11 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
- Berbicara soal manajemen keuangan tidak bisa dipisahkan dari manajemen gaya hidup. Mengatur keuangan rumah tangga sebaiknya dilakukan sebagai rutinitas tahunan agar setiap individu dapat mencapai target yang ditetapkan. Setiap orang tentu ingin melihat perbaikan dalam keadaan keuangan mereka dari tahun ke tahun.
Rumah & Keluarga
JAKARTA - Menurut A.C. Pigou dalam bukunya, The Veil of Money (1949), uang adalah apa yang umumnya digunakan sebagai alat tukar. Meskipun ada yang mengatakan, “Uang Bukanlah Segalanya,” pada kenyataannya, hampir segala sesuatu membutuhkan uang. Oleh karena itu, setiap orang berusaha keras untuk menghasilkan uang.
Dilansir dari Kemenkeu, berbicara soal manajemen keuangan tidak bisa dipisahkan dari manajemen gaya hidup. Mengatur keuangan rumah tangga sebaiknya dilakukan sebagai rutinitas tahunan agar setiap individu dapat mencapai target yang ditetapkan. Setiap orang tentu ingin melihat perbaikan dalam keadaan keuangan mereka dari tahun ke tahun.
Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga dengan baik? Yuk, simak artikel berikut!
- Saran Warren Buffett Ketika Saham Global Kompak Merah
- Bangkai Kapal Bajak Laut Abad ke-17 Yang Menakutkan Ditemukan di Lepas Pantai Barbary Maroko
- Alokasi Dana Desa 2024 Capai Rp71 Triliun, Jumlah Warga Miskin Turun 3,06 juta orang
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Berikut beberapa cara mengatur keuangan eumah tangga, antara lain:
1. Alokasikan Pendapatan
Dalam mengelola keuangan rumah tangga, penting untuk mendiskusikan alokasi pendapatan dengan pasangan. Sepakatilah persentase tertentu dari pendapatan yang akan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan. Hitung seluruh pendapatan, baik dari pekerjaan utama maupun penghasilan tambahan. Kemudian, alokasikan pendapatan sesuai dengan pembagian persentase secara proporsional.
2. Catat Pengeluaran Secara Rutin
Catat pengeluaran secara rutin minimal setiap bulan. Setiap pengeluaran dapat dicatat dalam daftar yang terstruktur. Gunakan buku catatan atau aplikasi untuk memudahkan pencatatan. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti biaya pendidikan anak, pembayaran listrik, belanja bulanan, dan pembelian BBM.
3. Menabung
Dari alokasi gaji yang telah dibuat, sisihkan sebagian uang untuk ditabung. Pastikan untuk memisahkan rekening tabungan dari rekening reguler agar uang tabungan tidak digunakan untuk belanja. Tabungan yang terkumpul seiring waktu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di masa depan.
4. Investasi
Alokasikan sebagian pendapatan untuk investasi agar bisa memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja aktif. Pilih instrumen investasi dengan nilai yang stabil untuk mengurangi risiko kerugian besar. Bagi investor pemula, emas bisa menjadi pilihan yang baik. Investasi emas dianggap aman karena nilainya cenderung stabil meskipun terjadi ketidakpastian ekonomi, seperti inflasi, resesi, atau konflik politik.
5. Buat Skala Prioritas
Saat mencatat pengeluaran, pastikan untuk mengurutkannya berdasarkan skala prioritas. Pisahkan pengeluaran berdasarkan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Utamakan alokasi pendapatan untuk kebutuhan paling penting terlebih dahulu, seperti makanan, minuman, sewa, tagihan listrik, dan air.
Setelah semua kebutuhan utama terpenuhi, barulah alokasikan untuk hal-hal lain yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Berbagai kebutuhan rumah tangga dapat dipenuhi dengan anggaran yang cukup jika kita mengurangi pengeluaran yang tidak penting. Untuk mengatur keuangan keluarga dengan efektif, fokuslah pada pengurangan belanja yang tidak esensial.
Sesuaikan pengeluaran dengan skala prioritas yang telah dibuat, utamakan kebutuhan pokok. Keinginan lain yang kurang mendesak bisa ditunda untuk waktu yang akan datang.
7. Pisahkan Kebutuhan dan Keinginan
Keuangan yang baik dimulai dengan memahami prioritas kebutuhan dan kemampuan untuk membedakannya dari keinginan. Kebutuhan adalah hal-hal yang tidak bisa ditunda pemenuhannya, sementara keinginan adalah hal tambahan yang dapat ditunda.
Sebagai contoh, membayar biaya pendidikan anak adalah kewajiban yang harus dipenuhi, sedangkan membeli gitar baru adalah keinginan atau hobi yang tidak mendesak.
8. Manfaatkan Promo untuk Belanja
Menggunakan promo saat berbelanja adalah cara efektif untuk mengatur keuangan rumah tangga agar lebih hemat. Promo sering kali menawarkan harga barang yang lebih murah dibandingkan harga normal. Dengan memanfaatkan potongan harga tersebut, kamu dapat menghemat sejumlah uang.
9. Sebisa Mungkin Hindari Pinjaman
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, gambaran awal mengenai kecukupan finansial dalam kehidupan berumah tangga bisa lebih jelas. Jika terdapat kekurangan, lakukan penataan ulang manajemen keuangan rumah tangga terlebih dahulu sebelum mencari sumber anggaran dari luar.
Mencari dana untuk menutupi kekurangan finansial harus dilakukan dengan hati-hati, karena mengambil utang, kredit, atau menggunakan kartu kredit tanpa pertimbangan yang matang bisa berdampak buruk bagi kondisi keluarga.
Dalam situasi darurat, meminjam uang bisa membuat masalah ekonomi keluarga semakin kompleks. Jika terpaksa harus berutang, pertimbangkan dengan cermat jenis pinjaman yang paling sesuai dan memungkinkan.
10. Kelola Utang dengan Baik
Jika keluarga memerlukan dana tambahan dan memutuskan untuk berutang, penting untuk mengelola utang dengan baik. Biasanya, utang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti membeli rumah melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Untuk menjaga agar BI Checking tetap bersih, usahakan melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo. Alokasikan sebagian pendapatan untuk membayar utang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
11. Siapkan Dana Darurat
Salah satu aspek penting dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah merencanakan untuk situasi tak terduga di masa depan. Ini berarti mempersiapkan dana darurat yang dapat diakses kapan saja. Dana darurat sangat berharga ketika keluarga menghadapi musibah atau situasi tak terduga akibat krisis ekonomi.
- Perusakan Mobil Wartawan Tempo dan Rentannya Kerja Reporter
- Jadi Pilihan Utama Gen Z, SeaBank Cetak Kenaikan Laba 350 Persen di Paruh Pertama 2024
- BEI Peringatkan WSKT Terkait Potensi Delisting Setelah Suspensi Berlarut-larut
Dana darurat tidak hanya digunakan untuk mengatasi situasi tak terduga, tetapi juga untuk menyisihkan sejumlah uang. Contohnya, dana ini bisa membantu menangani kondisi seperti kerusakan mobil atau terkena PHK.
Demikian beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga, semoga bermanfaat!