Ilustrasi kredit online atau pinjaman online (pinjol), peer to peer (P2P) lending resmi / OJK
Fintech

10 Fintech P2P Lending Terlaris 2021: Top 3 Dipegang Kredit Pintar, AdaKami, dan Easycash

  • Berdasarkan data Similiarweb, dihimpun Selasa 31 Agustus 2021, TrenAsia.com mencatat 10 P2P lending dengan peringkat teratas. Dalam penghitungan algoritmanya, Similarweb menjelaskan, peringkat tersebut dihitung dari jumlah unduhan terbaru dan pengguna aktif yang diseleksi berdasarkan kategori, negara, dan papan peringkat selama 28 hari terakhir.
Fintech
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, penyaluran pembiayaan platform fintech peer-to-peer (P2P) lending melesat 102,8% year on year (yoy) per Juli 2021.

Mengutip data yang dipublikasikan OJK, Senin 30 Agustus 2021, penyaluran pembiayaan P2P lending terus meningkat selama tiga bulan terakhir. Pada Mei 2021, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp21,75 triliun, kemudian meningkat lagi menjadi Rp23,4 triliun pada Juni 2021 hingga menyentuh angka Rp24,22 triliun pada Juli 2021.

Hingga Juni 2021, OJK merekam nilai pinjaman tertinggi yang diberikan bahkan mencapai Rp10 miliar. Adapun rata-rata pinjaman yang disalurkan bernilai Rp148 juta. 

Berdasarkan jumlah penyelenggaranya, data sampai dengan 27 Juli 2021, terdapat 121 perusahaan P2P Lending yang terdaftar di OJK. Dengan 68 di antaranya sudah mengantongi izin OJK.

Sekilas data di atas mencerminkan bisnis P2P lending kian tumbuh di Indonesia. Kehadiran P2P lending dilihat sebagai jembatan kelompok masyarakat yang tidak mendapatkan akses pembiayaan ke bank.

Apalagi, P2P lending juga hadir dalam berbagai klaster pinjaman, mulai dari konsumtif hingga produktif. Dengan variasi ini, baik pendana (lender) maupun peminjam (borrower) lebih leluasa memilih pembiayaan yang diminati.

Berdasarkan data Similiarweb, dihimpun Selasa 31 Agustus 2021, TrenAsia.com mencatat 10 P2P lending dengan peringkat teratas. Dalam penghitungan algoritmanya, Similarweb menjelaskan, peringkat tersebut dihitung dari jumlah unduhan terbaru dan pengguna aktif yang diseleksi berdasarkan kategori, negara, dan papan peringkat selama 28 hari terakhir.

Sebagai informasi, katagori finansial/ keuangan dalam Similarweb dan PlayStore yang dimuat di artikel ini bukan peringkat khusus penyelenggara P2P lending. Melainkan, gabungan semua platform keuangan. Termasuk mobile banking, dompet digital, platform beli sekarang bayar nanti (paylater), dan seterusnya.

Berikut adalah 10 P2P Lending di Indonesia dengan peringkat terbaik versi Similarweb:

1. Kredit Pintar

Penyerahan bantuan ke Panti Asuhan Muslim Nusantara/ Sumber: Kredit Pintar

PT Kredit Pintar Indonesia (Kredit Pintar) menempati urutan ke 21 dalam kategori finansial di Similarweb. Melihat peringkatnya di PlayStore kategori keuangan-gratis, Kredit Pintar menempati urutan ke-13 dalam kategori keuangan dengan jumlah unduhan sebanyak lebih dari 10 juta.

Berdasarkan data di laman resmi, hingga kini Kredit Pintar telah menyalurkan pinjaman senilai Rp5 triliun sejak awal tahun. Dengan total pinjaman yang belum dibayar sebanyak Rp1,2 triliun.

Total peminjam di Kredit Pintar bahkan mencapai 4 juta, dengan peminjam aktif sebanyak 734.000.

