ABUJA – Nigeria sebagai salah satu anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengambil langkah strategis untuk meningkatkan produksi minyaknya dengan target ambisius mencapai 1,7 juta barel per hari pada November 2023.&nbsp;Langkah ini dilakukan &nbsp;untuk memenuhi kuota yang lebih tinggi dalam perjanjian OPEC+, meskipun sebelumnya Nigeria sering gagal memenuhi kuota yang telah ditetapkan.Meskipun memiliki potensi sumber daya minyak yang melimpah, Nigeria selama beberapa tahun terakhir telah mengalami tantangan dalam mencapai target produksi yang diinginkan. Kombinasi antara kurang optimalnya sistem pipa minyak dan pencurian minyak, ditambah dengan kurangnya investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi, telah menjadikan Nigeria sebagai negara dengan tingkat &nbsp;produksi minyak mentah terkecil dalam aliansi OPEC+.Tantangan terbesar yang dihadapi oleh Nigeria adalah aktivitas pencurian minyak dan kurang optimalnya sistem pipa minyak yang telah lama menghantui industri hulu minyak dan gas. Situasi ini telah mendorong perusahaan-perusahaan besar di sektor tersebut untuk mencari peluang investasi di luar Nigeria, mengakibatkan dampak negatif pada perekonomian dan ketidakstabilan dalam mencapai target produksi minyak.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ocbc-nisp-gugat-sita-jaminan-harta-susilo-wonowidjojo-untuk-lunasi-kredit-macet-rp-232-m">OCBC NISP Gugat Sita Jaminan Harta Susilo Wonowidjojo untuk Lunasi Kredit Macet Rp232 M</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dukung-transformasi-digital-arab-saudi-kolaborasi-dengan-turkiye-dan-mesir">Dukung Transformasi Digital, Arab Saudi Kolaborasi dengan Turkiye dan Mesir</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kembali-singgung-hilirisasi-jokowi-sejarah-lama-jangan-terulang">Kembali Singgung Hilirisasi, Jokowi: Sejarah Lama Jangan Terulang</a></li></ul>Dilansir oilprice.com, Senin, 21 Agustus 2023, data menunjukkan &nbsp;selama periode 2009 hingga 2020, Nigeria &nbsp;mengalami kerugian rata-rata sebesar 140.000 barel per hari (bpd) akibat pencurian minyak, dengan nilai mencapai US$10,7 juta atau sekitar Rp160,5 miliar. Upaya pemerintah dan sektor swasta untuk menangani tantangan ini secara bersama-sama telah menjadi prioritas untuk mencapai tujuan produksi minyak yang lebih stabil.Baru-baru ini, Nigeria mengumumkan rencana untuk mengadakan roadshow internasional yang bertujuan untuk menarik investasi di sektor hulu minyak. Nigerian Upstream Petroleum Regulatory Commission (NUPRC) berencana menyelenggarakan roadshow dalam beberapa minggu mendatang, dengan harapan dapat menarik investor untuk berkontribusi dalam meningkatkan produksi minyak dan gas alam di negara ini.Dalam upaya untuk mencapai target produksi minyak yang lebih tinggi dan mengatasi tantangan pencurian minyak, Nigeria perlu bekerja keras untuk memperkuat kerjasama antara pemerintah, perusahaan minyak, dan lembaga terkait. Dengan &nbsp;langkah-langkah yang tepat, Nigeria memiliki potensi untuk meningkatkan kontribusinya dalam aliansi OPEC+ dan mengambil langkah maju dalam industri energi global.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

maria-lupan-hy97yy3e03A-unsplash (1).jpg

Selama periode 2009 hingga 2020, Nigeria  mengalami kerugian rata-rata sebesar 140.000 barel per hari (bpd) akibat pencurian minyak, dengan nilai mencapai US$10,7 juta atau sekitar Rp160,5 miliar

Penuhi Tantangan OPEC+, Nigeria Tingkatkan Produksi Minyak dan Atasi Tantangan Pencurian

Industri