10 Produk Unggulan UMKM Indonesia Go Internasional Lewat Sarinah
MoU ini secara garis besar merumuskan beberapa peluang bisnis yang saling menguntungkan bagi perusahaan dan yang paling strategis adalah Sarinah sebagai satu-satunya BUMN ritel dalam klaster pariwisata dan pendukung merintis pasar internasional dalam kerangka perdagangan multilateral
Industri
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menargetkan 10 produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri dapat go international.
Upaya ini sejalan dengan kerja sama joint venture PT Sarinah (Persero) bersama perusahaan ritel global bebas cukai Dufry serta grup industrilis Omega Mexico.
“Tahap pertama saya targetkan setidaknya ada 10 produk unggulan Indonesia yang bisa dipasarkan melalui kerja sama ini dan nantinya diharapkan semakin terbuka lagi peluang produk lokal dan UMKM go global,” ujar Erick melalui keterangan resmi yang diterima TrenAsia.com, Senin 9 November 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ia juga berharap Sarinah dapat menitikberatkan kurasi dan seleksi produk UMKM dari Nusantara yang premium serta berkualitas dunia. Dan tentunya sesuai dengan minat dan selera pasar kategori produk-produk duty-free dunia.
“Sarinah yang akan masuk ke liga pasar ritel dan duty-free internasional juga perlu meningkatkan kapasitas baik kelembagaan maupun SDM melalui proses scouting dan pembelajaran manajemen ritel dunia dari Dufry,” ungkapnya.
Transformasi
Prakarsa ini merupakan salah satu langkah strategis Sarinah bertransformasi dan berekspansi ke pasar global. Hal ini selaras dengan visi pemerintah melalui Kementerian BUMN agar para BUMN tidak saja mengekspor produk dalam negeri tetapi juga bertransformasi.
Dengan menggandeng mitra strategis seperti Dufry dan Omega grup, menurutnya gerbang pasar riil dunia khususnya di sektor ritel dan travel maupun leisure memberi peluang kepada produk UMKM masuk ke liga utama pemain dan pebisnis dunia.
“MoU ini secara garis besar merumuskan beberapa peluang bisnis yang saling menguntungkan bagi perusahaan. Yang paling strategis adalah Sarinah sebagai satu-satunya BUMN ritel dalam klaster pariwisata. Dan pendukung merintis pasar internasional dalam kerangka perdagangan multilateral,” tambahnya.
Bagi Erick, bagaimanapun Sarinah harus selalu membawa kepentingan nasional dan nation brand di mancanegara. Model kerja sama seperti ini, katanya, diarahkan untuk mewujudkan identitas bangsa yang kaya keberagaman. Terutama melalui showcase atau memamerkan secara permanen di pasar-pasar ritel premium dunia.