Air Terjun Sikarim
Destinasi & Kuliner

11 Rekomendasi Tempat Wisata di Wonosobo yang Wajib Dikunjungi

  • Nama “Wonosobo” terdiri dari dua kata “Wono,” yang berarti hutan, dan “Sobo,” yang berarti mengunjungi. Dengan demikian, “Wonosobo” menggambarkan wilayah yang memiliki hutan, pegunungan, dan keindahan alam yang menarik.
Destinasi & Kuliner
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Nama “Wonosobo” terdiri dari dua kata “Wono,” yang berarti hutan, dan “Sobo,” yang berarti mengunjungi. Dengan demikian, “Wonosobo” menggambarkan wilayah yang memiliki hutan, pegunungan, dan keindahan alam yang menarik. 

Hal ini menjadikan daerah itu tujuan yang menarik bagi mereka yang ingin datang dan mengunjunginya. Tempat ini memiliki keindahan alam yang luar biasa. Berikut ulasannya.

Telaga Warna

Telaga Warna adalah salah satu objek wisata utama yang terletak di kawasan Dieng. Nama “Telaga Warna” diambil karena kemampuan telaga ini dapat mengubah warnanya secara berkala. Telaga ini bisa berubah menjadi berbagai warna, seperti hijau, kuning, bahkan pelangi.

Telaga Warna (wikipedia)

Fenomena ini disebabkan oleh tingginya kandungan sulfur dalam air telaga, yang ketika terkena sinar matahari, menyebabkan perubahan warna airnya. Di sini, Anda dapat menikmati berbagai wahana seperti Telaga Pengilon, Goa Semar, Goa Pengantin, Goa Jaran, dan Goa Sumur.

Telaga Menjer

Selain ada Telaga Warna, di Wonosobo juga terdapat sebuah danau yang menawarkan keindahan di bawah kaki pegunungan Dieng, yaitu Telaga Menjer. Terletak di Desa Maron, Kecamatan Garung, dan hanya sekitar 8 kilometer dari pusat kota Wonosobo, Telaga Menjer adalah salah satu danau terbesar yang ada di sekitar wilayah Dieng, dengan kedalaman mencapai 45 meter.

Telaga Menjer (Sikidang)

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Telaga Menjer terbentuk akibat letusan Gunung Pakuwaja. Selain berfungsi sebagai tujuan wisata, danau ini juga digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik melalui energi air. 

Bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan kecantikan Telaga Menjer dari ketinggian, mereka dapat melakukan pendakian ke Bukit Seroja yang terletak di tepi danau tersebut.

Bukit Sikunir

Bukit Sikunir terletak di Desa Sembungan, yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Desa ini terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, dan berfungsi sebagai gerbang utama untuk mengakses Bukit Sikunir.

Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan perlu menempuh perjalanan sekitar 7 kilometer atau sekitar 15 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor dari Candi Arjuna. Setibanya di area parkir Bukit Sikunir, mereka dapat memulai pendakian menuju puncak bukit dengan berjalan kaki.

Bukit Sikunir (Sikunir.com)

Kondisi jalur pendakian secara umum cukup baik. Meskipun beberapa bagian memiliki kemiringan yang cukup curam, wisatawan tidak perlu terburu-buru dan dapat berhenti sejenak untuk istirahat jika diperlukan.

Salah satu fenomena alam yang ditawarkan di Bukit Sikunir adalah golden sunrise. Konon, keindahan golden sunrise di Bukit Sikunir dianggap sebagai yang paling spektakuler di seluruh Asia Tenggara. Untuk merasakan pesona alam ini, sangat dianjurkan untuk memulai pendakian sekitar pukul 04.00 hingga 05.00 WIB.

Dataran Tinggi Dieng

Gunung, bukit, serta hamparan lembah, itulah bentang alam Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah. Gunung Prau, Gunung Jimat, dan Gunung Bismo menghadap ke dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah, yang terletak sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl).

Di sebelah Utara, terlihat Gunung Prau (2.558 meter dpl) dengan puncaknya yang panjang menyerupai bentuk perahu terbalik. Sementara di sisi Barat-Utara, terdapat Gunung Jimat (2.213 meter dpl), dan Gunung Bismo (2.365 meter dpl) berada di ujung Tenggara.

Dari segi administratif, Dieng Barat berada dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, sedangkan Dieng yang berada di sisi Timur termasuk dalam Kabupaten Wonosobo. Dataran Tinggi Dieng ini memiliki luas sekitar 10 x 15 kilometer persegi, dan berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan di sisi Utara serta Kabupaten Temanggung di Timur Laut.

