JAKARTA &#8211; Pemerintah China mendenda<a href="https://www.trenasia.com/hari-pertama-diperdagangkan-saham-distibutor-alibaba-cloud-melejit-20-persen/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"> Alibaba Group</a> US$2,8 miliar atau Rp40 triliun. Jumlah ini merupakan yang tertinggi yang pernah diberikan.



Sanksi yang dikenakan kepada perusahaan milik <a href="https://www.trenasia.com/kritik-pemerintah-china-dan-hilangnya-bos-alibaba-jack-ma-hingga-kekayaan-turun-rp148-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Jack Ma</a> tersebut setara dengan 4% pendapatan domestik Alibaba pada 2019.



Dilansir dari Forbes, Senin 12 April 2021, China’s State Administration for Market Regulation (SAMR) mengatakan Alibaba telah menyalahgunakan dominasi pasarnya saat menghukum pedagang mereka yang tidak menjual barang dagangan mereka secara eksklusif di platformnya.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


Sejak 2015, Alibaba telah menghukum para pedagang yang menggunakan situs saingan melalui praktik yang dijuluki &#8220;er xuan yi&#8221;, yang berarti &#8220;pilih satu dari dua&#8221;.



Berdasarkan keterangan resminya, Alibaba menerima hukuman dengan tulus dan akan memastikan kepatuhannya dengan tekad.



Alibaba, dari sumber yang sama mengatakan akan beroperasi sesuai dengan hukum, serta terus memperkuat sistem kepatuhannya, dan membangun pertumbuhan melalui inovasi.



Pada November 2020, regulator China tiba-tiba menghentikan penawaran umum perdana Ant Group, afiliasi fintech Alibaba, hanya beberapa hari sebelum sahamnya diperkirakan akan mulai diperdagangkan di Shanghai dan Hong Kong.



Pemerintah telah memaksa Jack Ma untuk merestrukturisasi<a href="https://www.trenasia.com/ipo-fintech-ant-group-ditunda-kekayaan-jack-ma-melorot-rp4373-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"> Ant Group </a>untuk mematuhi aturan dan persyaratan modal yang sama yang harus diikuti oleh bank.



Sebagai informasi, SAMR mengumumkan pada akhir Desember 2020 mereka telah menyelidiki Alibaba atas dugaan praktik bisnis monopoli.



Jack Ma pun menjadi fokus pengawasan regulator setelah pidato pada pertemuan puncak di Shanghai akhir Oktober. Saat itu, dia menyatakan bahwa pembatasan regulasi China menghambat inovasi. &#8220;Bank-bank China telah beroperasi dengan mentalitas pegadaian,&#8221; katanya.



<a href="https://www.trenasia.com/kritik-pemerintah-china-dan-hilangnya-bos-alibaba-jack-ma-hingga-kekayaan-turun-rp148-triliun/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Jack Ma menghilang dari publik </a>selama hampir tiga bulan. Dia akhirnya muncul kembali pada bulan Januari dengan tampil dalam video berdurasi 50 detik.

Salah satu konglomerat terkaya Asia, pemilik Alibaba, Jack Ma/financeblvd.com

jack-ma-2-2

JAKARTA &#8211; Pemerintah China mendenda Alibaba Group US$2,8 miliar atau Rp40 triliun. Jumlah ini merupakan yang tertinggi yang pernah diberikan. Sanksi yang dikenakan kepada perusahaan milik Jack Ma tersebut setara dengan 4% pendapatan domestik Alibaba pada 2019. Dilansir dari Forbes, Senin 12 April 2021, China’s State Administration for Market Regulation (SAMR) mengatakan Alibaba telah menyalahgunakan [&hellip;]

Rekor! Alibaba Didenda Rp40 Triliun karena Monopoli

Dunia