IDHAM.png

JAKARTA – Dalam perkembangannya, aset <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=kripto">kripto</a> dikenal oleh para investor dengan pembagian jenis seperti stablecoin, altcoin, memecoin, dan shitcoin. Di tengah pertumbuhan minat aset kripto yang terus meningkat, masih cukup banyak masyarakat yang belum memahami perbedaan antara keempat jenis koin tersebut.&nbsp;Trader&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=tokocrypto">Tokocrypto</a> Afid Sugiono mengatakan, dalam ranah kripto, ada kategori koin dan token. Koin dan token pada dasarnya adalah entitas yang sama, namun ada perbedaan terkait dengan jaringan blockchain&nbsp;yang menjadi basisnya.&nbsp;“Koin adalah aset kripto yang memiliki jaringan blockchain sendiri, seperti <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=bitcoin">Bitcoin</a>, Ethereum, Cardano dan lainnya sementara, token adalah aset kripto yang 'numpang' di dalam jaringan blockchain yang sudah ada, seperti, TKO, Shiba Inu, AXS dan lainnya,” ujar Afid Sugiono dikutip Kamis 16 Mei 2024.&nbsp;Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/5-jenis-aset-kripto-yang-paling-diminati-investor-indonesia-1">5 Jenis Aset Kripto yang Paling Diminati Investor Indonesia</a><h2>Perbedaan Stablecoin, Altcoin, Memecoin, dan Shitcoin:</h2><h3>1. <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/berkenalan-dengan-stablecoin-aset-kripto-paling-minim-risiko">Stablecoin</a></h3>Afid menerangkan stablecoin&nbsp;adalah aset kripto yang menawarkan nilai yang terus stabil karena sudah dijamin oleh aset-aset lain di belakangnya (underlying asset) dengan rasio 1:1. Aset lain tersebut bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya uang fiat, sesame aset kripto, hingga komoditas.&nbsp;“Saat ini, stablecoin kerap menjadi buah bibir dan pilihan utama pegiat aset kripto. Selain karena harganya yang cenderung stabil dan berbeda dengan aset kripto lainnya, stablecoin juga dianggap lebih aman karena adanya aset lain yang menjaminnya,” kata Afid.&nbsp;Contoh dari stablecoin&nbsp;di antaranya Tether (USDT), USD Coin (USDC), Binance Indonesian Rupiah (BIDR), Tether Gold (XAUT), PAX Gold (PAXG).&nbsp;<h3>2. <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/5-jenis-aset-kripto-yang-paling-diminati-investor-indonesia-1">Altcoin</a>&nbsp;</h3>Dalam terminologi sederhananya, altcoin&nbsp;adalah aset kripto selain Bitcoin (BTC). Kripto altcoin&nbsp;dilahirkan karena popularitas Bitcoin yang kesuksesannya membuka peluang untuk pembuatan proyek kripto lain sehingga lahirlah aset-aset yang utilitasnya tidak kalah bagusnya dibanding Bitcoin.“Sebagian besar altcoin mencoba menawarkan cara yang efisien dan murah untuk melakukan transaksi di blockchain. Stablecoin termasuk altcoin karena BTC tidak termasuk di dalamnya,” papar Afid.&nbsp;Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/berkenalan-dengan-stablecoin-aset-kripto-paling-minim-risiko">Berkenalan dengan Stablecoin, Aset Kripto Paling Minim Risiko</a><h3>3. Memecoin</h3>Memecoin&nbsp;adalah aset kripto yang dikaitkan dengan beberapa tema yang sedang tren di pasaran dan seringkali diproyeksikan sebagai lelucon. Dogecoin (DOGE) adalah memecoin&nbsp;pertama karena dinamai anjing populer di internet.Meskipun dianggap sebagai lelucon, namun memecoin&nbsp;bisa cukup memberikan jaminan sebagai aset kripto, misalnya Dogecoin yang saat ini tercakup sebagai aset dengan kapitalisasi terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar yang sudah mencapai angka US$19 miliar atau setara dengan Rp272,8 triliun dalam asumsi kurs Rp14.360 per dolar AS.“Tapi, ada memecoin yang gagal bahkan berujung penipuan, seperti Squidgame coin yang pengembangnya melakukan rug pull dan mengambil semua uang dari investor. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang ingin investasi di jenis kripto ini, harus ekstra waspada dan selalu melakukan riset terlebih dahulu,” ucap Afid.&nbsp;Baca Juga: <a href="Uni Eropa Umumkan Aturan Baru untuk Stablecoin">Uni Eropa Umumkan Aturan Baru untuk Stablecoin</a><h3>4. Shitcoin</h3>Afid menjelaskan, shitcoin&nbsp;tidak jauh berbeda dengan memecoin. Istilah shitcoin mengacu pada aset kripto yang tidak memiliki tujuan atau utilitas secara langsung.“Berkurangnya nilai sebuah shitcoin sering kali disebabkan oleh minat investor yang gagal karena tidak dibuat dengan itikad baik atau karena harganya didasarkan pada spekulasi. Dengan demikian, kripto ini dianggap sebagai investasi yang buruk,” kata Afid.&nbsp;Shitcoin&nbsp;biasanya memiliki kenaikan harga dalam jangka pendek dan diikuti oleh penurunan yang disebabkan oleh investor yang ingin memanfaatkan keuntungan lewat trading seperti halnya memecoin.Pasalnya, nilai memecoin&nbsp;dan shitcoin&nbsp;terbilang lebih volatil dibandingkan dengan aset kripto lainnya sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih besar melalui strategi khusus.&nbsp;Contoh shitcoin&nbsp;di antaranya Dogelon Mars (ELON), SafeMoon, Baby Doge Coin (BabyDoge), Floki, dll.&nbsp;

LAILA.png

Ilustrasi Mata Uang Kripto / Pixabay.com

Mata uang kripto

Dalam perkembangannya, aset kripto dikenali oleh para investor dengan pembagian jenis seperti stablecoin, altcoin, memecoin, dan shitcoin.

Apa Perbedaan Stablecoin, Altcoin, Memecoin, dan Shitcoin? Simak di Sini

Fintech