JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menolak dituduh sebagai aktor intelektual di balik pemecatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Prof. Budi Santoso.Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril,&nbsp;tudingan intervensi&nbsp; Menkes menelpon rektor Unair untuk memecat Budi Santoso adalah fitnah tidak berdasar."Informasi yang mengatakan Menkes mengontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran merupakan fitnah dan hoaks," terang Syahril, di Jakarta.Syahril menekankan Kemenkes tidak memiliki wewenang atas pemberhentian individu dan pimpinan Unair dan tidak terlibat dalam keputusan pemecatan tersebut.Menkes sendiri mengaku heran dengan kaitan antara pemecatan Prof. Budi Santoso dengan Kemenkes, padahal menurut Budi, Unair bukan berada dibawah lembaganya."Unair tidak berada di bawah Kemenkes, dan saya tidak memiliki wewenang maupun kontak terkait masalah ini," kata Budi Gunadi Sadikin. Ia menegaskan bahwa Kemenkes tidak terlibat dalam urusan internal Unair.Selain itu, Kemenkes juga membantah informasi terkait rencana mendatangkan 6.000 dokter asing ke Indonesia."Informasi yang beredar seolah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter warga negara asing juga hoaks," jelas Syahril.<h4>Alasan Pemecatan&nbsp;</h4>Menurut Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair, Martha Kurnia Kusumawardani, pemberhentian Prof. Budi Santoso merupakan kebijakan internal Unair di bawah kepemimpinan Rektor Unair, Prof. Dr. Mohammad Nasih.Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik dan penguatan kelembagaan di FK Unair.&nbsp;“Alasan atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair,” terang MarthaSebelumnya, pada Kamis 27 Juni 2024, Prof. Budi Santoso&nbsp; mengkritik keras rencana pemerintah yang dinilai akan berdampak pada tenaga medis lokal.&nbsp;Tindak lanjut dari pernyataannya tersebut, Prof. Budi Santoso dipanggil oleh Rektorat Universitas Airlangga pada Senin 1 Juli 2024 untuk memberikan klarifikasi atas sikapnya tersebut.&nbsp;Tidak lama setelah pemanggilan tersebut, ia diberhentikan dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair.<h4>Dokter Asing Memang Mulai di Impor</h4>Sejak tahun 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merencanakan mendatangkan dokter asing ke Indonesia.&nbsp;Rencana ini diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang mengizinkan kehadiran tenaga medis asing sebagai upaya untuk meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia.&nbsp;Namun, kebijakan ini masih memicu perdebatan di kalangan dokter lokal. Ada kekhawatiran hal ini dapat mengurangi kesempatan bagi tenaga medis dalam negeri serta menimbulkan persaingan yang tidak sehat.Gelombang protes juga disuarakan oleh kalangan dokter lokal menyusul kehadiran tim medis dari Arab Saudi di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.&nbsp;Para dokter lokal Rumah Sakit Adam Malik,&nbsp;menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan ini.Menanggapi protes tersebut, Kemenkes menyatakan penolakan ini sebagian besar dilatarbelakangi oleh kecemburuan profesi.&nbsp;Kemenkes menilai bahwa kecemasan para dokter lokal lebih disebabkan oleh rasa takut terhadap persaingan yang dianggap tidak adil.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Menkes 27 Des 2021.jpg

Sejak tahun 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah merencanakan mendatangkan dokter asing ke Indonesia. 

Silang Sengkarut Pemecatan Dekan FK Unair dan Impor Dokter

Nasional