IDHAM.png

AMIRUDDIN ZUHRI.png

linvestree.jpeg

Proses likuidasi PT Investree Radika Jaya (Investree) menjadi perhatian banyak pihak, terutama mengenai nasib karyawan yang terdampak. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan langkah-langkah hukum dan administratif sedang ditempuh untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan ini, termasuk kepada para karyawannya. Berikut perkembangan terbaru yang perlu diketahui.

Update Kasus Investree: Nasib Karyawan saat Perusahaan dalam Proses Likuidasi

trenasia

IMG_20240808_234928.jpg

Wakil Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Immanuel Ebenezer didampingi Head og Region Gojek Gede Manggala saat berdiskusi dengan mitra driver dalam acara kopdar di Kantor Gojek Kemang Timur, Selasa 10 Desember 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Wamenaker Kopdar Gojek - Panji 4.jpg

Investor memandang program buyback ini, yang didukung oleh perbaikan fundamental perusahaan, memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham GOTO. 

GOTO Lanjutkan Aksi Buyback Saham, Alokasi Rp242 M Desember 2024

Tiny sales managers looking at growth chart.jpg

Pembiayaan modal ventura sepanjang tahun 2024 terus mengalami tekanan. Berdasarkan data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan atau penyertaan perusahaan modal ventura (PMV) per November 2024 terkontraksi sebesar 7,46% secara year-on-year (yoy), menjadi Rp16,09 triliun. Meski demikian, prospek industri pada tahun 2025 diproyeksikan OJK akan tetap stabil dengan beberapa tantangan yang harus diantisipasi.

Kinerja Terus Tertekan, Begini Prospek Bisnis Modal Ventura 2025

Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PT PANI) Sugianto Kusuma saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PANI di Jakarta. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

RUPSLB PANI - Panji 5.jpg

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menjadi dua saham properti unggulan di tengah beragam tantangan dan peluang yang melingkupi sektor ini sepanjang tahun 2025.

PANI dan CTRA Masuk Saham Propeti Unggulan di 2025, Segini Target Sahamnya 

ANANDA.png

<p> Ilustrasi investasi reksa dana saham saat pandemi./ Pixabay</p>


money-2696234_1920

HSBC Global Private Banking (HSBC GPB) memproyeksikan bahwa aset berisiko akan terus memberikan peluang menarik sepanjang paruh pertama tahun 2025. Hal ini didukung oleh prospek ekonomi global yang stabil, peningkatan pendapatan perusahaan, serta pemangkasan suku bunga bank sentral di berbagai negara.  

HSBC Perkirakan Aset Berisiko Tetap Menjanjikan pada 2025

Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Pre-Provision Operating Profit (PPOP) perbankan rata-rata tumbuh 7,8% year-on-year (yoy) sepanjang Januari hingga November 2024.

Update Kasus Investree: Nasib Karyawan saat Perusahaan dalam Proses Likuidasi

GOTO Lanjutkan Aksi Buyback Saham, Alokasi Rp242 M Desember 2024

Kinerja Terus Tertekan, Begini Prospek Bisnis Modal Ventura 2025

PANI dan CTRA Masuk Saham Propeti Unggulan di 2025, Segini Target Sahamnya

HSBC Perkirakan Aset Berisiko Tetap Menjanjikan pada 2025

Menakar Kinerja Perbankan di Tahun 2024: BBCA, BBRI, dan BRIS Memimpin

Latest News