHSG</a> yang berada pada area jenuh beli alias overbought. Hal ini mengindikasikan potensi untuk melanjutkan koreksi.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


“ecara teknikal, pergerakan IHSG menunjukkan dead cross pada indikator stochastic yang berada pada area overbought,” papar Dennies melalui riset hariannya, Senin 18 Januari 2021.



Dennies menjelaskan, kecemasan investor turut dibayangi dengan adanya rilis data perekonomian China baru-baru ini. Berdasarkan data yang akan dikeluarkan Biro Statistik Nasional, <a href="https://www.trenasia.com/5-tahun-lebih-cepat-ekonomi-china-diprediksi-lampaui-amerika-pada-2028/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">ekonomi China </a>diperkirakan tumbuh dari 4,9% menjadi 6,2%.



Dengan adanya hal tersebut, ia pun merekomendasikan tiga saham yang berpotensi cuan hari ini. Ketiganya, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)



<h6>BBRI</h6>



Dennies merekomendasikan saham badan usaha milik negara (BUMN) BBRI dengan harga beli di level Rp4.700 &#8211; Rp4.750 dan target jual di kisaran Rp4.900 – Rp5.000. Sedangkan ia menyarankan stop (cut) loss di harga Rp4.670 dengan breakdown support jual atau take profit.



<h6>PTPP</h6>



Masih pelat merah, ia merekomendasikan beli saham PTPP pada level Rp2.020 – Rp 2.050 dengan target jual di rentang harga Rp2.150 – Rp2.200. Sementara, ia menyarankan untuk stop (cut) loss di angka Rp2.000.



“Breakout resistance dengan volume tinggi, berpotensi melanjutkan penguatan. Target Price, stop loss, entry level upgraded,” tambahnya.



<h6>MNCN</h6>



Saham terkahir yang menjadi rekomendasinya adalah MNCN dengan akumulasi beli di kisaran Rp1.180 – Rp1.220 dengan target jual di level Rp1.300 – Rp1.350 dan stop (cut) loss di Rp1.160.



“Mengalami koreksi namun masih bertahan diatas level support,” tutupnya.

DREAN.png

Awak Media beraktivitas dengan latar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum&#8217;at, 17 Juli 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatat koreksi 0,21 persen di akhir sesi pertama perdagangan Jumat 17 Juli 2020. Kekhawatiran terkait gelombang kedua penyebaran virus corona (Covid-19) dan aksi ambil untuk atau profit taking dinilai menjadi penyebab koreksi indeks. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

ihsg-terkoreksi-4

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal melemah pada perdagangan Senin, 18 Januari 2021. Hal ini didorong adanya sentimen negatif akibat terus meningkatnya kasus COVID-19 di Tanah Air. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut, sejumlah indikator pun menunjukkan pergerakan IHSG yang berada pada area jenuh beli alias overbought. Hal ini mengindikasikan [&hellip;]

Peningkatan Kasus Corona jadi Sentimen Negatif, Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dibeli Hari Ini

Industri