DREAN.png

JAKARTA – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Papdi) menyampaikan rekomendasi mengenai pemberian vaksinasi COVID-19 pada pasien dengan penyakit penyerta (kormobid).



Melalui surat yang ditujukan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Papdi menyebut bahwa rekomendasi disusun secara spesifik untuk vaksin Sinovac. Landasannya dari data publikasi fase I/II mengenai Sinovac serta data uji fase III di Bandung.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/bangun-infrastruktur-baru-google-perluas-layanan-cloud-di-india/">Bangun Infrastruktur Baru, Google Perluas Layanan Cloud di India</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/bantu-start-up-erick-refocusing-telkom-dan-telkomsel/">Bantu Start Up, Erick Refocusing Telkom dan Telkomsel</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/booming-tren-daring-serial-5-sdm-dan-infrastruktur-tertinggal-perlindungan-data-tak-andal/">Booming Tren Daring (Serial 5): SDM dan Infrastruktur Tertinggal, Perlindungan Data Tak Andal</a></li>
</ul>


Papdi menyampaikan beberapa jenis penyakit penyerta yang laik dan belum/tidak laik untuk dilakukan vaksinasi. 



Sementara, jika individu memiliki lebih dari satu komorbid, dan satu diantaranya merupakan kriteria belum dan atau tidak laik, maka dipilih yang belum dan atau tidak laik. Berikut rekomendasinya:



&#8211; Reaksi anafilaksis: Laik



&#8211; Alergi obat: Laik



&#8211; Alergi makanan: Laik



&#8211; Asma bronkial: Laik



&#8211; Rhnitis alergi: Laik



&#8211; Urtikaria: Laik



&#8211; Dermatitis atopi: Laik



&#8211; Penyakit Autoimun Sistemik: Belum laik



&#8211; HIV: Laik (dengan catatan)



&#8211; Sindroma Hiper IgE: Belum laik



&#8211; Penyakit Paru Obstruktif Kronik: Laik



&#8211; Tuberkulosis: Laik



&#8211; Kanker Paru: Laik



&#8211; Interstitial lung disease: Laik



&#8211; Pasien dengan infeksi akut: Tidak laik



&#8211; Penyakit hati: Laik



&#8211; PGK non dialisis: Belum laik



&#8211; PGK dialisis: Belum laik



&#8211; Transplantasi ginjal: Belum laik



&#8211; Sindroma nefrotik dengan imunosupresan/kortikosteroid: Belum layak



&#8211; Hipertensi: Belum laik



&#8211; Gagal jantung: Belum laik



&#8211; Penyakit jantung coroner: Belum laik



&#8211; Reumatik Autoimun: Belum laik



&#8211; Penyakit-penyakit gastrointestinal: Belum laik



&#8211; Diabetes Melitus: Laik



&#8211; Obesitas: Laik



&#8211; Hipertiroid/hipotiroid karena autoimun: Belum laik



&#8211; Nodul tiroid: Laik



&#8211; Pasien hematologi-onkologi yang mendapatkan terapi aktif jangka panjang: Belum laik



&#8211; Pendonor darah: Laik



&#8211; Penyakit Gangguan Psikosomatis: Laik

Ilustrasi vaksin COVID-19. / Reuters

vaksin-covid-19-reuters

Catat! Ini Daftar Penyakit Bawaan yang Tak Boleh Divaksin COVID-19

JAKARTA – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Papdi) menyampaikan rekomendasi mengenai pemberian vaksinasi COVID-19 pada pasien dengan penyakit penyerta (kormobid). Melalui surat yang ditujukan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Papdi menyebut bahwa rekomendasi disusun secara spesifik untuk vaksin Sinovac. Landasannya dari data publikasi fase I/II mengenai Sinovac serta data uji fase III di Bandung. Papdi [&hellip;]

Catat! Ini Daftar Penyakit Bawaan yang Tak Boleh Divaksin COVID-19

Nasional