IDHAM.png

JAKARTA - Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman memiliki proyeksi yang berbeda dengan Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) tahun ini.Dikatakan oleh Helmi, pihaknya memproyeksikan The Fed akan menaikkan suku bunga setidaknya satu kali lagi menjadi 5,5%-5,75%.Akan tetapi, berbeda dengan BI yang memprediksi kenaikan suku bunga akan terjadi pada September, Citi Indonesia memproyeksikan suku bunga The Fed akan dikerek pada November."Citi masih memperkirakan The Federal Reserve Fund Rate akan naik satu kali lagi ke 5,75%, tapi di bulan November. Jadi, akan berbeda dengan konsensus di bulan September," papar Helmi dalam konferensi pers paparan kinerja Citi Indonesia semester I-2023 di Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/keterbukaan-perusahaan-indonesia-dengan-esg-masih-di-bawah-50-persen">Keterbukaan Perusahaan Indonesia dengan ESG Masih di Bawah 50 Persen</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/3-langkah-baru-pemerintah-untuk-sebarkan-virus-esg">3 Langkah Baru Pemerintah untuk Sebarkan 'Virus' ESG</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kesadaran-warga-dan-pengusaha-jadi-tantangan-penerapan-esg-di-indonesia">Kesadaran Warga dan Pengusaha Jadi Tantangan Penerapan ESG di Indonesia</a></li></ul>Helmi pun menyampaikan bahwa tim riset Citi Indonesia di AS memperkirakan bahwa negeri Paman Sam akan dilanda resesi pada awal tahun depan.Dengan demikian, Citibank belum memperkirakan terjadinya skenario soft landing dalam proyeksi baseline perseroan. Soft landing sendiri merupakan istilah yang merujuk kepada penurunan perekonomian di AS, tapi tidak secara tajam atau signifikan.Helmi juga menyebutkan bahwa jika skenario resesi tersebut terealisasi, maka akan ada capital inflow yang cukup deras ke pasar negera berkembang, salah satunya Indonesia."Itu akan positif untuk Indonesia dalam jangka pendek," kata Helmi.Akan tetapi, apabila soft landing di AS terjadi, maka arah suku bunga The Fed pun akan dibayangi dengan ketidakpastian lagi hingga 2024.Kemudian, capital inflow ke pasar negara berkembang pun tidak akan sekuat jika skenario resesi tidak terjadi sesuai dengan prediksi.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-tanda-anda-memiliki-kondisi-keuangan-yang-sehat">5 Tanda Anda Memiliki Kondisi Keuangan yang Sehat</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ingin-hidup-tenang-ini-5-panduan-mindfulness-untuk-pemula">Ingin Hidup Tenang, Ini 5 Panduan Mindfulness untuk Pemula</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/makna-nama-baru-gunung-bawah-laut-di-pacitan-jogo-jagad">Makna Nama Baru Gunung Bawah Laut di Pacitan ‘Jogo Jagad’</a></li></ul>Sebagai informasi, pada Juli 2023 lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 5,25%-5,5% dan menjadi kenaikan yang kesebelaskalinya sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai pada awal 2022. Level suku bunga Fed saat ini pun menjadi yang tertinggi dalam dua dekade terakhir.Setelah mengumumkan kenaikan suku bunga, Gubernur The Fed Jerome Powell pada saat itu mengatakan bahwa pihaknya masih memiliki ruang untuk mengerek Fed Fund Rate karena tingkat inflasi yang belum mencapai target.Namun, beberapa hari ke belakang Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mengeluarkan sinyal dovish dengan mengatakan bahwa suku bunga Fed sudah cukup tinggi dan sudah waktunya bagi bank sentral untuk mengerem pengetatan kebijakan moneternya.Menilik data CME FedWatchTool yang diakses Kamis, 10 Agustus 2023 pukul 21.50 WIB, 90,5% pelaku pasar memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunga di level 5,25%-5,5%.Di sisi lain, 9,5% pelaku pasar lainnya memproyeksikan suku bunga akan dikerek lagi sebesar 25 basis poin ke level 5,5%-5,75%.&nbsp;

LAILA.png

interest-rate.jpg

Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman memiliki proyeksi yang berbeda dengan Bank Indonesia (BI) terkait kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Beda dengan BI, Inilah Proyeksi Suku Bunga The Fed Tahun 2023 dari Citi Indonesia

Finansial