<p>JAKARTA – PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), perusahaan ritel, menjadi emiten terakhir yang mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2024. Lantas, emiten mana saja yang berhasil menorehkan kinerja apik sejak melantai di bursa?</p><p>Sebagai informasi, pada tahun ini ada sekitar 41 emiten yang melakukan penawaran umum perdana di bursa. Angka ini jauh lebih kecil dengan jumlah initial public offering tahun lalu yang mencapai 79 perusahaan.&nbsp;</p><p>Pasar modal Indonesia pada 2024 menyaksikan 41 emiten baru yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagian besar mencatat performa gemilang, meskipun beberapa emiten mengalami tekanan harga.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kolaborasi-strategis-kota-podomoro-tenjo-bersama-berbagai-tenant-baru">Kolaborasi Strategis Kota Podomoro Tenjo Bersama Berbagai Tenant Baru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/brpt-dan-towr-pimpin-pembukaan-lq-45-hari-ini">BRPT dan TOWR Pimpin Pembukaan LQ45 Hari Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-hari-ini-dibuka-naik-91-70-poin-ke-7-075-56">IHSG Hari Ini Dibuka Naik 91,70 Poin ke 7.075,56</a></li></ul><h3><strong>Saham dengan Kenaikan Spektakuler</strong></h3><p>Salah satu bintang IPO tahun ini adalah PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), yang mencatat lonjakan harga sebesar 487,5%. Harga sahamnya naik dari Rp800 saat IPO menjadi Rp4.700 per saham pada penutupan Jumat, 20 Desember 2024. Saham DAAZ menjadi simbol optimisme pasar terhadap emiten baru.</p><p>Kenaikan signifikan juga terlihat pada PT Remala Abadi Tbk (DATA), dengan lonjakan 304,26%, dari Rp188 ke Rp760 per saham. Posisi ketiga ditempati PT Harga Djaya Karya Tbk (MEJA), yang mencatat kenaikan 204,85%, dari harga IPO Rp103 menjadi Rp314 per saham.</p><p>Saham lain yang juga mencuri perhatian adalah PT Newport Marine Services Tbk (BOAT), dengan kenaikan 124%, dari Rp100 ke Rp224 per saham. Sementara itu, PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) mencatat kenaikan 119,2%, dari Rp125 ke Rp274 per saham.</p><h3><strong>Kinerja Saham Milik Boy Thohir</strong></h3><p>PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), yang dimiliki taipan Garibaldi 'Boy' Thohir, menunjukkan kenaikan stabil sebesar 45,5%. Harga sahamnya naik dari Rp5.550 saat IPO menjadi Rp8.075 per saham pada penutupan Jumat, 20 Desember 2024. Saham ini bahkan sempat menyentuh level tertinggi Rp11.375 pada 10 Desember 2024.</p><p>Selain menjadi salah satu emiten dengan kinerja stabil, AADI juga mencatatkan raihan dana IPO terbesar tahun ini, yakni Rp4,3 triliun.</p><h3><strong>Pendatang Baru dan Fluktuasi Harga</strong></h3><p>PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), pendatang baru lainnya, mencatat kenaikan tipis sebesar 3,03%, dari harga IPO Rp1.650 menjadi Rp1.700 per saham. MDIY berada di peringkat kedua untuk raihan dana IPO terbesar tahun ini, dengan total Rp4,15 triliun.</p><p>Namun, tak semua emiten baru menikmati tren positif. PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) mencatat penurunan harga saham terdalam, yaitu 78,42%, dari Rp278 menjadi Rp60 per saham. Penurunan serupa dialami PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX), yang turun 78,36%, dari Rp268 menjadi Rp58 per saham.</p>

Karyawan berkatifitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

IHSG Ditutup Menguat-5.jpg

PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), perusahaan ritel, menjadi emiten terakhir yang mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2024. Lantas, emiten mana saja yang berhasil menorehkan kinerja apik sejak melantai di bursa?

Kaleidoskop Saham IPO 2024: Dari Kinerja Cemerlang DAAZ hingga Fluktuasi AADI

Bursa Saham