Para Migran Menyeberangi Sungai Rio Bravo
Dunia

10.000 Migran Tembus Perbatasan AS Setiap Hari

  • Ribuan migran menyeberang dari Meksiko ke Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini mulai membuat khawatir para pejabat di kota perbatasan AS dan menyebabkan sejumlah penundaan perdagangan.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Ribuan migran menyeberang dari Meksiko ke Amerika Serikat (AS) dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini mulai membuat khawatir para pejabat di kota perbatasan AS dan menyebabkan sejumlah penundaan perdagangan. 

Pada Senin 2 Oktober 2023, ratusan migran di Meksiko selatan menunggu bus ke utara yang menjadi program pemerintah baru. Hal ini untuk membantu mengatur jumlah orang yang datang. Presiden Meksiko mengatakan 10.000 orang telah mencapai perbatasan AS setiap harinya.

Di kota utara Tijuana, seberang San Diego, California, Senin beberapa puluh orang berusaha menyeberangi sebagian dari tembok perbatasan AS yang memotong pantai di Samudra Pasifik.

Lebih dari 3.000 km (1.864 mil) ke selatan, di terminal bus—kota Juchitan, negara bagian Oaxaca, beberapa migran mengatakan mereka akan masuk ke AS dengan janji temu yang telah dijamin melalui aplikasi pemerintah AS, CBP One, dan meminta suaka. "Kami telah menderita begitu banyak hanya untuk sampai sejauh ini,” kata Victor Salma dari Venezuela.

Salma adalah salah satu dari sekitar 400 orang, termasuk keluarga dengan anak-anak kecil, yang menunggu bus menuju ibu kota negara bagian atau Kota Meksiko. Pejabat Oaxaca membuka lokasi tersebut pekan lalu sebagai upaya mengurangi risiko bagi para migran. 

Sebelumnya mereka telah berkumpul dalam jumlah besar di terminal bus lokal saat mencoba membeli tiket bus ke utara. Jesus Gonzalez, seorang perwakilan dari lembaga perlindungan sipil setempat, mengatakan sekitar 800 hingga 1.000 migran melewati lokasi Juchitan setiap hari.

Migran harus membayar biaya sendiri, yang berkisar antara 386 hingga 1.500 peso (sekitar US$22-US$85). Beberapa orang sedang menunggu transfer uang dari kerabat, atau mencari pekerjaan, untuk mengumpulkan dana.

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam konferensi pers mengatakan sekitar 6.000 orang masuk ke selatan Meksiko setiap hari. Pekan lalu sebanyak 10.000 migran mencapai perbatasan AS-Meksiko setiap hari.

Pada bulan September, jumlah migran yang ditemui di perbatasan AS-Meksiko hampir mendekati atau melebihi rekor bulanan sebelumnya. Lopez Obrador mengajak negara-negara untuk mengatasi akar penyebab migrasi. Dia pun menyesalkan kematian 10 migran asal Kuba dalam kecelakaan lalu lintas di selatan Meksiko akhir pekan lalu.

Kenekatan Migran

Banyak migran tidak terpengaruh oleh tantangan perjalanan tersebut. Pekan lalu di perbatasan di Ciudad Juarez, di seberang Texas, seorang pria merangkak di bawah gulungan kawat berduri saat seorang anak laki-laki mengikuti di belakang sambil menangis. 

Menurut empat video kejadian yang dilihat Reuters, seorang pria bersenjata berseragam Garda Nasional Texas kemudian melangkah di depan pria itu, dan berteriak, “Saya tidak punya belas kasihan, binatang. Mengapa Anda mengirim bayi? Mengapa Anda mengirim anak laki-laki?”

Pejabat Texas tidak segera menanggapi. Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mengatakan pemeliharaan sedang dilakukan di perbatasan tempat para migran menyeberang dari Tijuana. Mereka menyebut penyelundup ingin memanfaatkan kesenjangan sementara dalam infrastruktur perbatasan karena pemeliharaan.

CBP menambahkan telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan dan infrastruktur perbatasan di wilayah tersebut. Badan tersebut sebelumnya mengatakan akan memberlakukan konsekuensi, termasuk deportasi, terhadap para migran tanpa dasar hukum untuk tinggal di AS.