JAKARTA - Pola gerak <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/ihsg">Indeks Harga Saham Gabungan</a> (IHSG) dipercaya masih menunjukkan penguatan terbatas dengan upaya untuk mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. Namun, risiko potensi terjadinya koreksi jangka pendek juga masih cukup besar.CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa potensi pelemahan indeks dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas. Secara teknikal, IHSG akan bergerak pada rentang 6.504 - 6.696 pada perdagangan Kamis, 11 November 2021."Hari ini IHSG berpeluang bergerak dalam rentang terbatas," ujar dia melalui riset harian yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 11 November 2021.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bi-pencatatan-keuangan-profesional-jadi-pilihan-wajib-umkm-untuk-naik-kelas">BI: Pencatatan Keuangan Profesional jadi Pilihan Wajib UMKM untuk Naik Kelas</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sambut-moto-gp-dan-wsbk-jalan-bypass-bandara-international-lombok-mandalika-siap-diresmikan">Sambut MotoGP dan WSBK, Jalan Bypass Bandara International Lombok – Mandalika Siap Diresmikan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ojk-cabut-izin-ovo-finance-indonesia-ovo-tak-ada-afiliasi">OJK Cabut Izin OVO Finance Indonesia, OVO: Tak Ada Afiliasi</a></li></ul>Pada kesempatan yang sama, ia turut merekomendasikan beberapa saham yang menurutnya berpeluang menghasilkan profit. Di antaranya TBIG, BBNI, ASII, WIKA, AKRA, KLBF, dan BINA.Sementara itu, Pengamat Pasar Modal dari MNC Asset Management, Edwin Sebayang memperkirakan adanya aksi profit taking yang akan melanda Bursa Indonesia hari ini, setelah selama 3 hari beruntun IHSG menguat cukup tajam, sekitar 1,54%. Secara year-to-date (ytd), indeks komposit telah menguat sekitar 11,77%.Ia menuturkan, indeks DJIA semalam melemah 0,66% disertai kembali turunnya harga beberapa komoditas seperti batu bara, minyak, dan timah di tengah tajamnya kenaikan yield obligasi AS tenor 2 dan 10 tahun masing-masing sebesar 26,38% dan 7,98%"Hari ini IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran level 6.632 - 6.728. Sedangkan, rentang pergerakan rupiah antara Rp14.170 - Rp14.310 per dolar AS," imbuhnya.Di samping analisis tersebut, Edwin tak lupa membagikan menu-menu saham yang bagi dia layak dicermati dan dapat menjadi pertimbangan para investor. Antara lain SAMF, AKRA, LPPF, ASII, BUKA, BMRI, TBIG, PTPP, SRTG, serta WIKA.

DREAN.png

MAS INNO.png

Layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin, 25 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

IHSG DiTutup Turun .jpg

Simak Skenario IHSG serta Rekomendasi Saham Indosurya dan MNC Asset Management Hari Ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Hari ini IHSG diproyeksikan bergerak di kisaran level 6.632 - 6.728. Sedangkan, rentang pergerakan rupiah antara Rp14.170 - Rp14.310 per dolar AS