JAKARTA &#8211; Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam peluncuran Roadmap <a href="https://www.trenasia.com/ojk-rilis-peta-jalan-perbankan-syariah-berikut-rinciannya/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia</a> (RP2SI) 2020-2025 mengungkapkan perlunya penuntasan peningkatan sumber daya manusia (SDM) untuk perkembangan perbankan industri keuangan syariah Indonesia.



Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menerangkan, regulator sering kali kesulitan mencari pengganti pemimpin bank syariah. Atas dasar itu, OJK akan melakukan berbagai hal untuk mengoptimalkan kualitas dan kuantitas SDM tersebut.



&#8220;Kami kesulitan mencari SDM atau orang yang akan memimpin perbankan syariah setiap pergantian pemimpin. Berbagai hal semakin sulit, termasuk saat melakukan fit and proper test,&#8221; kata Heru secara virtual, Kamis 25 Februari 2021.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
</ul>


OJK kesulitan mengoptimalkan kualitas dan kuantitas SDM di sektor perbankan syariah. Asosiasi keuangan syariah harus bisa memberi dukungan untuk menuntaskan permasalahan ini.



&#8220;Kami berharap asosiasi bisa memberi perhatian besar demi mendorong pengembangan perbankan syariah ke depan,&#8221; ungkapnya.



Selain SDM, perbankan syariah juga belum memiliki diferensiasi model bisnis yang mumpuni. Sedangkan, untuk bersaing dengan bank konvensional, bank syariah harus memiliki produk syariah dengan kualitas yang lebih baik.



Ditambah lagi literasi dan inklusi keuangan syariah juga masih rendah, serta teknologi informasi (TI) perbankan syariah yang terbilang belum memadai.



Di masa pandemi ini, kata Heru, nasabah ingin kemudahan dalam melakukan transaksi tanpa harus ke bank adan ATM untuk sekadar melakukan transfer.



&#8220;Teknologi jadi hal yang sangat penting untuk dientaskan. Tetapi ini tentu butuh modal sehingga penguatan permodalan tidak boleh kita lepaskan,&#8221; tuturnya. (SKO)

Karyawan memberikan salam kepada nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

bris-percepat-pengembangan-perbankan-syariah-3

Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menerangkan, regulator sering kali kesulitan mencari pengganti pemimpin bank syariah. Atas dasar itu, OJK akan melakukan berbagai hal untuk mengoptimalkan kualitas dan kuantitas SDM tersebut.

Lowongan Kerja: OJK Ungkap SDM Bank Syariah Langka

Nasional