Adapun kinerja keuangan Kredit Pintar sepanjang 2020 tercatat mengalami penurunan. Melansir laporan keuangan yang dipublikasikan pada 5 Juni 2021, pendapatan Kredit Pintar susut menjadi Rp647,45 miliar dibandingkan dengan Rp843,12 miliar pada 2019.

Sedangkan laba bersih tahun berjalan perusajaan juga tergerus jadi Rp3,69 tahun lalu dari semula Rp55,78 miliar pada 2019. Tahun lalu pula, Kredit Pintar mencatatkan aset sebesar Rp330,69 miliar, berkurang dari 2019 senilai Rp348,32 miliar.

2. AdaKami

Fintech P2P Lending AdaKami. / Facebook @adakami.id

Dioperasikan oleh PT Pembiayaan Digital Indonesia, AdaKami bertengger di peringkat ke-26 versi Similarweb. Sementara di PlayStore, peringkatnya lebih tinggi yakni di posisi 11 dam telah diunduk sebanyak 5 juta pengguna.

Dalam laman resminya, AdaKami melaporkan telah menyalurkan total akumulasi pinjaman sejak berdiri sebesar Rp6,75 triliun. Tahun ini saja, penyaluran pinjaman sudah mencapai Rp4,26 triliun dengan total outstanding pinjaman Rp1,18 triliun.

AdaKami mencatat, jumlah akumulasi peimjaman perorangan mencapai 2 juta pengguna dengan jumlah transaksi aktif perorangan sebanyak 866.000.

Mengutip laporan keuangan 2020, AdaKami mengantongi pendapatan sebesar Rp456,86 miliar, naik dari sebelumnya Rp170,71 miliar pada 2019. Sayangnya, tahun lalu AdaKami harus menelan rugi bersih sebesar 34,63 miliar, turun dari rugi pada 2019 yakni Rp42,34 miliar.

3. Easycash

Kredit online EasyCash / Facebook @EasycashIndonesia

P2P lending yang bernaung di bawah  PT Indonesia Fintopia Technology ini menempati urutan ke-35 dalam Similarweb. Sementara di PlayStore, peringkatnya unggul di posisi ke-7 dengan lebih dari 5 juta unduhan.

Easycash mencatat, total akumulasi pinjaman sejak berdiri mencapai Rp5,01 triliun. sepanjang tahun ini, Easycash telah menyalurkan pinjaman sebanyak Rp2,32 triliun.

Sementara itu, total pinjaman terutang senilai Rp660,60 miliar, dengan total akumulasi peminjam (lembaga dan individu) sebanyak 1,15 juta dan peminjam aktif sebanyak 424.067. Adapun total biaya, termasuk suku bunga dan biaya di Easycash mencapai Rp81,39 miliar.

Dalam laporan keuangan tahun buku 2020, pendapatan Easycash tercatat naik menjadi Rp88,59 miliar dibandingkan dengan Rp58,14 miliar pada 2019. Akan tetapi, laba tahun berjalan Easycash tergerus cukup dalam menjadi Rp2,25 miliar tahun lalu dari Rp10,41 miliar pada 2019.

4. JULO

PT JULO Teknologi Finansial

PT JULO Teknologi Finansial terpantau berada di peringkat 38 dalam Similarweb dan ke-26 di PlayStore dan telah diunduh sebanyak 5 juta lebih pengguna. 

Hingga kini, JULO mencetak total pinjaman sejak berdiri senilai Rp2,44 triliun, sedangkan tahun ini sudah menyalurkan sebanyak Rp1,06 triliun.

Total pinjaman outstanding JULO sebanyak Rp401 miliar dengan total peminjam sebanyak 337.000 dan 104.000 di antaranya adalah peminjam aktif.

