JAKARTA - Pandemi COVID-19 telah melanda di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Bahkan hingga kini, kasus positif COVID-19 masih tinggi serta diiringi dengan kemunculan varian baru yaitu Delta dan Delta Plus.Tak cukup hanya di situ saja, rupanya<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=%2520covid-19" > COVID-19</a> tidak hanya berdampak pada manusia. Mengutip dari laman The Independent, dua harimau Sumatera yang terancam punah di Taman Margasatwa Ragunan telah terkonfirmasi positif COVID-19.Harimau Sumatera bernama Tino tersebut menunjukkan gejala termasuk sesak napas, bersin, dan pilek pada 9 Juli lalu. Tak hanya itu, harimau tersebut juga kehilangan nafsu makan.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gojek-dukung-vaksinasi-merdeka">Gojek Dukung Vaksinasi Merdeka</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/waspada-skimming-atm-simak-penjelasan-dan-cara-menghindarinya">Waspada Skimming ATM! Simak Penjelasan dan Cara Menghindarinya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ipo-laris-manis-ultra-voucher-gandeng-sejumlah-bank-untuk-pengembangan-bisnis">IPO Laris Manis, Ultra Voucher Gandeng Sejumlah Bank Bidik Laba Meroket 600 Persen</a></li></ul>Dalam dua hari, harimau Sumatera yang lain yang bernama Hari, menunjukkan gejala yang sama.Kini, keduanya dikabarkan telah sembuh dari penyakit tersebut.Dalam keterangannya, seperti yang dikutip dari The Independent pada hari Minggu, Suzi Marsitawati dari Dinas Pertamanan dan Kehutanan DKI Jakarta memastikan swab yang diambil dari kedua hewan tersebut menunjukkan hasil positif COVID-19.Kedua harimau tersebut juga telah menjalani pengobatan menggunakan antibiotik, antihistamin, obat antiinflamasi, dan multivitamin.Setelah 10-12 hari dan dalam pengawasan ketat di Kebun Binatang Ragunan Jakarta, kondisi kedua harimau itu dikatakan membaik dan kedua hewan itu kini telah pulih.“Kondisi mereka sekarang baik. Nafsu makan mereka kembali dan mereka aktif,” kata Ibu Marsitawati.Investigasi telah diluncurkan tentang bagaimana mereka tertular virus sejak kebun binatang ditutup untuk pengunjung sebagai bagian dari pembatasan virus corona.Ms Marsitawati mengatakan tidak ada infeksi yang diketahui di antara penjaga dan staf kebun binatang lainnya yang dapat menyebabkan harimau tertular Covid.Seperti yang kita ketahui, harimau Sumatera adalah subspesies harimau yang paling terancam punah dan berada di bawah tekanan yang meningkat karena habitat hutan mereka menyusut.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/7-raja-properti-indonesia">7 Konglomerat Raja Properti Indonesia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/almarhum-pengusaha-keturunan-tionghoa-sumbang-rp-2-triliun-untuk-warga-sumsel-terdampak-covid-19">Almarhum Pengusaha Keturunan Tionghoa Sumbang Rp2 Triliun untuk Warga Sumsel Terdampak COVID-19</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kinerja-keuangan-dan-penyaluran-kredit-membaik-masa-depan-bank-jago-arto-makin-cerah">Prospek Cerah, Lembaga Asing ini Ramalkan Saham ARTO Tembus Rp22.600</a></li></ul>Hingga sekarang, diperkirakan ada kurang dari 400 harimau yang hidup saat ini yang tinggal di petak-petak hutan yang tersisa di pulau Sumatera.

JUSTINA.png

Tak Hanya Manusia, Kini COVID-19 Juga Menyerang Harimau Sumatera yang Terancam Punah

Tak Hanya Manusia, Kini COVID-19 Juga Menginfeksi Harimau Sumatera yang Terancam Punah

Gaya Hidup