IDHAM.png

JAKARTA – Nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce Indonesia secara domestik dan global mengalami peningkatan 23% secara tahunan ke angka Rp108,54 triliun per kuartal I-2022.&nbsp;Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pertumbuhan nilai transaksi e-commerce&nbsp;yang cukup pesat ini didorong oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja online&nbsp;atau daring.Selain itu, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital dan akselerasi layanan perbankan digital pun menjadi faktor yang memengaruhi pertumbuhan tersebut.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mulai-besok-momen-langka-hujan-meteor-bakal-terjadi-selama-dua-hari">Mulai Besok, Momen Langka Hujan Meteor Bakal Terjadi Selama Dua Hari</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mulai-hari-ini-jalan-tol-serpong-balaraja-seksi-1-a-dibuka-gratis-jangan-lupa-coba">Mulai Hari Ini Jalan Tol Serpong - Balaraja Seksi 1A Dibuka Gratis, Jangan Lupa Coba!</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tak-sekadar-petunjuk-jalan-google-maps-bisa-hasilkan-cuan-ini-penjelasannya">Tak Sekadar Petunjuk Jalan, Google Maps Bisa Hasilkan Cuan! Ini Penjelasannya</a></li></ul>Susiwijono menambahkan, potensi platform e-commerce&nbsp;sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunnya. Pandemi COVID-19 pun turut mengakselerasi adopsi digital di masyarakat.Berdasarkan negara tujuan utama dalam transaksi lintas batas (cross border), Tiongkok menduduki peringkat pertama sebagai wilayah yang melakukan transaksi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=e-commerce">e-commerce&nbsp;</a>dengan intensitas tertinggi dengan Indonesia dengan persentase sebesar 41%. Sementara itu, peringkat kedua dan ketiga diisi oleh Amerika Serikat 10% dan Singapura 10%.&nbsp;Sementara itu, per kuartal II-2022, transaksi ekonomi digital secara keseluruhan pun masih menunjukkan tren meningkat. Nilai transaksi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=uang%2520elektronik">uang elektronik</a> tercatat tumbuh 39,85% secara tahunan. Kemudian, nilai transaksi perbankan digital pada kuartal II-2022 pun meningkat 38,45% secara tahunan.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/seperti-pohon-mati-serpihan-kapsul-space-x-mendarat-di-ladang-di-australia">Seperti Pohon Mati, Serpihan Kapsul SpaceX Mendarat di Ladang di Australia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/job-seeker-merapat-bumn-sucofindo-buka-loker-ini-syarat-dan-cara-daftarnya">Job Seeker Merapat! BUMN Sucofindo Buka Loker, Ini Syarat dan Cara Daftarnya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/3-fakta-baru-proyek-kereta-api-cepat-jakarta-bandung-yang-bakal-rampung-2023-mendatang">3 Fakta Baru Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang Bakal Rampung 2023 Mendatang</a></li></ul>Pada tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$70 miliar atau setara dengan Rp1,03 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp14.799 per dolar Amerika Serikat (AS).&nbsp;Angka ini mengindikasikan pertumbuhan sebesar 49% dibandingkan ekonomi digital tahun 2020 yang mencatat angka US$47 miliar (Rp695,55 triliun).Susiwijono pun menyampaikan, 40% pangsa pasar ekonomi digital ASEAN disumbang oleh Indonesia. Maka dari itu, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=ekonomi%2520digital">ekonomi digital</a> Indonesia memiliki potensi yang cukup besar."Perkembangan ekonomi digital luar biasa dibandingkan semua negara ASEAN, Indonesia porsinya sekian kali lipat dibandingkan negara <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=asean">ASEAN</a> lainnya sangat dominan dan diprediksi akan terus tumbuh sangat signifikan," kata Susiwijono.

ANANDA.png

Ilustrasi belanja online di start up e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Blibli, dan marketplace lain. Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia

Investor di Balik E-Commerce Terlaris_HeroImage.jpg

Nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce Indonesia secara domestik dan global mengalami peningkatan 23% secara tahunan ke angka Rp108,54 triliun per kuartal I-2022.

Nilai Transaksi e-Commerce Indonesia Naik 23 Persen, Inilah Faktor Pendorongnya

Fintech