11 Tips Mengatur Keuangan Saat Tinggal di Luar Negeri
- Selama tinggal di luar negeri, Anda akan jauh dari orang tua, saudara hingga sahabat. Di sinilah Anda dituntut untuk lebih mandiri. Sebab, Anda harus memikirkan sendiri terkait biaya makan, tagihan, perlengkapan studi, dan kebutuhan sehari-hari dan lain sebaginya.
Rumah & Keluarga
JAKARTA – Memutuskan untuk memilih bekerja atau menempuh pendidikan ke luar negeri menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Selama tinggal di luar negeri, Anda akan jauh dari orang tua, saudara hingga sahabat. Di sinilah Anda dituntut untuk lebih mandiri. Sebab, Anda harus memikirkan sendiri terkait biaya makan, tagihan, perlengkapan studi, dan kebutuhan sehari-hari dan lain sebaginya.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengatur anggaran selama tinggal di sana. Lalu, bagaimana caranya? Tak perlu khawatir, yuk simak artikel berikut agar tahu hal apa saya yang harus Anda lakukan untuk mengatur keuangan Anda!
- Sekali Gebuk, Rudal Iskander Rusia Bikin 6 Su-27 Flanker Ukraina Berantakan
- Geng Brain Cipher Ransomware akan Berikan Kunci Eskripsi PDNS 2 Secara Gratis
- Harga Nikel Bebani Laba INCO, Analis Ungkap Prospeknya
Tips Mengelola Keuangan Saat Tinggal di Luar Negeri
Berikut beberapa tips mengelola keuangan saat tinggal di luar negeri, antara lain:
1. Membuat Anggaran
Mulailah dengan membuat anggaran bulanan yang mencakup alokasi untuk biaya yang tidak terduga. Pastikan pendapatan Anda mencukupi untuk kebutuhan satu bulan ke depan, agar menghindari masalah keuangan akibat defisit.
2. Sisihkan Uang Sejak Awal untuk Menabung
Jika Anda seorang pelajar atau mahasiswa dan menerima uang saku dari orang tua, sebaiknya sisihkan sebagian untuk ditabung sejak awal.
Menabung dari awal dapat membantu melindungi uang dari pengeluaran yang tidak perlu. Uang yang disimpan dengan baik bisa digunakan untuk hal-hal lebih penting, seperti biaya kuliah atau modal usaha.
Tentukanlah target yang jelas. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi dengan uang yang ditabung tersebut agar nilai tabungan bisa bertambah seiring waktu.
3. Mencatat Pengeluaran
Ketika tinggal sendiri di luar negeri, penting untuk secara rinci mencatat semua pengeluaran. Meskipun terdengar mudah dan sederhana, beberapa orang kerap kali lupa atau malas mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran.
Padahal mencatat keuangan ini manfaatnya bagus, hal ini sangat membantu untuk mengelola dan menghitung dengan tepat total pengeluaran bulanan Anda. Untuk memudahkan, tersedia beberapa aplikasi di ponsel yang dapat Anda unduh guna mencatat pengeluaran harian.
4. Rekening Lokal
Untuk mempermudah proses menggunakan kartu kredit, menerima gaji, dan membayar tagihan sehari-hari saat Anda berada di luar negeri, Anda perlu membuka rekening lokal. Sebelumnya, lakukan riset untuk memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
5. Memahami Biaya Transfer Uang ke Luar Negeri
Ketika tinggal di luar negeri, pasti Anda perlu melakukan transfer uang ke Indonesia atau menerima transfer dari Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memahami aturan dan kebijakan terkait biaya transfer uang ke luar negeri.
Banyak layanan transfer uang internasional tersedia, namun biaya yang dikenakan seringkali tidak transparan.
6. Cermati Nilai Tukar Mata Uang
Jika Anda sering menerima atau mengirim uang dari luar negeri, pastikan untuk memerhatikan nilai tukar mata uang terlebih dahulu agar dapat memperoleh nilai harga yang bagus. Bagi Anda yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri, memahami perbedaan mata uang asing merupakan hal yang sangat penting.
