JAKARTA – Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi lagi-lagi harus dialami Indonesia. Kali ini, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/realisasi-kur-bank-mandiri-hingga-juni-2021-capai-rp-19-68-triliun">PT Bank Mandiri (Persero) Tbk</a> (BMRI) melakukan koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,3% year on year (yoy) menjadi 3,69% yoy.Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/lalu-lintas-tol-jasa-marga-turun-sekitar-40-persen-selama-ppkm-darurat-3-20-juli">PPKM</a>) Level 3-4 sangat menekan roda perekonomian Indonesia. Meski begitu, kebijakan ini diklaim perlu diimplementasikan agar ekonomi Indonesia bisa terbang pada kuartal IV-2021.Faisal mengatakan pemerintah perlu secara serius untuk menekan mobilitas masyarakat. Bersamaan dengan itu, akselerasi<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tok-jokowi-putuskan-vaksinasi-covid-19-individu-berbayar-resmi-dibatalkan"> vaksinasi COVID-19 </a>bakal menjadi sentimen yang bisa menambah optimisme ekonomi pada kuartal IV-2021.“PPKM Level 3-4 saat ini memang menekan ekonomi, namun kami harap bisa terakselerasi di kuartal IV-2021 dan pemulihan ekonomi bisa kembali berjalan,” ujar Faisal dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 29 Juli 2021.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mulai-hari-ini-hingga-sabtu-mrt-jakarta-buka-layanan-vaksinasi-di-stasiun-blok-a">MRT Jakarta Buka Layanan Vaksinasi di Stasiun Blok A Mulai Hari Ini Hingga Sabtu, Begini Cara Daftarnya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gokil-laba-pln-semester-i-2021-melesat-2-529-jadi-rp-6-6-triliun">Wuih, Laba PLN Semester I-2021 Melesat 2.529% Jadi Rp6,6 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/wisma-atlet-si-jalak-harupat-turut-jadi-tempat-isolasi-pasien-otg-covid-19">Wisma Atlet Si Jalak Harupat Turut Jadi Tempat Isolasi Pasien OTG COVID-19</a></li></ul>Belum lama ini, International Monetary Fund (<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/kasus-covid-19-sulit-terkendali-imf-pangkas-proyeksi-ekonomi-indonesia-jadi-3-9-persen">IMF</a>) ikut merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,3% yoy menjadi 3,9% yoy. Dalam laporan World Economic Update, IMF menyebut adanya perlambatan ekonomi yang terjadi akibat varian baru virus corona.Hal itu menjadi variabel esensial yang menahan laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia, terkena dampak dengan alami perlambatan ekonomi.Laju pertumbuhan keseluruhan negara berkembang turun 0,4% dari 6,7% yoy menjadi 6,3% yoy. Sementara itu proyeksi pertumbuhan ekonomi di ASEAN-5 yang meliputi Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Indonesia turun 0,6% dari 4,9% yoy menjadi 4,3% yoy.“Gelombang infeksi virus COVID-19 di negara-negara ASEAN-5 menahan laju aktivitas ekonomi sehingga ada penurunan laju pertumbuhan ekonomi,” tulis IMF dalam laporannya, dikutip Rabu, 28 Juli 2021.Berselisih tipis, Bank Pembangunan Asia (<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tertahan-varian-baru-covid-19-adb-pangkas-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-jadi-4-1-persen">ADB</a>) meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia&nbsp; menerbitkan berada di angka 4,1% yoy pada tahun ini.Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 dari 4,1%-5,1% yoy menjadi 3,8% yoy. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi juga dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari 4,3%-5,3% yoy menjadi 3,7%-4,5% yoy.

me.jpg

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Nampak sejumlah pengunjung tengah berbelanja kebutuhan pokok makanan di pasar modern kawasan BSD Tangerang Selatan, Senin 26 Juli 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Aktifitas Berbelanja Kebutuhan Pokok .jpg

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melakukan koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,3% year on year (yoy) menjadi 3,69% yoy.

Lebih Rendah dari Proyeksi IMF, Bank Mandiri Taksir Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 3,69 Persen

Nasional