<p>Awak media mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

10 Saham Paling Untung: Ada BHIT Milik Hary Tanoe

  • Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 4 November 2020 tidak berhasil melanjutkan tren hijau yang terjadi pada perdagangan hari sebelumnya. Rabu, 4 November 2020, IHSG malah rontok 1,05% atau turun 54,25 basis poin ke posisi 5.105,19.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 4 November 2020 tidak berhasil melanjutkan tren hijau yang terjadi pada perdagangan hari sebelumnya. Rabu, 4 November 2020, IHSG malah rontok 1,05% atau turun 54,25 basis poin ke posisi 5.105,19.

Saham-saham likuid di Indeks LQ45 menjadi penekan bursa dengan pelemahan 1,72%. Sementara dari sisi sektoral, finansial dan properti menjadi penekan kinerja IHSG dengan koreksi 1,72% dan 1,68% secara beruntun.

Sebetulnya, sepanjang perdagangan bursa terbilang cukup sukses untuk mencatatkan kinerja ciamik. Buktinya, total transaksi hari ini bisa mencapai Rp8,02 triliun. Bahkan investor asing kini kembali mencatatkan aksi beli bersih (net foreign buy/NFB) senilai Rp7,8 miliar.

Sayangnya, catatan ciamik ini tidak didampingi dengan penguatan sebagian besar emiten yang melantai di bursa. Tercatat hanya ada 158 emiten yang menguat. Sisanya, 268 tidak bergerak atau statis, dan 286 terkoreksi.

PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjadi emiten dengan pemerosotan terparah, yakni -8,9%. Disusul PT Planet Properindo Jaya Tbk dengan koreksi sebanyak 18 poin atau -7,44%.

Sebaliknya, PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KRAW) berhasil duduk di posisi pertama senarai top gainers dengan kenaikan 34,4%. Didampingi saham milik Hary Tanoesoedibjo PT MNC Investama Tbk (BHIT) yang meroket 33,3%.

Sebagaimana diketahui, peningkatan saham BHIT ini terjadi usai perseroan melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp675 miliar. Nilai itu setara 5 miliar lembar saham atau 7,4% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. (SKO)

Top 10 Gainers
  • KARW: 34,4%
  • BHIT: 33,3%
  • PNSE: 25%
  • BBHI: 24,3%
  • PNBS: 23,9%
  • CBMF: 23,7%
  • PCAR: 22,1%
  • ATIC: 20,9%
  • TGKA: 20%
  • PGLI: 20%
Top 10 Losers
  • BNLI: -8,9%
  • PLAN: -7,4%
  • TEBE: -7%
  • PALM: -6,9%
  • NZIA: -6,9%
  • TIFA: -6,8%
  • STAR: -6,8%
  • PBSA: -6,8%
  • ROCK: -6,8%
  • MASA: -6,7%