Keadaan subur dataran tinggi ini disebabkan oleh tingginya kandungan debu vulkanis dalam tanah, yang merupakan warisan dari sejarah geologisnya.

Dataran Tinggi Dieng (wikimedia)

Dilansir dari indonesia.go.id, Selasa 12 September 2023, sebagai sebuah dataran tinggi yang terbentuk akibat aktivitas vulkanis, Dieng memiliki beragam kawah yang lebih beragam dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.

Gabungan antara karakteristik dataran tinggi, keberadaan gunung berapi, situs bersejarah, dan kuatnya kebudayaan Jawa membuat Dieng menjadi destinasi yang menarik untuk dijelajahi. Selama bertahun-tahun, Dieng telah menjadi tujuan wisata yang populer.

Di Dieng, terdapat banyak lokasi yang sangat cocok untuk berfoto, mulai dari kawah, telaga, candi, kebun kentang, hingga puncak-puncak bukit yang memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan sekitarnya dan merasakan keindahan matahari terbit atau terbenam.

Dengan luasnya wilayah yang layak untuk dijelajahi dan berbagai objek menarik yang dapat dinikmati, Dieng hampir seperti taman wisata yang dilengkapi dengan berbagai wahana alam. Penting untuk menghabiskan waktu yang cukup untuk menjelajahi semua keunikan yang ditawarkan tempat ini.

Kawah Sikidang

Kawah Sikidang, yang berlokasi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, adalah salah satu destinasi wisata terkenal di Dieng. Tempat ini menonjol karena kawah vulkaniknya yang memiliki lubang kepundan yang bisa dilihat dari tepi kawah.

Kawah Sikidang (goodnewsfromindonesia)

Kawah Sikidang sendiri terbentuk akibat erupsi gunung berapi pada saat itu. Yang menarik, kawah ini masih aktif sampai sekarang, namun dikategorikan sebagai tempat yang aman untuk dikunjungi karena tingkat belerang yang rendah.

Tidak heran, keistimewaan ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini dan menikmati keindahan alam Kawah Sikidang Dieng sebagai cara untuk bersantai dan melepaskan penat.

Air Terjun Sikarim

Konon, di lokasi ini pernah tinggal seorang wali yang bernama Syekh Abdul Karim, sehingga penduduk setempat menamakan air terjun ini dengan nama Curug Sikarim.

Destinasi ini menghadirkan keindahan alam dengan air terjun dengan tinggi sekitar 105 meter. Bahkan, pemandangan sekitar perjalanan menuju Curug Sikarim pernah dijuluki sebagai “Swiss van Java.”

Air Terjun Sikarim (traveloka)

Curug Sikarim terletak di dataran tinggi Dieng, tepatnya di wilayah Sembungan, Kejajar, Wonosobo. Keistimewaan Curug Sikarim terletak pada pesonanya yang luar biasa, dimana air terjun ini berasal dari aliran Telaga Cebong yang terletak di Desa Sembungan dan mengalir ke tebing bukit.

Tempat ini memberikan suasana yang sangat alami. Pemandangan di tempat wisata ini sangat indah dan menyenangkan untuk dilihat. Hal itu ditambah keadaan alam yang subur dan lingkungan yang hijau.

Batu Pandang Ratapan Angin

Batu Pandang Ratapan Angin terletak di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Jika Anda berangkat dari pusat kota Wonosobo, maka perjalanan kesana sekitar 27 kilometer, dengan estimasi waktu sekitar satu jam.

Jembatan Merah Putih di Batu Pandang Ratapan Angin (pinhome)

Batu Pandang Ratapan Angin terletak di bukit sekitar Telaga Warna, memberikan Anda kesempatan sepenuhnya menikmati pemandangan telaga dari ketinggian. Dari Batu Pandang Ratapan Angin, Anda dapat dengan jelas melihat seluruh telaga dengan perubahan warna yang sering terjadi.

Selain menampilkan pemandangan yang mengesankan, tempat ini juga menjadi salah satu lokasi terbaik untuk berfoto di Dieng, terutama dengan latar belakang pemandangan yang cantik itu.

Embung Kledung

Merupakan tempat yang ideal untuk berkemah di tengah-tengah pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Tempat ini terletak di Jl. Raya Parakan-Wonosobo KM.12, Desa Tlahab, Kecamatan Kledung Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Embung Kledung (temanggungkab)

Di sana, Anda dapat menikmati udara yang segar, sambil menikmati pemandangan indah Gunung Sindoro yang dapat Anda saksikan bersamaan dengan pemandangan danau buatan yang cukup besar. 

