Ilustrasi masyarakat Malawi.
Dunia

10 Daftar Negara Termiskin di Dunia Tahun 2024

  • Dunia memiliki kekayaan dan sumber daya yang cukup untuk memastikan bahwa seluruh umat manusia menikmati standar hidup yang layak. Namun, orang-orang di negara-negara seperti Burundi, Sudan Selatan, dan Republik Afrika Tengah terus hidup dalam kemiskinan yang parah.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Dunia memiliki kekayaan dan sumber daya yang cukup untuk memastikan bahwa seluruh umat manusia menikmati standar hidup yang layak. Namun, orang-orang di negara-negara seperti Burundi, Sudan Selatan, dan Republik Afrika Tengah terus hidup dalam kemiskinan yang parah.

Kemiskinan di berbagai negara sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari konflik berkepanjangan hingga buruknya pengelolaan pemerintahan.

Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita merupakan indikator penting untuk menilai pendapatan rata-rata penduduk suatu negara. Angka ini mencerminkan kondisi ekonomi negara tersebut. Semakin rendah PDB per kapita, semakin rendah pula tingkat kesejahteraan penduduknya.

Berdasarkan laporan Dana Moneter Internasional (IMF), berikut negara termiskin di dunia tahun 2024.

Negara Termiskin di Dunia

Dilansir dari Global Finance, berikut ini adalah sepuluh negara termiskin di dunia:

1. Sudan Selatan, PDB per kapita: US$455

Negara termiskin di dunia, Sudan Selatan, telah dilanda kekerasan sejak didirikan pada tahun 2011. Negara yang terkurung daratan dengan jumlah penduduk sekitar 15 juta jiwa ini merupakan contoh nyata dari kutukan sumber daya alam, di mana kelimpahan sumber daya alam memicu perpecahan politik dan sosial, ketidaksetaraan, korupsi, dan peperangan.

Mayoritas penduduknya bekerja di pertanian tradisional, meskipun kekerasan dan peristiwa iklim ekstrem sering kali menghalangi petani untuk menanam atau memanen tanaman. Tahun ini, diperkirakan 9 juta orang, lebih dari 60% penduduk Sudan Selatan, akan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

2. Burundi, PDB per kapita: US$916

Burundi yang terkurung daratan tidak memiliki sumber daya alam dan masih meninggalkan bekas yang sangat mencolok oleh perang saudara yang berlangsung dari tahun 1993 hingga 2005, yang dampaknya masih menjadi faktor yang berkontribusi terhadap peringkatnya sebagai negara termiskin kedua di dunia.

Dengan sekitar 80% dari sekitar 13 juta warga Burundi bergantung pada pertanian subsisten, kerawanan pangan hampir dua kali lebih tinggi dari rata-rata negara-negara Afrika sub-Sahara. Selain itu, akses terhadap air dan sanitasi masih sangat rendah dan kurang dari 5% penduduk memiliki listrik.

Presiden Evariste Ndayishimiye telah berupaya untuk meluncurkan kembali ekonomi dan memperbaiki hubungan diplomatik, dan pada tahun 2022 baik AS maupun Uni Eropa melanjutkan bantuan setelah mencabut sanksi keuangan. Sayangnya, sementara pertumbuhan meningkat, inflasi tahun ini diproyeksikan berada di sekitar 22%.

3. Republik Afrika Tengah, PDB per kapita: US$1.123

Republik Afrika Tengah yang kaya akan emas, minyak, uranium, dan berlian adalah negara yang sangat kaya yang dihuni oleh orang-orang yang sangat miskin, dan menjadi salah satu negara termiskin di dunia selama hampir satu dekade.

Untuk pertama kalinya sejak merdeka dari Prancis pada tahun 1960, pada tahun 2016 Republik Afrika Tengah telah memilih seorang presiden secara demokratis, mantan profesor matematika dan perdana menteri Faustin Archange Touadéra, yang berkampanye sebagai pembawa damai yang dapat menjembatani kesenjangan antara minoritas Muslim dan mayoritas Kristen.

Namun, meskipun keberhasilan pemilihannya dipandang sebagai langkah penting menuju rekonstruksi nasional, sebagian besar wilayah negara itu masih dikuasai oleh kelompok antipemerintah dan milisi.

Meskipun ada masalah dan kemunduran, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi telah meningkat, didorong oleh industri kayu, kebangkitan sektor pertanian, dan penjualan berlian yang sebagian dilanjutkan.

4. Republik Demokratik Kongo, PDB per kapita: US$1.552

Sejak merdeka dari Belgia pada tahun 1960, Republik Demokratik Kongo mengalami kediktatoran yang rakus selama puluhan tahun, ketidakstabilan politik, dan kekerasan terus-menerus, sehingga menjadikannya negara yang selalu masuk dalam peringkat negara termiskin di dunia.

