New York City
Dunia

10 Kota Terkaya di Dunia, Nomor 1 Masih New York

  • Konsultan migrasi investasi yang berbasis di London, Henley & Partners baru-baru ini merilis laporan mengenai kota-kota terkaya di dunia.
Dunia
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Konsultan migrasi investasi yang berbasis di London, Henley & Partners baru-baru ini merilis laporan mengenai kota-kota terkaya di dunia. 

New York tercatat masih berada di puncak daftar kota terkaya di dunia dengan total 340 ribu miliarder. Angka ini mengungguli Tokyo yang berada di urutan kedua dan memiliki 290,3 ribu miliarder serta San Fransisco Bay yang memiliki 285 ribu miliarder dan berhasil menduduki urutan ke tiga. 

Adapun urutan keempat hingga sepuluh diduduki oleh kota-kota kaya lainnya yaitu London, Singapura, Los Angeles, Hong Kong, Beijing, Shanghai, dan Sydney. 

Los Angeles adalah satu-satunya kota lain di AS yang masuk dalam daftar jutawan, dengan London dan Singapura mengalahkan kota tersebut untuk menempati posisi lima besar. Hong Kong, Beijing, dan Shanghai berada satu peringkat di depan Sydney untuk melengkapi posisi 10 besar.

Tiongkok bernasib lebih baik dalam daftar miliarder, diikuti Beijing di peringkat ketiga dan Shanghai di peringkat kelima. Mumbai dan Moskow adalah dua pendatang baru yang masuk dalam 10 besar.

Meski begitu, data berbeda didapatkan ketika laporan disusun berdasarkan high-net-worth-individual (HNWI) atau kekayaan bersih. 

Austin, Texas, dan West Palm Beach, Florida masing-masing menjadi kota nomor dua dan empat untuk kota terkaya berdasarkan HNWI. Sementara, Scottsdale, Arizona berada di peringkat kelima dengan dua kota di Tiongkok, Hangzhou dan Shenzen meraih tempat pertama dan ketiga. 

Negara-negara lain dalam daftar tersebut diisi oleh negara-negara Asia, dengan Bengaluru dan Hyderabad di India, Sharjah di Uni Emirat Arab, dan Kota Ho Chi Min, Vietnam, semuanya mengungguli Miami.

Angka-angka tersebut menyoroti bahwa AS masih menjadi tujuan keuangan teratas dengan 10 dari 50 kota terkaya di dunia, sementara negara-negara berkembang mulai meningkatkan status mereka menuju status maju.

Dalam laporan ini Henley & Partners juga mengutip data dari agen properti Knight Frank dan Savills ketika mereka mengatakan "kehidupan hybrid" adalah tren baru yang sedang hangat di kalangan individu kaya dimana investor membagi waktu mereka antara tinggal di kota dan rumah kedua.