1 Juta Buruh Bakal Demo di Istana Negara Jakarta 10 Agustus

JAKARTA - Sekitar satu juta buruh yang tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) bakal menggelar demonstrasi di Istana Negara Jakarta, Kamis 10 Agustus 2023. Mereka menuntut pencabutan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, UU Kesehatan, serta UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), 

Mereka juga menuntut pemerintah mewujudkan Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat. Koordinator aksi Arif Minardi mengatakan bakal ada satu juta buruh yang turun ke jalan dalam aksi hari Kamis. “Kami optimistis jumlah massa akan tercapai,” ujar Arif dalam keterangan pers, dikutip Rabu 9 Agustus 2023. 

Lelaki yang juga Sekjen KSPSI itu mengatakan aksi rencananya dimulai dari Kantor International Labour Organization (ILO) Indonesia di Gedung Menara Thamrin untuk meminta rekomendasi agar pemerintah mengkaji ulang UU Cipta Kerja. “Setelah itu langsung ke Istana Negara untuk menyerahkan draf Perppu Pencabutan UU Ciptaker.”

Pihaknya menegaskan demonstrasi buruh merupakan aksi damai. Arif meminta aparat hukum tidak bertindak represif ataupun menghalangi buruh yang datang ke Jakarta. Sementara itu, gelombang demonstrasi buruh mulai muncul hari Rabu. 

• 3 Program Bank Jatim dalam Penerapan ESG
• Implementasi ESG BTPN Syariah, Berhasil Turunkan Kemiskinan Ekstrem Nasabah Hingga 8,5 Persen
• Singapore Airlines Tingkatkan Penerbangan ke Sejumlah Negara Mulai Maret-Oktober 2024

Buruh yang tergabung dalam Partai Buruh dan sejumlah serikat buruh menggelar aksi di depan Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam aksi tersebut, para buruh menyuarakan enam tuntutan kepada pemerintah. "Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, naikkan upah 2024 sebesar 15%, cabut presidential threshold 20 % menjadi 0%,” ujar Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.

Adapun tuntutan lainnya yaitu mendesak pemerintah untuk melakukan revisi parliamentary threshold 4% yang dimaknai juga 4% dari total kursi DPR, mencabut UU Kesehatan, dan terakhir menuntut diwujudkannya JS3H atau Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat untuk seluruh rakyat Indonesia.

Aksi demo tersebut diklaim turut dilakukan oleh berbagai buruh di daerah baik kota/kabupaten dan provinsi seluruh Indonesia. “Puluhan ribu buruh juga melakukan aksi serupa di kantor Gubernur dan Bupati masing-masing,” ujar Said Iqbal. 

Alasan di balik tuntutan yang hendak disuarakan dalam aksi demo tersebut yaitu keberadaan Permenaker Nomor 5 Tahun 2023 menyebabkan upah buruh turun sehingga dengan adanya tuntutan kenaikan 15% akan membuat reborn. Hal tersebut didasarkan kenaikan kebutuhan hidup layak adalah sebesar 12 sampai 20 persen. 

Saat ini pertumbuhan ekonomi positif, 2,5% dan iflasi yang mendekati 4% sehingga Indonesia masuk negara midle income country dengan penghasilan menengah atas lebih dari US$4.500 (setara Rp67 juta) per tahun. Oleh karenanya pendapatan buruh harusnya rata 5,6 juta rupiah per bulan

Selain itu, Partai Buruh juga sudah memasukkan gugatan presidential threshold 20%. “Kalau kepalanya kotor, maka buntutnya juga akan kotor. Karena itu, Capres jangan hanya dibatasi 3-4 orang. 18 partai politik boleh memperjuangkan calon presiden,” ujar Iqbal.

Gelar Longmarch

Sebelumnya, ratusan buruh melakukan longmarch (perjalanan jauh) selama delapan hari dari Bandung menuju Jakarta untuk menyuarakan aspirasi mereka. Perjalanan dengan jalan kaki tersebut dimulai pada 2 Agustus 2023 dengan start berada di Gedung Sate Bandung dan berakhir di Gedung Mahkamah Konstitusi pada 9 Agustus 2023. 

Pada kesempatan longmarch tersebut, para peserta akan menyebarkan petisi untuk ditandatangani masyarakat, buruh, petani, dan kelompok kelas pekerja lainnya. Petisi yang hendak diedarkan akan memuat sejuta tanda tangan yang sesampainya di Jakarta akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan pimpinan DPR. 

Gelaran longmarch Bandung – Jakarta merupakan awalan gerakan buruh. Selanjutnya akan ada longmarch dari ujung Jawa Timur menuju kota-kota besar sepanjang Pulau Jawa. Selain itu, bakal ada juga longmarch dari ujung Pulau Sumatra dengan menggunakan kendaraan sepeda motor sampai Jakarta.