LEBAK - Pabrik penggilingan padi di Kabupaten Lebak, Banten, yang sebelumnya sempat menghadapi masa sulit dengan tutupnya produksi, kini bangkit kembali untuk memproduksi beras selama musim panen raya di sejumlah daerah. Sejak satu pekan terakhir, pabrik ini telah melayani penggilingan beras.Masyarakat yang datang ke pabrik penggilingan padi mayoritas membawa hasil panen mereka dalam jumlah sekitar 50 kilogram. Bagi mereka, pabrik ini menjadi tempat penting untuk mengolah gabah menjadi beras yang siap konsumsi.Dilansir dari antara, Senin, 9 Oktober 2023, Meskipun kembali beroperasi, pemilik pabrik penggilingan padi masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan kapasitas untuk menampung gabah dari para petani. Hal ni disebabkan oleh lonjakan harga gabah yang saat ini mencapai Rp7.500 per kilogram.Sebagai respons terhadap kondisi ini, pabrik hanya menggiling padi dengan sistem berbayar, di mana pemilik lahan membawa gabah mereka untuk digiling menjadi beras. Hasil dari proses penggilingan, pabrik akan menerima bayaran 1 kilogram beras untuk setiap 10 kilogram gabah yang dibawa petani.Meskipun sistem ini berbeda dari biasanya, hal ini memungkinkan para petani untuk mendapatkan beras yang dapat mereka gunakan sendiri atau dijual di pasaran. Disisilain pabrik juga tetap bisa beroperasi meskipun tidak membeli gabah.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/forum-dewan-keamanan-pbb-israel-ancam-lenyapkan-hamas">Forum Dewan Keamanan PBB, Israel Ancam Lenyapkan Hamas</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kereta-compartment-suites-resmi-beroperasi-tiket-langsung-diserbu">Kereta Compartment Suites Resmi Beroperasi, Tiket Langsung Diserbu</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/elon-musk-sedang-uji-3-tingkatan-langganan-premium-di-x-tertarik-mencoba">Elon Musk Sedang Uji 3 Tingkatan Langganan Premium di X, Tertarik Mencoba?</a></li></ul>Salah satu petani, Sarbini (60), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengungkapkan bahwa saat ini ia tengah memasuki musim panen dan telah menghasilkan beras untuk konsumsi sendiri. Dalam panen terakhirnya, ia berhasil mendapatkan 40 karung gabah kering dari empat petak lahan sawah miliknya.Banyaknya areal persawahan yang memiliki sumber potensi air, memungkinkan petani dapat menghasilkan beras bahkan selama kemarau panjang. Hal ini menjadi indikasi bahwa dengan upaya keras petani lokal, produksi beras dapat dipertahankan dan meningkatkan ketahanan pangan wilayah.Kembali beroperasinya pabrik penggilingan padi ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Lebak, Banten, dan sekitarnya. Di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah, upaya seperti ini adalah contoh nyata bagaimana sektor pertanian dapat menjadi tulang punggung ekonomi dan ketahanan pangan.&nbsp;

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Pekerja pabrik penggilingan padi kini kembali memproduksi beras di Kabupaten Lebak, Banten

gabah.png

Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan kapasitas untuk menampung gabah dari para petani. Hal ni disebabkan oleh lonjakan harga gabah yang saat ini mencapai Rp7.500 per kilogram.   Hasil dari proses penggilingan, pabrik akan menerima bayaran 1 kilogram beras untuk setiap 10 kilogram gabah yang dibawa petani.

Panen Tiba, Pabrik Penggilingan Padi Kembali Bergeliat

Nasional