IDHAM.png

JAKARTA – Dalam kurun waktu empat bulan pertama tahun 2024, perusahaan fintech peer-to-peer&nbsp;(P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) telah mencairkan Rp4,66 triliun ke 4,22 juta nasabah.&nbsp;Hal tersebut disampaikan oleh Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss dalam acara Halal Bihalal dan Media Gathering di Jakarta, Senin, 29 April 2024.&nbsp;“Hingga tanggal 29 April 2024, Adakami telah berhasil menyalurkan pendanaan senilai Rp4,66 triliun kepada 4,22 juta nasabah,” katanya.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-keuntungan-menabung-saham-setiap-bulan">5 Keuntungan Menabung Saham Setiap Bulan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/amerika-beli-81-pesawat-rongsokan-dari-kazahkstan">Amerika Beli 81 Pesawat Rongsokan dari Kazahkstan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-potensi-menguat-saham-essa-sido-dan-bfin-menarik-disimak">IHSG Potensi Menguat, Saham ESSA, SIDO dan BFIN Menarik Disimak</a></li></ul>Jonathan mengatakan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari kontribusi Adakami dalam membantu memenuhi kebutuhan pendanaan masyarakat.&nbsp;Adakami pun berkomitmen untuk terus membantu lebih banyak masyarakat dalam mencapai tujuan mereka melalui penyediaan pendanaan yang berkualitas.Meskipun demikian, upaya ini seringkali dihadapi oleh berbagai tantangan, terutama dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang mencari celah dalam situasi rendahnya tingkat literasi keuangan dan digital masyarakat.&nbsp;Oleh karena itu, edukasi finansial dan digital menjadi sangat penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengelola keuangan secara bijaksana dan memanfaatkan teknologi secara efektif.Jonathan menyampaikan bahwa ada sejumlah modus yang kerap dilakukan untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari masyarakat.Modus-modus ini mencakup tindakan seperti melakukan pencurian identitas Adakami dan mengklaim bahwa tim Adakami telah melakukan penyalahgunaan data ganda, menciptakan akun media sosial palsu, atau menyamar sebagai layanan pelanggan Adakami untuk menargetkan pengguna yang mengalami masalah saat melakukan pembayaran.&nbsp;Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/banyak-yang-belum-tahu-inilah-cara-kerja-fintech-p-2-p-lending">Banyak yang Belum Tahu, Inilah Cara Kerja Fintech P2P Lending</a>Mereka juga terlibat dalam aktivitas seperti menyebarkan informasi palsu, meretas akun pengguna melalui pengiriman kode One Time Password (OTP) atau tautan phishing, menjanjikan hadiah menarik, dan berbagai tindakan penipuan lainnya."Semua ini adalah tindakan fraud&nbsp;atau penipuan yang kami temukan dan perlu kita waspadai bersama lewat peningkatan literasi keuangan dan digital. Dengan demikian, kita bisa secara proaktif mengenali ciri-ciri potensi fraud&nbsp;dan menghindarinya," kata Jonathan.Jonathan melanjutkan bahwa untuk membantu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap penipuan, Adakami secara aktif melakukan edukasi dan sosialisasi melalui berbagai saluran, termasuk media sosial, siaran langsung, talkshow radio, dan kegiatan tatap muka dengan masyarakat. Melalui upaya ini, Adakami juga berharap dapat berkontribusi pada peningkatan literasi keuangan di Indonesia.Selain memaparkan jenis penipuan yang perlu diwaspadai, Jonathan juga menyampaikan informasi terkait tindakan yang dapat diambil oleh masyarakat saat menghadapinya..Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain adalah:<ol><li>Memastikan hanya berkomunikasi atau mencari informasi melalui saluran resmi seperti email, nomor telepon, atau akun media sosial yang terverifikasi.</li><li>Berhati-hati dan selektif dalam membagikan informasi pribadi, tidak mengunggahnya di media sosial atau memberikannya kepada pihak yang tidak terpercaya.</li><li>Waspada terhadap penawaran hadiah menggiurkan dengan syarat yang mencurigakan, seperti membeli barang tertentu atau berhutang demi mendapatkan hadiah.</li><li>Memahami syarat dan ketentuan layanan keuangan yang digunakan, serta memiliki rencana pemenuhan kewajiban yang jelas.</li><li>Jika membutuhkan pinjaman atau layanan keuangan lainnya, pastikan untuk mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan yang benar-benar diperlukan dan dapat dipertanggungjawabkan.</li></ol><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-nckl-doid-dan-mtel-menarik-disimak-saat-ihsg-diramal-menguat">Saham NCKL, DOID dan MTEL Menarik Disimak Saat IHSG Diramal Menguat</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hari-ini-rups-cek-historis-dividen-sampoerna-hmsp">Hari Ini RUPS, Cek Historis Dividen Sampoerna (HMSP)</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-mbma-bbca-dan-pgas-top-gainers-lq-45-kala-ihsg-sesi-i-melompat">Saham MBMA, BBCA dan PGAS Top Gainers LQ45 Kala IHSG Sesi I Melompat</a></li></ul>Kemampuan untuk membuat keputusan yang bijak, terutama terkait dengan masalah finansial, merupakan kunci penting dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Bernardino Moningka Vega, Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (Adakami), menyampaikan hal ini dalam acara Media Gathering &amp; Halalbihalal bertema "Pilihan Bijak untuk Masa Depan Lebih Baik".Menurut Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega, setiap keputusan yang berkaitan dengan keuangan akan memiliki dampak yang signifikan, tidak hanya bagi individu yang mengambil keputusan tersebut, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya, bahkan bisa mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara secara keseluruhan.&nbsp;"Oleh karena itu, kita perlu bertindak cermat, hati-hati, dan bijaksana dalam mengelola keuangan dan memilah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan, serta bagaimana kita memenuhi keinginan tersebut," ujarnya.

Halal Bihalal dan Media Gathering AdaKami di Jakarta, Senin, 29 April 2024.

WhatsApp Image 2024-04-29 at 17.57.20_85c55bbf.jpg

Dalam kurun waktu empat bulan pertama tahun 2024, perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) telah mencairkan Rp4,66 triliun ke 4,22 juta nasabah. 

Dalam Kurun 4 Bulan, AdaKami Cairkan Pinjaman Rp4,66 Triliun ke 4,22 Juta Nasabah

Fintech