7. Polis Asuransi
Polis asuransi yang Anda miliki di negara asal mungkin tidak memberikan perlindungan saat Anda berada di luar negeri. Semuanya tergantung pada lamanya Anda tinggal di negara asing tersebut. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan memiliki polis asuransi kesehatan yang dapat melindungi Anda selama masa tinggal di sana.
8. Memasak Sendiri
Tinggal di luar negeri sering memerlukan biaya hidup yang tinggi. Salah satu cara untuk menghemat pengeluaran adalah dengan memasak sendiri. Siapkan saja bahan makanan, dan olah makanan sederhana seperti membuat sup, salad, atau omelette.
Jika ingin makan di luar, boleh saja sekali dalam seminggu selama tidak mengganggu cash flow keuangan Anda.
9. Cari Tempat Tinggal Dekat Kampus
Jika Anda seorang mahasiswa, pilihlah tempat tinggal yang berdekatan dengan kampus untuk mengurangi biaya transportasi. Tinggal dekat kampus memungkinkan Anda untuk berjalan kaki, yang lebih ekonomis dibandingkan menggunakan transportasi umum.
Jika tempat tinggal di sekitar kampus terlalu mahal, alternatifnya adalah mencari asrama kampus. Namun, asrama kampus sering kali memiliki kapasitas terbatas dan permintaan yang tinggi, sehingga perlu bersaing untuk mendapatkannya. Pastikan untuk mencari informasi langsung ke universitas terkait proses pendaftaran dan persyaratan tinggal di asrama kampus.
10. Beli Buku Bekas atau Fotokopi
Saat mencari referensi untuk tugas kuliah, terkadang sumber yang tersedia di perpustakaan kampus tidak mencukupi. Oleh karena itu, Anda perlu mencari buku bekas atau menggunakan layanan fotokopi untuk memperoleh materi tambahan yang diperlukan dalam mengerjakan tugas.
Tidak perlu malu untuk membeli buku bekas karena buku kuliah di luar negeri biasanya mahal. Mengingat buku tersebut mungkin hanya digunakan dalam satu tahun pertama atau bahkan satu semester, membeli buku bekas bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis.
Di beberapa negara, Anda juga dapat memanfaatkan layanan pinjam buku untuk kemudian difotokopi, selama digunakan untuk keperluan pribadi dan bukan untuk tujuan komersial. Hal ini dapat menghemat pengeluaran yang signifikan.
11. Cari Pekerjaan Part Time
Mencari pekerjaan paruh waktu atau freelancer saat kuliah dapat memberikan tambahan pendapatan yang berguna. Anda tidak perlu khawatir tentang membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan, karena di luar negeri, pemerintah telah mengatur batas waktu kerja bagi mahasiswa yang ingin bekerja paruh waktu.
Sehingga mereka tetap dapat mengelola tanggung jawab akademis dengan baik. Mahasiswa biasanya diizinkan untuk bekerja hingga 20 jam per minggu, tergantung pada semester mereka.
Selain itu, jika Anda memiliki keahlian khusus seperti dalam bidang IT, penulisan, atau manajemen media sosial, Anda bisa memilih untuk bekerja sebagai freelancer. Anda bisa melakukan pekerjaan ini dari jarak jauh.
- Punya Cicilan Utang Rp800 T per Tahun, INDEF: Makan Bergizi Gratis Bikin APBN Kritis
- Jurus AFTECH Membasmi Judi Online di Indonesia
- Soal Turunkan Kemiskinan, Ini Perbandingan Capaian Jokowi Vs SBY
Anda bisa bekerja secara fleksibel dan bekerjasama dengan klien atau tim dari berbagai negara melalui platform online tertentu. Jadi, selama dapat mengatur waktu dengan baik, tidak ada salahnya untuk mencoba menjadi freelancer.
Nah, itu dia beberapa cara mengatur keuangan saat tinggal di luar negeri, semoga artikel ini membentu bagi Anda yang berniat tinggal di luar negeri.