Pemilihan umum AS untuk Presiden dan Wakil Presiden terjadi setiap 4 tahun.
Dunia

10 Fakta Unik yang Pernah Terjadi dalam Pemilihan Presiden AS

  • Pemungutan suara yang diadakan pada 5 November menarik perhatian banyak orang di dunia dalam beberapa bulan terakhir dan dapat berdampak signifikan terhadap ekonomi global.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Puluhan juta pemilih di Amerika Serikat (AS) menuju tempat pemungutan suara untuk pemilihan presiden AS tahun 2024. Warga Amerika di seluruh negara akan menyampaikan aspirasi mereka pada Selasa, dengan memilih antara mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris.

Dilansir dari USA Today, calon dari Partai Republik dan Demokrat telah menghabiskan berbulan-bulan untuk saling berhadapan dan mengungkapkan janji-janji kampanye mereka mengenai berbagai isu, mulai dari perawatan kesehatan hingga imigrasi dan ekonomi.

Pada hari terakhir kampanye, Trump mengadakan rapat umum di negara bagian penting, dimulai di North Carolina sebelum menuju Pennsylvania untuk dua kali persinggahan kampanye dan mengakhiri hari di Michigan. Harris mengakhiri kampanyenya di Pennsylvania setelah mengadakan rapat umum di Philadelphia dan Pittsburgh, diikuti dengan konser di Allentown.

Dilansir dari weforum.org, pemungutan suara yang diadakan pada 5 November menarik perhatian banyak orang di dunia dalam beberapa bulan terakhir dan dapat berdampak signifikan terhadap ekonomi global. Pemilu tersebut juga dapat berdampak besar pada berbagai isu internasional mulai dari krisis iklim hingga perubahan orientasi rantai pasokan global.

Terkait pemilihan presiden AS, berikut fakta unik yang pernah terjadi dalam sejarah pemilu AS dari masa ke masa.

Fakta Unik yang Pernah Terjadi dalam Pemilihan Presiden AS

Berikut beberapa momen tak terduga dalam sejarah pemilihan presiden AS dalam masa ke masa:

1. George Washington Menyogok Pendukung dengan Minuman Keras

Menggunakan alkohol atau makanan untuk memengaruhi pemilu—baik melalui suap (dengan anggapan pemilih bersedia melakukannya hanya untuk imbalan kecil) atau dengan menekan suara (membuat pemilih terlalu mabuk untuk pergi ke tempat pemungutan suara)—bukanlah hal baru.

Praktik ini sudah ada sejak era presiden pertama AS, George Washington. Dulu, praktik ini dikenal sebagai “mencekoki pemilik perkebunan dengan bumbo.” Bumbo adalah sejenis minuman keras mirip rum.

George Washington pernah terlibat dalam praktik yang dianggap “membeli suara” pada saat itu. Ketika mencalonkan diri untuk menjadi anggota Virginia House of Burgesses pada tahun 1758, Washington menggunakan dana kampanye sebesar 50 pound untuk membeli 160 galon minuman keras yang diberikan kepada 391 pemilih.

2. Pelantikan Berubah jadi Kericuhan

Pada tahun 1829, Andrew Jackson dilantik dan disambut oleh kerumunan 20.000 pendukungnya di Gedung Putih. Namun, acara tersebut berubah menjadi tindakan kekerasan yang brutal, mengakibatkan furnitur rusak dan kristal pecah. Jackson terpaksa melarikan diri melalui jendela untuk menghindari kekacauan yang terjadi.

3. Waktu Pemilu Selalu Hari Selasa

Satu hal yang tidak berubah sejak 1845 di Amerika Serikat adalah Pemilu selalu dilaksanakan pada hari Selasa di pekan pertama bulan November. 

Saat itu, sebagian besar Amerika masih merupakan masyarakat agraris. Sebagai petani, hampir sepanjang tahun dihabiskan untuk menjalani proses panjang bercocok tanam, mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen.

Pada awal November, waktu panen sudah selesai dan cuaca masih relatif sejuk, sehingga dianggap sangat tepat untuk memberikan suara pada minggu tersebut.

4. Presiden Termuda dan Tertua dalam Sejarah AS

John F. Kennedy menjadi presiden termuda yang terpilih, dilantik pada usia 43 tahun. Sementara, Ronald Reagan tercatat sebagai presiden tertua yang menjabat, dilantik untuk masa jabatan keduanya pada usia 73 tahun. Donald Trump menempati posisi kedua sebagai presiden tertua saat dilantik pada usia 71 tahun pada tahun 2017.

5. Gerald Ford Presiden yang Tidak Terpilih Melalui Pemilu

Ford diambil sumpah jabatannya pada 9 Agustus 1974, setelah Richard Nixon mengundurkan diri di tengah skandal Watergate. Ford menjadi orang pertama, dan sejauh ini satu-satunya, yang menjadi Presiden tanpa memenangkan pemilihan umum untuk Presiden atau Wakil Presiden.

