10 Aturan Sukses ala Warren Buffett, Investor Tersukses di Dunia
- Dia pernah mengakuisisi sebuah perusahaan yang pemiliknya menghitung lembaran dalam gulungan kertas toilet 500 lembar untuk melihat apakah dia ditipu.
Gaya Hidup
JAKARTA - Siapa sih yang tidak kenal dengan Warren Buffett? Inevstor, pengusaha sekaligus filantropis Amerika Serikat yang bernama lengkap Warren Edward Buffet ini memang terkenal sebagai salah satu investor tersukses di dunia.
Tak hanya itu, ia juga pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia versi majalah Forbes pada tahun 2015.
Lalu apa saja aturan yang digunakan oleh Warren Buffet hingga dirinya bisa sesukses sekarang, dilansir dari laman website nyccnc berikut adalah 10 aturannya
1. Investasikan Kembali Keuntungan Anda
Saat pertama kali menghasilkan uang, Anda mungkin tergoda untuk membelanjakannya.
Jangan. Sebaliknya, investasikan kembali keuntungannya. Buffett mempelajari ini sejak dini.
Saat masih duduk di bangku sekolah menengah, dia dan seorang temannya membeli mesin pinball untuk ditempatkan di tempat pangkas rambut.
Dengan uang yang mereka peroleh, mereka membeli lebih banyak mesin hingga mereka memiliki delapan mesin di toko yang berbeda.
Ketika teman-temannya menjual usaha tersebut, Buffett menggunakan hasilnya untuk membeli saham dan memulai bisnis kecil lainnya.
2. Bersedia Menjadi Berbeda
Jangan mendasarkan keputusan Anda pada apa yang dikatakan atau dilakukan semua orang.
Ketika Buffett mulai mengelola uang pada tahun 1956 dengan 100.000 dollar yang dikumpulkan dari segelintir investor, dia dijuluki sebagai orang aneh.
Dia bekerja di Omaha, bukan di Wall Street, dan dia menolak memberi tahu mitranya di mana dia menaruh uang mereka.
Orang-orang memperkirakan bahwa dia akan gagal, tetapi ketika dia menutup kemitraannya 14 tahun kemudian, nilainya lebih dari 100 juta dollar.
3. Jangan "Menghisap Jempol"
Buffett membanggakan dirinya karena mampu mengambil keputusan dengan cepat dan bertindak berdasarkan informasi-informasi yang telah ia kumpulkan sebelumnya. Dia menyebut duduk dan berpikir yang tidak perlu sebagai "mengisap jempol".
4. Jelaskan Kesepakatannya Sebelum Anda Mulai
Tawar menawar selalu memberikan pengaruh yang besar sebelum Anda memulai pekerjaan. Tawarkan sesuatu yang Anda punya dan diinginkan oleh pihak lain.
Buffett mempelajari pelajaran ini ketika kakeknya Ernest mempekerjakan dia dan seorang temannya untuk menggali toko kelontong keluarga setelah badai salju.
Mereka menghabiskan waktu lima jam untuk menyekop sampai mereka hampir tidak bisa meluruskan tangan mereka yang membeku.
Setelahnya, sang kakek hanya memberinya uang sebesar kurang dari 90 sen untuk dibagi.
- 7 Cara Fantastis Penggunaan Baking Soda dan Cuka untuk Pecahkan Masalah Sehari-Hari
- 5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri yang Akan Mengubah Karier Anda
- Mulai Khawatir Krisis Penduduk, China Bolehkan Pasangan Belum Menikah Punya Anak
5. Perhatikan Pengeluaran Kecil
Buffett berinvestasi dalam bisnis yang dijalankan oleh manajer yang terobsesi dengan biaya terkecil.
Dia pernah mengakuisisi sebuah perusahaan yang pemiliknya menghitung lembaran dalam gulungan kertas toilet 500 lembar untuk melihat apakah dia ditipu.
Ia juga mengagumi temannya yang hanya mengecat sisi gedung kantornya yang menghadap ke jalan.
6. Batasi Apa yang Anda Pinjam
Buffett tidak pernah meminjam dalam jumlah besar. Baik untuk berinvestasi, maupun untuk hipotek.
Dia telah menerima banyak surat yang menyayat hati dari orang-orang yang mengira pinjaman mereka dapat dikelola tetapi malah terbebani oleh hutang.
Nasihat jika Anda sudah terjebak hutang cobalah untuk menegosiasi dengan kreditur untuk membayar semampu Anda. Kemudian, saat Anda bebas utang, berusahalah untuk menabung sejumlah uang yang dapat Anda gunakan untuk berinvestasi.
7. Bersikaplah Gigih
Dengan kegigihan dan kecerdikan, Anda bisa menang melawan pesaing yang lebih mapan.
Buffett mengakuisisi Nebraska Furniture Mart pada tahun 1983 karena dia menyukai cara pendirinya, Rose Blumkin, berbisnis.
Rose Blumkin adalah seorang imigran dari Rusia, dan sukses membangun toko furnitur terbesar di Amerika Utara.
Strateginya adalah menjual dengan harga lebih rendah. Dia juga memiliki kemampuan negosiasi yang baik.
8. Tahu Kapan Harus Berhenti
Suatu kali, ketika Buffett masih remaja, dia pergi ke arena pacuan kuda. Dia bertaruh pada balapan dan kalah.
Untuk mengganti dananya, dia bertaruh pada balapan lain. Dia kalah lagi.
Uang penghasilan dari bekerjanya selama nyaris seminggu habis tak bersisa.
Disitulah Buffett mulai berprinsip untuk tidak pernah mengulangi kesalahan itu lagi.
- Jokowi Minta Industri Jasa Keuangan Bantu Pendanaan Smelter
- Bikin Paspor Sehari Langsung Jadi Tarif Rp1 Juta, Ini Caranya
- Apple Tak Pecat Karyawan Meski Pendapatan Perusahaan Turun, Ternyata Ini Kuncinya
- Uji Coba Pembelian Solar Subsidi MyPertamina Diperluas, Ini Daftar 13 Kabupaten Kota Terbaru
9. Menilai Risikonya
Pada tahun 1995, boss dari putra Buffett, Howie, dituduh oleh FBI atas suatu kasus.
Buffett menyarankan Howie untuk membayangkan skenario terburuk dan terbaik jika dia tetap bersama perusahaan.
Putranya dengan cepat menyadari bahwa risiko bertahan jauh lebih besar daripada potensi keuntungan apa pun, dan dia berhenti keesokan harinya.
10. Ketahui Apa Arti Sukses Sebenarnya
Terlepas dari kekayaannya, Buffett tidak mengukur kesuksesan dengan dolar.
Pada tahun 2006, dia berjanji untuk memberikan hampir seluruh kekayaannya untuk amal, terutama untuk Yayasan Bill dan Melinda Gates.
“Ketika Anda mencapai usia saya, Anda akan mengukur kesuksesan Anda dalam hidup dengan berapa banyak orang yang Anda inginkan untuk mencintai Anda benar-benar mencintai Anda. Itulah ujian terakhir tentang bagaimana Anda menjalani hidup Anda." katanya.