WASHINGTON - Analis SLJ Capital, Stephen Jen mengatakan Dolar AS bisa melemah hingga 15% dalam empat hingga enam kuartal mendatang. Hal ini disebabkan lantaran inflasi terus mereda dan The Fed mulai melonggarkan kebijakan moneter.Dalam catatan bulan Februari, inflasi yang diukur dengan indeks harga konsumen menurun sesuai dengan ekspektasi naik 6,0% dari tahun ke tahun. Data itu tiba menjelang kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Maret di tengah gejolak krisis Silicon Valley Bank.Mengutip Insider Kamis, 6 April 2023, Inflasi mencapai titik tertinggi untuk siklus tersebut pada Juni 2022. Pun halnya dengan IHK mencapai 9,1% secara tahunan sekaligus menjadi tingkat tertinggi sejak November 1981.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mengenal-bei-teknik-wawancara-yang-kerap-digunakan-saat-interview-kerja">Mengenal BEI: Teknik Wawancara yang Kerap Digunakan Saat Interview Kerja</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/info-bmkg-prakiraan-cuaca-hari-ini-06-april-2023-dan-besok-untuk-wilayah-dki-jakarta">INFO BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini 06 April 2023 dan Besok untuk Wilayah DKI Jakarta</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/lingkaran-merah-besar-dan-menakutkan-muncul-di-langit-italia">Lingkaran Merah Besar dan Menakutkan Muncul di Langit Italia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/peneliti-temukan-medan-magnet-dari-planet-mirip-bumi-di-ekstrasurya">Peneliti Temukan Medan Magnet Dari Planet Mirip Bumi di Ekstrasurya</a></li></ul>Pada kuartal keempat tahun ini, Jen mengantisipasi angka tersebut turun hingga di bawah 4%."Kami perkirakan inflasi AS akan terus menurun pada kecepatan yang kira-kira sama dengan kenaikannya pada tahun 2021 dan paruh pertama tahun 2022. Secara historis, hanya ada sedikit bukti kekakuan sisi bawah dalam inflasi, bahkan jika ada bukti harga sisi bawah dan tingkat upah," tulis Jen dalam catatan itu.Perlu diketahui, indeks Dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang saingan telah turun 2,46% selama empat minggu terakhir setelah membukukan kenaikan 7,9% pada tahun 2022.Dalam 18 bulan ke depan, menurut pandangan Eurizon, mata uang tersebut akan rentan terhadap depresiasi substansial sebesar 10%-15%.Mengutipp Teori Dollar Smile yang dicanangkan Jen, greenback dikatan menguat ketika ekonomi AS kuat atau lemah. Tapi ia akan tergelincir ketika pertumbuhan stagnan."Poin kunci yang harus dibuat di sini adalah konsisten dengan kerangka kerja Dollar Smile kami. Memudarnya inflasi dengan soft landing harus mendorong dolar ke palung yang dalam dari Dollar Smile. Ini bisa berarti 10 persen depresiasi dolar akan terjadi secara umum tahun ini dan lebih banyak tahun depan," kata Jen.Bagi Jen, yang menemukan teori senyum dolar, langkah The Fed serta Bank Sentral Eropa, kemungkinan besar mendekati atau sudah melampaui puncak sikap hawkish. Karenanya, dan penurunan suku bunga akan segera terjadi. &nbsp;

RIZKY CHANDRA.png

ANANDA.png

Nilai tukar rupiah pagi ini, Jumat, 6 November 2020 berada di level Rp14.380 per dolar AS, menguat 185 bps sebesar 1,27% dibandingkan penutupan kemarin, Kamis, 5 November 2020 di level Rp14.565 per dolar AS. / Foto: Ismail Pohan &#8211; Tren Asia

kurs-rupiah-menguat-10

Analis SLJ Capital, Stephen Jen mengatakan Dolar AS bisa melemah hingga 15% dalam empat hingga enam kuartal mendatang. Hal ini disebabkan lantaran inflasi terus mereda dan Tje Fed mulai melonggarkan kebijakan moneter.

Dolar AS Diprediksi Melemah hingga 15 Persen Dalam 18 Bulan ke Depan

Nasional