Sekitar 65% dari sekitar 100 juta penduduk negara ini hidup dengan pendapatan kurang dari US$2,15 per hari. Namun, Bank Dunia mengatakan Republik Demokratik Kongo memiliki sumber daya dan potensi untuk menjadi salah satu negara terkaya di Afrika dan pendorong pertumbuhan bagi seluruh benua.

Negara ini telah menjadi produsen kobalt terbesar di dunia dan sumber tembaga utama di Afrika—yang penting dalam produksi kendaraan listrik.

5. Mozambik, PDB per kapita: US$1.649

Kaya akan sumber daya alam dan berlokasi strategis, bekas jajahan Portugis ini sering kali membukukan tingkat pertumbuhan PDB rata-rata lebih dari 7% dalam dekade terakhir. Namun, negara ini masih terperosok di antara sepuluh negara termiskin di dunia, dengan kondisi iklim yang parah dan ketidakstabilan politik sebagai beberapa penyebab utamanya.

Lebih buruk lagi, sejak 2017 serangan yang dilakukan oleh kelompok pemberontak Islam telah melanda wilayah utara negara yang kaya gas tersebut. Namun, menurut IMF, ekonomi Mozambik akan tumbuh sekitar 5% pada tahun 2024 dan 2025, bahkan menyentuh dua digit akhir dekade ini.

6. Niger, PDB per kapita: US$1.675

Dengan 80% wilayahnya dikelilingi oleh Gurun Sahara dan bergantung pada pertanian. Namun, sektor itu terancam oleh penggurunan. Ketidakamanan pangan tinggi, demikian pula tingkat penyakit dan kematian. Bentrokan berulang antara tentara dengan afiliasi Negara Islam (ISIS) Boko Haram telah menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Pada tahun 2021, Niger melantik presiden baru—mantan guru dan mantan menteri dalam negeri Mohamed Bazoum—dalam pengalihan kekuasaan demokratis pertamanya. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 12% pada tahun 2022, keadaan tampak membaik.

Namun, pada musim panas tahun 2023, Bazoum digulingkan dan dipenjarakan oleh anggota pengawal presidennya. Junta militer tetap berkuasa sejak saat itu.

7. Malawi, PDB per kapita: US$1.712

Negara Afrika ini tengah berjuang menghadapi krisis ekonomi yang menyebabkan kelangkaan bahan bakar, kenaikan harga pangan, dan penurunan tajam nilai mata uang. Berdasarkan data Bank Dunia, lebih dari 70% penduduk Malawi pada tahun 2023 hidup di bawah standar garis kemiskinan internasional.

8. Liberia, PDB per kapita: US$1.882

Republik tertua di Afrika ini telah menempati peringkat di antara negara-negara termiskin di dunia selama bertahun-tahun. Harapan tinggi muncul ketika mantan bintang sepak bola George Weah menjadi presiden pada tahun 2018.

Tahun-tahun jabatannya justru dirusak oleh inflasi tinggi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi negatif, hingga pada tahun 2023 ia dikalahkan oleh pemimpin oposisi dan mantan wakil presiden Joseph Boakai dalam putaran pemilihan baru.

Pertumbuhan mulai terlihat di bawah kepemimpinan Josep Boakai. Diperkirakan, perekonomian Liberia akan meningkat sekitar 5,3% pada tahun 2024 dan tetap berada di atas 6% dalam beberapa tahun ke depan.

9. Madagaskar, PDB per kapita: US$1.979

Sejak merdeka dari Prancis pada tahun 1960, Madagaskar telah mengalami berbagai ketidakstabilan politik, kudeta berdarah, dan pemilihan umum yang disengketakan. Presiden Andry Rajoelina yang terpilih pada tahun 2019 berkuasa dengan janji untuk memberantas korupsi, mengurangi kemiskinan, dan mengembangkan ekonomi. Namun, janji-janji tersebut ternyata hanya sekadar janji.

Madagaskar yang terletak di lepas pantai Afrika, mengalami tingkat kemiskinan yang sangat tinggi, mencapai 75%. Pandemi Covid-19 dan lonjakan harga pangan akibat perang di Ukraina semakin memperparah kondisi ekonomi negara ini. Selain itu, inflasi yang hampir mencapai 8% juga berkontribusi pada lambatnya pertumbuhan ekonomi di Madagaskar.

10. Yaman, PDB per kapita: US$1.996

Yaman yang memiliki cadangan minyak melimpah, kini terperangkap dalam kemiskinan yang parah akibat perang yang telah berlangsung sejak 2014. Konflik ini telah merenggut lebih dari 150.000 nyawa dan menghancurkan infrastruktur ekonominya.

Lebih dari 80% penduduk Yaman hidup dalam kemiskinan, dengan akses yang sangat terbatas terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.