10 Saham Paling Untung: Ada BHIT Milik Hary Tanoe
Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 4 November 2020 tidak berhasil melanjutkan tren hijau yang terjadi pada perdagangan hari sebelumnya. Rabu, 4 November 2020, IHSG malah rontok 1,05% atau turun 54,25 basis poin ke posisi 5.105,19.
Industri
JAKARTA – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 4 November 2020 tidak berhasil melanjutkan tren hijau yang terjadi pada perdagangan hari sebelumnya. Rabu, 4 November 2020, IHSG malah rontok 1,05% atau turun 54,25 basis poin ke posisi 5.105,19.
Saham-saham likuid di Indeks LQ45 menjadi penekan bursa dengan pelemahan 1,72%. Sementara dari sisi sektoral, finansial dan properti menjadi penekan kinerja IHSG dengan koreksi 1,72% dan 1,68% secara beruntun.
Sebetulnya, sepanjang perdagangan bursa terbilang cukup sukses untuk mencatatkan kinerja ciamik. Buktinya, total transaksi hari ini bisa mencapai Rp8,02 triliun. Bahkan investor asing kini kembali mencatatkan aksi beli bersih (net foreign buy/NFB) senilai Rp7,8 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sayangnya, catatan ciamik ini tidak didampingi dengan penguatan sebagian besar emiten yang melantai di bursa. Tercatat hanya ada 158 emiten yang menguat. Sisanya, 268 tidak bergerak atau statis, dan 286 terkoreksi.
PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjadi emiten dengan pemerosotan terparah, yakni -8,9%. Disusul PT Planet Properindo Jaya Tbk dengan koreksi sebanyak 18 poin atau -7,44%.
Sebaliknya, PT ICTSI Jasa Prima Tbk (KRAW) berhasil duduk di posisi pertama senarai top gainers dengan kenaikan 34,4%. Didampingi saham milik Hary Tanoesoedibjo PT MNC Investama Tbk (BHIT) yang meroket 33,3%.
Sebagaimana diketahui, peningkatan saham BHIT ini terjadi usai perseroan melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp675 miliar. Nilai itu setara 5 miliar lembar saham atau 7,4% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. (SKO)
Top 10 Gainers
- KARW: 34,4%
- BHIT: 33,3%
- PNSE: 25%
- BBHI: 24,3%
- PNBS: 23,9%
- CBMF: 23,7%
- PCAR: 22,1%
- ATIC: 20,9%
- TGKA: 20%
- PGLI: 20%
Top 10 Losers
- BNLI: -8,9%
- PLAN: -7,4%
- TEBE: -7%
- PALM: -6,9%
- NZIA: -6,9%
- TIFA: -6,8%
- STAR: -6,8%
- PBSA: -6,8%
- ROCK: -6,8%
- MASA: -6,7%