Mengutip laporan keuangan 2020, JULO meraup pendapatan sebesar Rp57,29 miliar, turun dari Rp59,12 miliar pada 2019. Sepanjang tahun lalu, JULO masih membukukan rugi bersih sebanyak Rp8,97 miliar, menipis dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp11,60 miliar.

5. Tunaiku

Tunaiku, produk P2P lending dari PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) telah terdaftar di OJK sejak 2014. Di Similarweb, Tunaiku menempati peringkat ke-39 dan 20 di PlayStore dengan unduhan sebanyak lebih dari 5 juta pengguna.

Melalui Tunaiku, nasabah dapat melakukan pinjaman mulai dari Rp2 juta-Rp20 juta dengan tenor durasi peminjaman mulai dari 6-20 bulan. Dalam laman resminya, Tunaiku mencatat telah menyalurkan pembiayaan sebanyak lebih dari Rp4 triliun. 

6. Rupiah Cepat

Kepala Bidang Humas dan Kelembagaan AFPI, Tumbur Pardede (kiri), Wakil Ketua Umum AFPI, Sunu Widyatmoko (kedua kiri), Ketua Harian AFPI, Kuseryansyah (ketiga kiri) bersama perwakilan Dompet Dhuafa (tengah) serta CEO RupiahCepat, Yolanda Sunaryo (kedua kanan), dan CEO DanaRupiah, Entjik S. Djafar (kanan) saat menyerahkan secara simbolis donasi Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga medis dalam penanganan kasus Covid-19 di Sekretariat AFPI di Jakarta, Selasa (31/3). Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

PT Kredit Utama Fintech Indonesia alias Rupiah Cepat berada di peringkat 43 versi Similarweb dan di urutan ke-21 di PlayStore dengan unduhan lebih dari 10 juta.

Dalam informasi di laman resmi, Rupiah Cepat telah menyalurkan pinjaman sejak 24 Mei 2018 sebanyak Rp10,9 triliun. Untuk tahun ini, pinjaman yang telah disalurkan mencapai Rp2,03 triliun.

Adapun total pinjaman yang belum dibayar senilai Rp387,5 miliar. Sedangkan jumlah akumulasi peminjam perorangan sebanyak 3,5 juta dengan 368.500 di antaranya tercatat sebagai peminjam aktif.

Mengutip laporan keuangan 2020, Rupiah Cepat membukukan pendapatan sebanyak Rp181,82 miliar, turun sedikit dari 2019 sebesar Rp182,28 miliar. Meski pendapatan sedikit menipis, namun Rupiah Cepat tetap menumbuhkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp25,54 miliar, naik dari 2019 Rp10,87 miliar.

Selain itu, Rupiah Cepat mencatat jumlah aset sepanjang 2020 sebesar Rp76,70 miliar, turun dari 2019 Rp88,46 miliar.

7. DanaRupiah

Presiden  Direktur DanaRupiah Entjik S. Djafar usai memberikan sambutan dalam rangka perayaan 1 tahun DanaRupiah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diadakan di kantor DanaRupiah, Jakarta, Kamis, 27 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

PT Layanan Keuangan Berbagi (DanaRupiah) memiliki produk pinjaman personal, produktif, dan pendidikan. P2P lending ini menempati urutan ke 63 di Similarweb dan 33 di PlayStore dengan unduhan sebanyak lebih dari 5 juta pengguna.

Sejak awal beroperasi, DanaRupiah telah menyalurkan pinjaman senilai Rp2,5 triliun. Tahun ini, pinjaman yang disalurkan mencapai Rp1,75 triliun dengan total outstanding Rp389 miliar. Tercatat, DanaRupiah memiliki 578.000 peinjam dan 203.000 peminjam aktif. 

Melansir laporan keuangan tahun buku 2020, DanaRupiah memperoleh pendapatan sebesar Rp114,03 miliar, berkurang dibandingkan dengan 2019 Rp269,09 miliar. Sementara itu, tahun lalu DanaRupiah mencatat rugi tahun berjalan sejumlah Rp36,70 miliar, menipis dari tahun sebelumnya Rp38,08 miliar.