Amandemen ke-25 Konstitusi mengizinkan Ford untuk memangku jabatan presiden setelah ia dipilih oleh Nixon untuk menggantikan Spiro Agnew, Wakil Presiden yang terpilih melalui tiket Partai Republik tahun 1972 yang mengundurkan diri dalam skandal yang tidak terkait.

Bagian 2 dari Amandemen ke-25 memberikan Presiden kekuasaan untuk menunjuk Wakil Presiden baru, jika jabatan tersebut kosong, dengan izin Kongres.

6. William Henry Harrison, Pidato Terpanjang Tapi Masa Jabat Tersingkat

Pada 4 April 1841 menjadi hari bersejarah bagi bangsa Amerika Serikat karena William Henry Harrison menjadi presiden AS pertama yang meninggal dunia saat masih menjabat.

Selain itu, Presiden Harrison meninggal hanya 32 hari setelah dilantik, menjadikannya presiden dengan masa jabatan paling singkat dalam sejarah AS. Menariknya, presiden dengan masa jabatan terpendek ini menyampaikan pidato pelantikan terpanjang dalam sejarah negara tersebut.

7. Kandidat yang Menang Suara Rakyat Tapi Gagal Jadi Presiden

Sejarah pemilu di AS mencatat beberapa kandidat yang memenangkan suara rakyat (popular vote) tetapi tidak berhasil memenangkan pemilu karena kalah di Electoral College. Electoral College adalah sistem pemilihan yang menentukan jumlah suara dari setiap negara bagian yang dihitung untuk menetapkan presiden terpilih.

Sepanjang sejarah pemilu di AS, setidaknya ada lima calon presiden yang berhasil memasuki Gedung Putih meskipun tidak memenangkan suara rakyat. Beberapa kandidat yang memenangkan popular vote namun kalah di Electoral College termasuk Andrew Jackson pada tahun 1824, Samuel Tilden pada tahun 1876, Grover Cleveland pada tahun 1888, Al Gore pada tahun 2000, dan Hillary Clinton pada tahun 2016.

Sebelumnya, Donald Trump yang berhasil menjadi Presiden AS melalui Pemilu 2016. Pada saat itu, Donald Trump bersaing melawan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden. Hillary Clinton memenangkan suara rakyat dengan selisih 2,8 juta suara lebih banyak dibandingkan Donald Trump.

8. Grover Cleveland Satu-Satunya Presiden dengan Dua Masa Jabatan Tidak Berturut-Turut

Cleveland, seorang pengacara, memasuki dunia politik di usia empat puluhan sebagai seorang reformis yang menentang korupsi. Ia terpilih sebagai walikota Buffalo, NY, pada tahun 1881 dan menjadi gubernur negara bagian tiga tahun setelahnya.

Cleveland dinyatakan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada tahun 1884 dan berhasil mengatasi skandal seks untuk mengalahkan rivalnya dari Partai Republik, Senator James Blaine dari Maine. Ia merupakan orang Demokrat pertama yang terpilih setelah Perang Saudara, yang berakhir pada tahun 1865.

Ia mencalonkan diri lagi pada tahun 1888, tapi kalah dari kandidat Partai Republik, Benjamin Harrison—seorang kolonel Angkatan Darat Union selama Perang Saudara dan cucu dari mantan Presiden William Henry Harrison.

Cleveland kembali mencalonkan diri dan menang pada tahun 1892, sehingga ia menjabat kembali sebagai presiden dari tahun 1893-1897. Hal ini menciptakan preseden yang unik dalam sistem pemerintahan AS.

9. Abraham Lincoln, Wapresnya Mabuk

Sebelum Abraham Lincoln dilantik pada tahun 1865, wakil presidennya Andrew Johnson, sempat minum alkohol untuk meredakan stres. Tapi, saat tiba waktu untuk mengucapkan sumpah jabatan, Johnson justru dalam keadaan mabuk dan berbicara dengan tidak jelas selama 20 menit.

Lincoln menunggunya dengan sabar dan menyatakan Johnson telah melakukan kesalahan besar, tetapi ia bukan seorang pecandu alkohol. Satu bulan kemudian, Johnson mengucapkan sumpah jabatan lagi. Ia menjabat sebagai presiden setelah Lincoln dibunuh di Teater Ford.

10. Barack Obama, Presiden Kulit Hitam Amerika Pertama

Kemenangan Obama menciptakan sejarah baru di AS, karena ia menjadi orang Afrika Amerika pertama yang berhasil memasuki Gedung Putih. Calon presiden dari Partai Demokrat ini dinyatakan menang setelah meraih 365 electoral vote dan 53% suara rakyat. Sementara, calon presiden dari Partai Republik hanya memperoleh 173 electoral vote dan 45% suara rakyat.

Pemilihan Presiden AS saat itu dianggap unik karena Obama adalah anak dari seorang perempuan kulit putih dari Kansas dan seorang pria kulit hitam dari Kenya. Sebelum memasuki dunia politik, pria yang lahir pada tahun 1961 di Hawaii ini adalah seorang pengajar ilmu hukum di Universitas Chicago pada tahun 1996.