10 Alasan Mengapa Orang Pamer
- Orang yang suka pamer tentu membuat percakapan terasa membosankan dan tidak menyenangkan. Karena yang mereka lakukan adalah berbicara tentang diri mereka sendiri untuk mendapatkan rasa kagum dan pujian.
Gaya Hidup
JAKARTA - Orang yang suka pamer tentu membuat percakapan terasa membosankan dan tidak menyenangkan. Karena yang mereka lakukan adalah berbicara tentang diri mereka sendiri untuk mendapatkan rasa kagum dan pujian.
Jika orang-orang seperti ini ada di sekitar Anda, Anda mungkin bertanya-tanya apa alasan mereka untuk pamer.
Berikut ini TrenAsia.com merangkum 10 alasan mengapa seseorang pamer menurut konselor berlisensi Hailey Shafir.
1. Insecure
Banyak orang yang tampak terlalu percaya diri padahal sebenarnya tidak. Bagi mereka, menyombongkan diri mungkin adalah cara untuk menutupi rasa tidak aman tersebut dan mendapatkan bantuan dari orang lain untuk membangun harga diri.
Ketika mereka tidak tahu cara memvalidasi diri sendiri, maka kecenderungan untuk mencari pengakuan, perhatian, dan pujian dari orang lain pun muncul.
- Penyaluran Kredit Fintech Lending Menyusut, Jumlah Peminjam Semakin Ciut
- Dorong Konversi Motor Listrik, Kementerian ESDM Buat Program Sewa Baterai
- Penggunaan Sepeda Motor ‘Bakar’ Rp7,2 Triliun per Hari
2. Mereka Berusaha Terlalu Keras untuk Disukai
Pamer seringkali adalah trik yang digunakan seseorang untuk disukai oleh orang lain. Sayangnya, teknik ini tidak efektif karena justru akan membangun kesan yang buruk pada diri Anda alih-alih baik.
3. Tidak Menyadari Bahwa Mereka Sedang Pamer
Tidak semua orang yang menyombongkan diri melakukannya dengan sengaja. Bahkan banyak orang yang tidak menyadari jika tengah pamer.
Meski kadang orang lain bisa melihat jelas bahwa mereka tengah pamer, sebenarnya orang-orang seperti ini hanya ingin berbagi kabar baik dengan teman-temannya atau mencoba membuat percakapan tetap positif.
4. Canggung atau Cemas Secara Sosial
Membicarakan diri sendiri sampai pamer dan menyombongkan mungkin terjadi saat seseorang sangat gugup selama percakapan.
Mereka bisa saja merasa canggung, sadar diri, atau mencoba mengisi keheningan yang canggung dan melanjutkan percakapan.
- Waspada! FBI Beri Peringatan Serangan Malware AI yang Dimanfaatkan Hacker
- Teman Vs Uang, Mana yang Bisa Bikin Bahagia?
- Inilah Manfaat Mehamami Literasi Keuangan Digital
5. Berusaha Membuka Diri
Beberapa orang memiliki kesulitan untuk membuka diri kepada orang lain. Dan usaha mereka untuk menjadi lebih terbuka dengan orang lain mungkin terasa canggung dan dianggap sedang pamer.
6. Memiliki Keterampilan Sosial yang Buruk
Keterampilan sosial yang buruk bisa menjadi akar penyebab dari perilaku yang tidak kurang sesuai di pertemanan.
Orang-orang yang memiliki keterampilan sosial buruk cenderung mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyinggung atau mengganggu orang lain.
7. Kurang Empati
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan merasakan apa yang mungkin mereka pikirkan, rasakan, dan alami. Sifat menyombongkan diri, pamer, dan narsistik lebih sering terjadi pada orang yang memiliki skor empati rendah.
8. Memiliki Superiority atau Inferiority Complex
Untuk seseorang dengan superiority complex, pamer dan menyombongkan diri bisa menjadi cerminan dari pandangan positif mereka yang tidak realistis tentang diri mereka sendiri.
Pamer juga bisa disebabkan oleh rasa rendah diri. Beberapa orang menggunakannya untuk mekanisme pertahanan diri dalam menyembunyikan kekurangan dan ketidakamanan dari orang lain
9. Menjatuhkan Orang Lain untuk Meningkatkan Harga Diri
Beberapa orang menganggap keberadaan orang lain adalah kompetisi yang harus dimenangkan, sehingga mereka tak segan untuk merendahkan orang lain dan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
10. Ingin Menjadi Pusat Perhatian
Menyombongkan diri seringkali merupakan perilaku untuk mencari perhatian. Beberapa perilaku pamer dilakukan agar mereka disukai dan mendapatkan pujian. Selain itu juga untuk memicu perasaan iri dan tidak aman pada orang lain.
Pamer dan menyombongkan diri adalah kebiasaan yang menyebalkan tetapi tidak semua orang melakukannya dengan sengaja. Untuk menghadapinya, Anda dapat mengirimkan pesan halus yang tidak menyinggung mereka, mengubah topik pembahasan, atau memberikan balasan yang lebih singkat.