RIZANATUL.png

JAKARTA - Kementerian Perindustrian&nbsp;melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) berkomitmen memajukan dan menjaga keberlangsungan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/industri-batik">industri batik</a> di Tanah Air.&nbsp;Sebagai salah satu warisan budaya negeri yang memiliki sejuta potensi, industri batik dihadapkan berbagai tantangan untuk bersaing dengan produk lokal maupun global dalam menyapu pasar fesyen.Untuk meningkatkan potensi dan peluang batik Nusantara,&nbsp;Yayasan Batik Indonesia (YBI)&nbsp;bersama&nbsp;Kemenperin&nbsp;menyelenggarakan&nbsp;pameran Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 yang bertajuk “Batik, Bangkit!” berlangsung&nbsp;pada&nbsp;2-6 Agustus 2023 di Jakarta, yang&nbsp;dibuka&nbsp;langsung&nbsp;oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)&nbsp;didampingi Ibu Negara Iriana.Pada pembukaan acara, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/jokowi">Jokowi</a> bersama istrinya turut mempraktikkan teknik pembuatan Batik Complongan Indramayu. Batik tersebut termasuk salah satu batik yang telah mendapatkan sertifikat indikasi geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2022.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-tanda-anda-memiliki-kondisi-keuangan-yang-sehat">5 Tanda Anda Memiliki Kondisi Keuangan yang Sehat</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ini-dia-orang-dibalik-garis-wallace">Ini Dia Orang Dibalik Garis Wallace</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/makna-nama-baru-gunung-bawah-laut-di-pacitan-jogo-jagad">Makna Nama Baru Gunung Bawah Laut di Pacitan ‘Jogo Jagad’</a></li></ul>“Ditjen IKMA bekerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia, Ditjen Kekayaan Intelektual, serta Dinas Perindustrian Daerah untuk mendorong kelompok&nbsp;pelaku IKM termasuk IKM batik untuk mendapatkan perlindungan indikasi geografis produk mereka,” ujar Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2023.Reni Yanita menjelaskan pendaftaran <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/sertifikasi">sertifikasi</a> IG bagi produk IKM dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya melindungi produsen dan konsumen dari pemalsuan produk, &nbsp;dan peningkatan posisi tawar produk dalam melakukan pentetrasi pasar baru.&nbsp;Selain itu, sertifikasi diharapkan meningkatkan nilai tambah produk dari suatu wilayah, serta memberikan informasi yang jelas kepada konsumen mengenai kualitas dan asal produk yang dibeli.“Dalam pengajuan sertifikat IG diperlukan sejumlah aspek utama, yaitu memiliki ciri khas atau tanda yang memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada produk yang diajukan,” imbuhnya.&nbsp;Reni menambahkan perlu aspek pendukung lain seperti motivasi dan kerja sama lembaga masyarakat IG, dukungan pemerintah dan masyarakat, serta tersedianya sistem yang memadai untuk perlindungan dan pengawasan.“Kami telah memfasilitasi perlindungan indikasi geografis beberapa komoditas wastra dan kerajinan seperti Tenun Gringsing Bali, Tenun Doyo Benuaq Tanjung Isuy Jempang, Batik Tulis Nitik Yogyakarta, Batik Tulis Complongan Indramayu, dan Batu Giok Aceh,” terang Reni.Saat ini terdapat empat produk batik yang telah memiliki sertifikat IG, yakni Batik Tulis Nitik Yogyakarta dan Batik Tulis Complongan Indramayu yang difasilitasi oleh Ditjen IKMA, serta Batik Besurek Bengkulu dan Sarung Batik Pekalongan. &nbsp;“Saat ini Batik Merawit Cirebon dalam proses pengajuan sertifikat indikasi geografis,” ujarnya.Menurut Reni, sebenarnya banyak produk batik lainnya yang memiliki keunikan,&nbsp;di antaranya Batik Gedog Tuban yang terbuat dari tenun gedog dengan bahan baku kapas,&nbsp;juga&nbsp;Batik Sogan Solo dengan keunikan pada warna khas cokelat yang berasal dari pewarna alami kayu pohon sogan.“Tentunya kami bekerja sama dengan YBI dan&nbsp;Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia&nbsp;terus mendorong agar pemerintah daerah dan kelompok atau komunitas pengrajin batik dapat mengidentifikasi dan melengkapi dokumen deskripsi, serta persyaratan administrasi lainnya dalam rangka pengajuan sertifikat Indikasi Geografis batik di daerahnya,” tuturnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/menko-airlangga-sebut-ekonomi-ri-masih-kuat-dibanding-as-dan-singapura">Menko Airlangga Sebut Ekonomi RI Masih Kuat Dibanding AS dan Singapura</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-kuliner-khas-pacitan-rugi-kalau-dilewatkan">5 Kuliner Khas Pacitan, Rugi Kalau Dilewatkan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/persaingan-kian-ketat-produsen-mobil-listrik-ini-juga-ikut-pangkas-harga">Persaingan Kian Ketat, Produsen Mobil Listrik ini Juga Ikut Pangkas Harga</a></li></ul>Pemerintah akan terus menggenjot industri batik agar dapat berpulih kembali setelah tiga tahun dihantam pandemi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/covid-19">COVID-19</a>. Ini karena industri batik memiliki peranan yang penting bagi perekonomian nasional.&nbsp;Hal tersebut terlihat dari, nilai <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/ekspor-batik">ekspor batik</a> dan produk batik sepanjang 2022 berhasil menembus angka US$64,56 juta sekitar Rp980 miliar atau meningkat 30,1% dibanding capaian tahun 2021. Sementara itu, pada periode Januari-April 2023, nilai ekspor batik dan produk batik sebesar US$26,7 juta atau sekitar Rp405 miliar.“Pemerintah harus bekerja sama dengan seluruh&nbsp;stakeholder&nbsp;untuk terus mendorong peningkatan daya saing, kapasitas dan kualitas pelaku industri batik agar&nbsp;target&nbsp;ekspor batik dan produk batik sebesar&nbsp;US$100 juta selama tahun 2023 dapat tercapai,” tandas Reni.

IMG_20240808_234928.jpg

Nampak sejumlah ibu-ibu Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari Kota Tangerang sedang membuat batik tulis khas tionghoa, Senin 7 Maret 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Lestarikan Batik Tionghoa - Panji 3.jpg

Ilustrasi pengrajin batik sedang membuat pola batik dengan canting.

Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) berkomitmen untuk memajukan dan menjaga keberlangsungan industri batik di tanah air. Sebagai salah satu warisan budaya negeri yang memiliki sejuta potensi, industri batik dihadapkan berbagai tantangan untuk bersaing dengan produk lokal maupun global dalam menyapu pasar fashion.

Sertifikasi Indikasi Geografis, Upaya Pemerintah Lindungi Industri Batik

Nasional