<p>PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau Bank Mandiri bekerja sama dengan perusahaan data cloud, Cloudera Inc., memperkuat data analytics melalui platform Cloudera./ Bank Mandiri</p>
Industri

100 Juta Rekaman Data Perhari Milik Bank Mandiri akan Dikelola Cloudera Amerika

  • JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau Bank Mandiri bekerja sama dengan perusahaan data cloud, Cloudera Inc., memperkuat data analytics melalui platform Cloudera. Nantinya, lebih dari 100 juta rekaman data setiap hari akan dikelola oleh perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tersebut. Head of Enterprise Data Management Bank Mandiri Billie Setiawan mengatakan, platform […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau Bank Mandiri bekerja sama dengan perusahaan data cloud, Cloudera Inc., memperkuat data analytics melalui platform Cloudera.

Nantinya, lebih dari 100 juta rekaman data setiap hari akan dikelola oleh perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tersebut.

Head of Enterprise Data Management Bank Mandiri Billie Setiawan mengatakan, platform tersebut dapat memperkuat ketahanan (resiliency) dan agility perseroan dalam menjaga perkembangan bisnis sekaligus membantu mengelola dampak pandemi COVID-19

“Langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital yang dilakukan oleh Bank Mandiri. Melalui platform ini, kami dapat mengembangkan insight berbasis data untuk beradaptasi terhadap perubahan situasi, termasuk untuk pemantauan kesehatan nasabah dan puluhan ribu pegawai,” kata Billie dalam siaran tertulis yang diterima TrenAsia.com, Senin, 31 Agustus 2020.

Saat ini, lanjut Billie, pandemi telah memunculkan sebuah kondisi kenormalan baru yang mengubah perilaku nasabah. Untuk itu, ujarnyam perlu dilakukan pemantauan likuiditas dan transaksi harian di 2.556 kantor cabang dan 2.236 jaringan mikro secara real-time.

“Kami membangun platform big data berupa enterprise information dan decision platform untuk fokus pemantauan,” tambahnya.

Hal ini bertujuan menjaga layanan dan transaksi tetap dalam posisi baik di samping untuk mendapat perlindungan data-data penting seperti volume, nilai, dan frekuensi transaksi. Selain itu, data perubahan zona paparan COVID-19 juga dapat diketahui dengan big data tersebut sehingga penentuan operasional cabang dan penyampaian informasi semakin cepat.

 Hanya dalam hitungan jam, ungkapnya, dasbor pada platform ini dapat menentukan karyawan berisiko terpapar COVID-19 melalui lokasi kerja, jenis transportasi yang digunakan, maupun pola pergerakan setiap hari.

“Dengan informasi ini, Bank Mandiri dapat mengambil keputusan berbasis data mengenai pengaturan tim dan meminimalisasi risiko ribuan karyawannya terpapar COVID-19,” jelas Billie.

Big data juga digunakan untuk proses restrukturisasi pinjaman dengan mempertahankan service level agreement dan membangun analisis yang dapat mempercepat proses restrukturisasi. Pendekatan berbasis data pun dinilai dapat memainkan peranan yang sangat krusial dalam mengatasi dampak COVID-19 terhadap bisnis perbankan dan para nasabah.