Sepanjang tahun lalu, DanaRupiah juga mengalami penyusutan aset menjadi Rp33,39 miliar dari semula Rp49,64 miliar pada 2019.

8. AdaPundi

Fintech AdaPundi. / Facebook @AdaPundiOfficial

PT Info Tekno Siaga (AdaPundi) resmi mengantongi izin OJK per 2 Juni 2021. Di Similarweb, platform P2P lending ini menempati urutan ke-75, sedangkan di PlayStore di urutan 15 dengan 5 juta unduhan.

Sejak didirikan, AdaPundi telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp1,97 triliun. Sementara tahun ini sudah tersalurkan Rp1,47 triliun dengan outstanding pinjaman senilai Rp226 miliar.

Adapun jumlah akumulasi peminjam perorangan di AdaPundi adalah 1,11 juta dan 106.000 peminjam aktif.

Berdasarkan laporan keuangan 2020, AdaPundi sudah meraup pendapatan Rp15,44 miliar. Sementara itu, laba tahun berjalan AdaPundi senilai Rp1,39 miliar, padahal tahun sebelumnya, AdaPundi justru mencatat rugi Rp1,91 miliar.

Tahun lalu, aset AdaPundi melonjak menjadi Rp13,53 miliar, dari 2019 yang hanya Rp2,22 miliar.

9. Kredito

PT Fintek Digital Indonesia (Kredito) menempati urutan ke-78 di Similarweb dan 18 di Playstore dengan unduhan sebanyak lebih dari 1 juta.

Dalam perjalanannya, Kredito sudah menyalurkan pinjaman hingga R671,6 miliar. Sedangkan total penyaluran pinjaman tahun berjalan sudah Rp426,3 miliar dengam total outstanding sebesar Rp11,5 miliar.

Adapun jumlah peminjam di Kredito mencapai 161.539 dan 59.840 di antaranya adalah peminjam aktif.

Dari laporan keuangan 2020, bisa dilihat bahwa Kredito mendapatkan pendapatan sebanyak Rp27,74 miliar, naik drastis dari 2019 Rp5,27 miliar. Alhasil, tahun lalu Kredito berhasil membalikkan kerugian menjadi laba bersih sebesar Rp950,57 miliar. Padahal tahun sebelumnya, Kredito menelan rugi sebanyak Rp1,08 miliar.

Akan tetapi, aset Kredito terpantau susut menjadi Rp12,88 miliar dibandingkan dengan 2019 Rp13,26 miliar.

10. KTA Kilat

Berdiri sejak sejak Desember 2016, PT Pendanaan Teknologi Nusa (KTA Kilat) di bawah kendali perusahaan induk Hadoop Fintech (Hong Kong) Limited, sebuah perseroan terbatas yang didirikan di Hong Kong.

KTA Kilat menempati urutan ke-88 versi Similarweb dan peringkat ke-31 di PlayStore dengan unduhan sebanyak lebih dari 5 juta.

Total akumulasi pinjaman sejak berdiri senilai Rp5,27 triliun, sedangkan sepanjang tahun berjalan sebanyak Rp1,12 triliun dengan outstanding pinjaman sebesar Rp210 miliar. KTA Kilat tercatat memiliki 1,30 juta peminjam dengan 636.000 peminjam aktif.

Sepanjang tahun lalu, pendapatan operasional KTA Kilat senilai Rp46,12 miliar, turun dibandingkan dengan Rp57,77 miliar pada 2019. Laba bersih KTA Kilat juga terpantau menipis menjadi Rp3,59 miliar dari semula Rp5,15 pada 2019.

Sementara itu, jumlah aset tahun lalu berhasil tumbuh menjadi Rp180,34 miliar dari Rp98,97 miliar pada 2019.