Selain menikmati keindahan alamnya, Anda dapat melakukan kegiatan berkemah, hunting spot foto, mengunjungi perkebunan holtikultura, dan menyaksikan matahari terbit serta matahari terbenam.

Arung Jeram Serayu

Arung Jeram Serayu adalah pengalaman wisata yang akan memberikan Anda sensasi adrenalien yang seru dan menghibur. Bagi para penggemar aktivitas ekstrem, Anda harus mencoba Arung Jeram Serayu. Rute perjalanan arung jeramnya bervariasi, mulai dari 7 hingga 26 kilometer dengan durasi rafting sekitar 5,5 jam.

Sungai Serayu di Banjarnegara memiliki dimensi yang sangat besar dan lebar, mengalir dengan kecepatan yang signifikan ke berbagai arah. Debit airnya cukup stabil, membuatnya aman untuk aktivitas arung jeram.

Arung Jeram Serayu (bungeko)

Sungai Serayu memiliki panjang sekitar 25 kilometer, sehingga jika Anda melakukan Arung Jeram, perkiraan waktu pengarungan adalah sekitar 4,5 hingga 5 jam. Selain berfungsi sebagai tujuan wisata, Sungai Serayu juga memiliki banyak sejarah dan ciri khas yang melingkupinya.

Sungai ini memainkan peran penting dalam menyokong kehidupan masyarakat di sekitarnya, dengan lahan sekitarnya yang cocok untuk pertanian dan kebun yang subur. Di sepanjang aliran sungai, terdapat pasir dan batu yang berlimpah, yang dimanfaatkan oleh banyak warga setempat.

Pasar Kumandang Wonosobo

Terletak di tengah hutan dengan suasana yang alami dan udara yang segar, termasuk salah satu pasar digital di Indonesia. Istilah “pasar digital” digunakan karena promosinya dilakukan secara digital untuk mencapai audiens yang lebih luas.

Ini adalah hasil dari inisiatif masyarakat yang bekerja sama dengan GenPI Jateng Kabupaten Wonosobo, dan pasar ini memiliki potensi masa depan yang cerah.

Pasar ini sangat unik karena menghadirkan nuansa Jawa, dengan warung-warung, tempat duduk, dan dekorasi lainnya yang terbuat dari bambu, memberikannya ciri khas yang berbeda dari pasar tradisional lainnya.

Di sini, Anda dapat menemukan berbagai makanan dan minuman tradisional, serta souvenir khas Jawa dan mainan tradisional yang jarang ditemui dalam kehidupan modern saat ini. Para penjual di pasar ini mengenakan pakaian adat, seperti kebaya dan lurik.

Pasar Kumandang (kemenparekraf)

Pasar Kumandang terletak di Dusun Bongkotan, Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Wonosobo, sekitar 15 kilometer dari pusat kota. Setelah tiba di lokasi, untuk mencapai pasar, Anda harus melalui jalan setapak yang didekorasi dengan bambu di tepi jalan.

Di sana, Anda akan mendengar nyanyian Jawa yang disertai dengan alat musik kenthongan, menciptakan suasana tradisional yang kental. Salah satu hal unik lainnya adalah penggunaan mata uang keping. Di pasar ini, alat pembayaran menggunakan mata uang keping berbentuk bulat yang terbuat dari batok kelapa.

Sebelum memasuki lokasi, Anda harus menukarkan uang rupiah dengan mata uang keping ini, di mana satu keping setara dengan dua ribu rupiah. Pasar Kumandang hanya buka pada hari Minggu, dimulai pada pukul 6 pagi.

Wonoland

Jika Anda mencari tempat rekreasi keluarga yang menyenangkan, objek wisata Wonosobo ini sangat cocok untuk mengisi liburan bersama keluarga atau teman-teman.

Wisata bernama Wonoland merupakan singkatan dari “wonderland Wonosobo,” dan digunakan agar pengunjung lebih mudah mengucapkannya. Wonoland adalah salah satu destinasi wisata yang relatif baru di Wonosobo, sebab resmi dibuka sekitar bulan Juli 2018.

Wonoland (travelspromo)

Seperti kebanyakan destinasi wisata modern, di Wonoland, Anda tidak hanya akan menikmati keindahan alam, tetapi juga menemukan sejumlah spot foto yang sangat diminati oleh kalangan remaja. Selain itu, ada beberapa wahana permainan menarik dan taman bunga matahari, dan lain sebagainya.

Itulah beberapa tempat di Wonosobo yang memiliki keindahan menarik. Jika Anda berlibur di Jawa Tengah, jangan lewatkan deretan destinasi tersebut ya!