IDHAM.png

JAKARTA - Harga minyak dunia berpotensi melemah pada perdagangan hari ini karena persediaan bahan bakar di Amerika Serikat yang melonjak secara tidak terduga.Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, lonjakan stok minyak mentah AS yang mengejutkan telah membebani pasar.American Petroleum Institute mencatat persediaan minyak mentah AS naik sekitar 7,6 juta barel dalam pekan yang berakhir 13 Januari 2023.Sementara itu, kekhawatiran akan resesi pun kembali meningkat karena data penjualan ritel dan output AS yang kurang baik.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/6-fakta-dance-sport-berawal-dari-sosialita-hingga-jadi-olahraga-inklusif">6 Fakta Dance Sport, Berawal dari Sosialita hingga Jadi Olahraga Inklusif</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/prakiraan-cuaca-hari-ini-dan-besok-untuk-wilayah-dki-jakarta">Prakiraan Cuaca Hari Ini dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/noel-gallagher-buka-peluang-reuni-oasis">Noel Gallagher Buka Peluang Reuni Oasis</a></li></ul>"Penjualan ritel AS bulan Desember turun paling banyak dalam setahun sementara output manufaktur mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua tahun karena biaya pinjaman yang lebih tinggi menekan permintaan barang," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 20 Januari 2023.Sementara data penjualan ritel AS tampak kurang memuaskan pelaku pasar, pejabat bank sentral The Federal Reserve (The Fed) justru mengeluarkan komentar hawkish yang menumbuhkan potensi kenaikan suku bunga yang agresif.Analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi menyampaikan bahwa penurunan harga produsen AS yang lebih besar dari perkiraan, serta penurunan penjualan ritel produksi manufaktur telah menimbulkan kekhawatiran terkait biaya ekonomi dari kenaikan suku bunga."Saya pikir, setidaknya hingga pertengahan tahun, minyak akan berada dalam mode pelemahan," kata Vandy.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rekomendasi-5-film-netflix-terpopuler-bulan-januari-di-indonesia">Rekomendasi 5 Film Netflix Terpopuler Bulan Januari di Indonesia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/makin-hemat-kuota-internet-ini-cara-download-lagu-format-mp-3-tanpa-install-aplikasi-khusus">Makin Hemat Kuota Internet! Ini Cara Download Lagu Format MP3 Tanpa Install Aplikasi Khusus</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dikirim-ke-ukraina-tank-challenger-2-inggris-mimiliki-reputasi-hampir-tidak-masuk-akal">Dikirim ke Ukraina, Tank Challenger 2 Inggris Mimiliki Reputasi Hampir Tidak Masuk Akal</a></li></ul>Didukung oleh komentar hawkish dari The Fed, nilai kurs dolar AS pun menguat dan membebani permintaan minyak karena komoditas menjadi lebih mahal bagi pihak yang memegang mata uang lain.Pada perdagangan pasar Eropa, Selasa, 18 Januari 2023 pukul 20.35 WIB, harga minyak diperdagangkan di level US$79,38 (Rp1,19 juta dalam asumsi kurs Rp15.113 per-dolar AS) perbarel.Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, Jumat, 20 Januari 2023, harga minyak dunia berpotensi melemah di rentang US$76 (Rp1,14 juta) - US$81,6 (Rp1,23 juta) perbarel.

ANANDA.png

oil-pump-jack-1407715_1920

Harga minyak dunia berpotensi melemah pada perdagangan hari ini karena persediaan bahan bakar di Amerika Serikat yang melonjak secara tidak terduga.

Persediaan Bahan Bakar AS Melonjak, Harga Minyak Dunia Berpotensi Melemah

Pasar Modal