IDHAM.png

JAKARTA - Nilai kurs rupiah anjlok hingga 105 poin pada perdagangan hari ini, Jumat, 28 Juli 2023, menjelang rilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE) Amerika Serikat (AS).Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat 28 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 105 poin di posisi Rp15.105 per-dolar AS.Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 27 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 22 poin di level Rp15.000 per-dolar AS.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/negara-dengan-penduduk-terkaya-di-dunia-tak-disangka-bermuda-nomor-satu">Negara dengan Penduduk Terkaya di Dunia, Tak Disangka Bermuda Nomor Satu!</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bobby-larang-pkl-jualan-di-jalan-nasional-kota-medan">Bobby Larang PKL Jualan di Jalan Nasional Kota Medan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/3-tahun-jadi-menko-perekonomian-kekayaan-airlangga-hartarto-tumbuh-pesat">3 Tahun Jadi Menko Perekonomian, Kekayaan Airlangga Hartarto Tumbuh Pesat</a></li></ul>Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa dolar AS melonjak pada Jumat karena pelaku pasar mewaspadai rilis indeks PCE AS yang menjadi alat ukur inflasi favorit The Federal Reserve (The Fed)."Pasar telah berubah sedikit waspada hari ini menjelang rilis indeks PCE bulan Juni, pengukur inflasi favorit The Fed," ujar Ibrahim kepada wartawan, Jumat, 28 Juli 2023.Kemudian, dolar AS juga mengalami lonjakan setelah Departemen Perdagangan melaporkan produk domestik bruto (PDB) yang meningkat 2,4% pada kuartal kedua tahun ini dan mengindikasikan bahwa AS bisa selamat dari resesi.Dengan demikian, The Fed pun semakin memiliki ruang untuk mengerek suku bunga setelah menaikkannya pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2023."Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa The Fed dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut, setelah melakukannya sekali lagi pada hari Rabu, jika terus melihat angka ekonomi yang kuat secara keseluruhan," tambah Ibrahim.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/praktis-coba-meeting-ai-untuk-buat-notulen-rapat-dalam-bahasa-indonesia">Praktis! Coba Meeting.ai untuk Buat Notulen Rapat dalam Bahasa Indonesia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gara-gara-inflasi-keuntungan-unilever-turun-19-5-persen-jadi-rp-2-8-triliun">Gara-gara Inflasi, Keuntungan Unilever Turun 19,5 Persen jadi Rp2,8 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jalin-kerja-sama-dengan-klik-dokter-bri-perkuat-layanan-digital-payment">Jalin Kerja Sama dengan KlikDokter, BRI Perkuat Layanan Digital Payment</a></li></ul>Kemudian, dolar AS pun didukung oleh keputusan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) untuk menaikkan suku bunga dan tetap membuka opsi kenaikan lebih lanjut untuk meredam inflasi.Akan tetapi, Presiden ECB Christine Lagarde mengisyaratkan adanya jeda dalam pengetatan kebijakan moneter mereka setelah September 2023.Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Senin, 31 Juli 2023, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di rentang Rp15.080-Rp15.150 per-dolar AS.

LAILA.png

Karyawati menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

rupiah-perkasa-se-asia-7

Nilai kurs rupiah anjlok hingga 105 poin pada perdagangan hari ini, Jumat, 28 Juli 2023, menjelang rilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi personal consumption expenditure/PCE) Amerika Serikat (AS).

Jelang Rilis Indeks Konsumi AS, Kurs Rupiah Anjlok ke Rp15.105 di Akhir Pekan

Finansial