EDINBURG- Sedikit yang diketahui tentang tiga kerangka yang ditemukan di ruang bawah tanah abad pertengahan di Skotlandia ketika para pekerja menemukan pada tahun 1957.Sekarang, lebih dari 60 tahun kemudian, para peneliti menggunakan ilmu dan teknologi forensik untuk akhirnya menempatkan wajah pada individu-individu ini dengan menggunakan rekonstruksi wajah 3D. &nbsp;Teknologi ini seperti&nbsp; menghidupkan mereka secara digital.Disebut Cold Case Whithorn, proyek ini merupakan bagian dari inisiatif yang dipimpin oleh The Whithorn Trust. &nbsp;Sebuah&nbsp; badan amal Skotlandia yang mengelola Biara Whithorn, salah satu komunitas Kristen paling awal di Skotlandia dan situs di mana kerangka-kerangka itu ditemukan.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/imbas-harga-pertalite-cs-naik-inflasi-masih-hantui-oktober">Imbas Harga Pertalite Cs Naik, Inflasi Masih Hantui Oktober</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/maju-mundur-7-bulan-perang-ukraina">Maju Mundur 7 Bulan&nbsp; Perang Ukraina</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sering-dikira-produk-asing-brand-fesyen-ini-rupanya-asli-indonesia">Sering Dikira Produk Asing, Brand Fesyen Ini Rupanya Asli Indonesia</a></li></ul>Menurut BBC News, tujuan&nbsp;proyek ini adalah untuk &nbsp;mengungkapkan wawasan tentang gaya hidup, pola makan, dan kesehatan orang-orang Skotlandia di masa lalu.<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/10/1664804194379.jpeg"><figcaption>Rekonstruksi wajah pendeta (kiri) dan uskup menggunakan teknologi 3D/ Chris Rynn&nbsp;</figcaption></figure>Chris Rynn, seorang antropolog kraniofasial forensik yang berbasis di Skotlandia menggunakan campuran teknologi dan teknik langsung untuk merekonstruksi tiga tengkorak. Mereka adalah&nbsp;seorang wanita muda, seorang pendeta dan Uskup Walter. Menurut&nbsp; Museum Nasional Skotlandia Walter&nbsp; &nbsp;menjadi uskup komunitas pada tahun 1209.Langkah pertama Rynn adalah membuat pemindaian 3D dari setiap tengkorak. "Saya tidak ingin wajah-wajah ini terlihat seperti patung digital, jadi ketika menyangkut otot, saya memahatnya dalam lilin dan kemudian memindainya secara 3D dengan cara yang sama seperti tengkorak yang dipindai," kata Rynn dalam presentasi video tentang proyek.&nbsp;Hasilnya adalah tiga rekonstruksi 3D yang sangat hidup. Rynn menggunakan kecerdasan buatan untuk menghidupkan kembali mereka, menyebabkan mereka bergerak, berkedip, dan bahkan tersenyum seolah-olah mereka masih hidup hari ini."Tengkorak-tengkorak itu sangat menarik untuk dikerjakan berdampingan karena salah satunya, pendeta dengan &nbsp;bibir sumbing adalah tengkorak paling asimetris yang pernah saya kerjakan," kata Rynn dalam video tersebut. "Yang lain, wanita muda, adalah tengkorak paling simetris yang pernah saya kerjakan."The Whithorn Trust mempersembahkan animasi tersebut selama Wigtown Book Festival pada hari Jumat &nbsp;30 September 2022.&nbsp;"Kesempatan untuk melihat dan membayangkan bahwa kita dapat mendengar tiga orang yang berasal dari berabad-abad &nbsp;lalu adalah cara yang luar biasa untuk membantu kita memahami sejarah dan nenek moyang," Julia Muir-Watt, manajer pengembangan The Whithorn Trust kepada BBC News.&nbsp;"Selalu menjadi tantangan untuk membayangkan seperti apa kehidupan di abad pertengahan, dan rekonstruksi ini adalah cara yang brilian untuk terlibat dengan siapa orang-orang dari masa lalu kita sebenarnya, tentang kehidupan sehari-hari, harapan, dan keyakinan mereka.”&nbsp;

AMIRUDDIN ZUHRI.png

tengkorak.jpg

Hasil rekonstruksi digital tengkorak wanita Skotlandia abad pertengahan

Sedikit yang diketahui tentang tiga kerangka yang ditemukan di ruang bawah tanah abad pertengahan di Skotlandia ketika para pekerja menemukan pada tahun 1957

Tengkorak Wanita dan Uskup Skotlandia Abad Pertengahan Kembali ‘Dihidupkan’

Tekno