JAKARTA - Dalam dunia investasi saham, dua pendekatan utama sering kali digunakan oleh para investor dan analis: analisis fundamental dan analisis sentimen.&nbsp;Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan sering kali diperdebatkan mana yang lebih penting dalam menentukan keputusan investasi.&nbsp;Nah, artikel ini akan membahas kedua pendekatan tersebut, serta mengeksplorasi bagaimana mereka dapat digunakan secara efektif untuk menilai saham.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bei-siap-revisi-kebijakan-ppk-fca-apa-saja-perubahannya">BEI Siap Revisi Kebijakan PPK FCA, Apa Saja Perubahannya?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/alasan-susi-pudjiastuti-masuk-radar-cagub-jabar">Alasan Susi Pudjiastuti Masuk Radar Cagub Jabar</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pemerintah-setujui-revisi-pengembangan-idd-geng-north-target-produksi-2027">Pemerintah Setujui Revisi Pengembangan IDD-Geng North, Target Produksi 2027</a></li></ul><h3>Analisis Fundamental: Mendasar dan Berjangka Panjang</h3>Analisis fundamental adalah metode yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik suatu saham berdasarkan data keuangan dan ekonomi. Pendekatan ini melibatkan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan, termasuk laba rugi, neraca, dan arus kas, serta faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi makro dan industri.Kelebihan Analisis Fundamental:<ol><li>Pemahaman Mendalam tentang Perusahaan: Dengan menganalisis laporan keuangan, investor dapat memahami kesehatan keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan, dan kemampuan menghasilkan laba.</li><li>Pendekatan Berjangka Panjang: Analisis fundamental cocok untuk investasi jangka panjang karena berfokus pada nilai intrinsik dan kinerja jangka panjang perusahaan.</li><li>Identifikasi Saham Undervalued: Dengan membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasar, investor dapat menemukan saham yang undervalued, yang menawarkan potensi keuntungan besar di masa depan.</li></ol>Kekurangan Analisis Fundamental:<ol><li>Waktu dan Sumber Daya: Analisis ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan, karena melibatkan penelitian mendalam dan analisis data.</li><li>Ketidakpastian Eksternal: Meskipun analisis fundamental dapat memberikan gambaran yang baik tentang nilai intrinsik, faktor eksternal seperti perubahan kebijakan pemerintah atau peristiwa ekonomi global dapat mempengaruhi harga saham.</li></ol><h3>Analisis Sentimen: Mengikuti Arus Pasar</h3>Analisis sentimen, di sisi lain, adalah pendekatan yang berfokus pada perasaan, pendapat, dan reaksi pasar terhadap saham tertentu. Pendekatan ini melibatkan pemantauan berita, media sosial, dan perilaku investor untuk mengukur mood pasar.Kelebihan Analisis Sentimen:<ol><li>Respons Cepat terhadap Perubahan Pasar: Analisis sentimen memungkinkan investor untuk merespons perubahan pasar dengan cepat, karena didasarkan pada informasi terkini dan reaksi pasar.</li><li>Mengidentifikasi Tren Jangka Pendek: Pendekatan ini efektif untuk perdagangan jangka pendek, karena dapat menangkap momentum dan tren harga saham yang didorong oleh sentimen pasar.</li><li>Informasi Tambahan: Dengan menggabungkan analisis sentimen dengan analisis teknikal atau fundamental, investor dapat memperoleh wawasan tambahan yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi.</li></ol>Kekurangan Analisis Sentimen:<ol><li>Volatilitas dan Ketidakpastian: Sentimen pasar dapat berubah dengan cepat dan sering kali tidak rasional, yang dapat menyebabkan volatilitas harga saham.</li><li>Informasi yang Berlebihan: Di era digital, investor dapat dengan mudah tenggelam dalam lautan informasi yang beragam, yang dapat membingungkan dan mengarah pada keputusan yang kurang bijaksana.</li></ol><h3>Mana yang Lebih Penting?</h3>Menentukan mana yang lebih penting antara analisis fundamental dan analisis sentimen sering kali bergantung pada tujuan investasi dan horizon waktu investor. Bagi investor jangka panjang yang mencari pertumbuhan stabil dan solid, analisis fundamental mungkin lebih relevan. Mereka cenderung berfokus pada nilai intrinsik dan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, dan lebih tahan terhadap fluktuasi pasar jangka pendek.Di sisi lain, bagi trader jangka pendek atau mereka yang berfokus pada volatilitas pasar, analisis sentimen dapat memberikan keuntungan. Dengan memantau sentimen pasar dan merespons perubahan dengan cepat, mereka dapat memanfaatkan momentum pasar dan pergerakan harga jangka pendek.Namun, banyak investor dan analis yang sukses menggunakan kombinasi dari kedua pendekatan ini. Dengan menggabungkan analisis fundamental untuk memahami nilai intrinsik dan potensi jangka panjang perusahaan, serta analisis sentimen untuk menangkap momentum pasar dan reaksi investor, mereka dapat membuat keputusan investasi yang lebih informasi dan seimbang.

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Kamis 16 Maret 2023. Hari ini (17/3) IHSG dibuka menguat 49,65 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.615,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 9,87 poin atau 1,09 persen ke posisi 917,3. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia



Ilustrasi Pengamatan IHSG - Panji 2.jpg

Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan sering kali diperdebatkan mana yang lebih penting dalam menentukan keputusan investasi. 

Fundamental vs Sentimen dalam Menilai Saham, Mana yang Lebih Penting?

Bursa Saham