piramida.jpg
Sains

13 Harta Karun Mesir Kuno yang Dikubur Bersama Orang Mati

  • Beberapa barang yang ikut dikubur seperti i "Kitab Orang Mati", lidah emas, dan scarab. Tetapi apa maksud dan tujuannya?

Sains

Amirudin Zuhri

JAKARTA-Masyarakat Mesir kuno terkenal dengan penguburannya yang mewah dan rumit. Selama berabad-abad, para arkeolog telah menemukan berbagai barang dan dekorasi makam yang dimasukkan ke dalam makam berusia ribuan tahun tersebut. 

Berikut adalah 13 barang kuburan yang terus muncul di pemakaman Mesir. Dan apa maksudnya barang-barang itu ikut dikubur.

Papirus "Kitab Orang Mati" yang diawetkan ditemukan di sebuah makam dari Dinasti 18, sekitar tahun 1550 hingga 1295 SM/Sepia Times/Universal Images Group melalui Getty Images

Salinan "Kitab Orang Mati"

" Kitab Orang Mati " adalah nama zaman modern yang diberikan kepada serangkaian teks yang kadang-kadang dikuburkan bersama orang yang meninggal. Mereka menyebut teks-teks ini sebagai "Kitab yang Muncul di Siang Hari". Teks -teks tersebut dimaksudkan untuk membantu orang mati menavigasi kehidupan setelah kematian. 

Isi dari teks-teks yang berbeda berbeda-beda. Seringkali menggambarkan apa yang diyakini orang Mesir kuno dapat ditemui di akhirat, seperti upacara penimbangan hati. Di mana perbuatan seseorang ditimbang dengan bulu Dewi Maat, dewa yang terkait dengan keadilan.

Sarkofagus/Jorge Gil/Europa Press

Sarkofagus

Orang Mesir kuno terkadang dimakamkan di sarkofagus yang dihias dengan gambar atau ilustrasi. Terkadang, peti mati yang rumit ini memiliki hieroglif yang menyebutkan nama jenazah dan memberikan doa untuk mereka. Sarkofagus dapat mencakup beberapa sarkofagus yang ditempatkan di dalam satu sama lain, dengan tubuh mumi berada di tengahnya.

Tergantung pada kekayaan individu, sarkofagus bisa dibuat dari bahan yang mahal. Misalnya, sarkofagus Tutankhamun dibuat dari emas dalam jumlah besar.

Potret mumi Artemidorus dari Hawara, Mesir, yang berasal dari sekitar tahun 100 hingga 120 M pada Periode Romawi Mesir/Ann Ronan
 

Potret Mumi

Potret mumi menunjukkan gambaran jelas dari sosok yang mati. Susan Walker , seorang kurator kehormatan dan mantan penjaga barang antik di Ashmolean Museum di Universitas Oxford kepada Live Science Senin 26 Februari 2024 mengatakan, mereka dilukis pada panel kayu dibuat antara pertengahan abad pertama dan pertengahan abad ketiga M. Sedangkan gambar yang dilukis pada kain kafan terus dibuat hingga abad keempat.

Menurut Walker, potret-potret ini ditempelkan pada sisa-sisa mumi orang yang meninggal. Penggunaan potret mumi sangat populer di kota Fayum, meskipun contohnya juga ditemukan di tempat lain di Mesir.

Koleksi patung shabti dan kotak yang terbuat dari kayu yang dicat, batu kapur, dan tinta yang dibuat sekitar tahun 1279 hingga 1213 SM/  Sepia Times/Universal Images Group 

Patung-Patung Shabti

Patung Shabti (juga dikenal sebagai ushabti) ​​dimaksudkan untuk digunakan bagi orang yang meninggal di akhirat. Tergantung makamnya, seseorang bisa dikuburkan dengan ratusan shabti. Shabti sederhana dapat dibuat dari keramik, sedangkan shabti yang lebih rumit dapat disepuh dengan emas.

"Sosok-sosok itu biasanya ditulisi mantra untuk menghidupkan mereka secara ajaib di akhirat dan digambarkan dengan peralatan di tangan dan keranjang disandang di bahu, siap melakukan tugas apa pun yang diperlukan orang yang meninggal di akhirat," Peter Lacovara , Direktur Dana Arkeologi dan Warisan Mesir Kuno, tulis dalam bukunya “ The World of Ancient Egypt: A Daily Life Encyclopedia ” (Greenwood Publishing Group, 2016). 

Stoples kanopi dari makam Raja Tut/ AFP 

Stoples kanopik

Stoples kanopik menampung beberapa organ almarhum yang diambil selama proses mumifikasi . Setiap organ, seperti paru-paru, hati, usus, dan lambung, memiliki wadahnya masing-masing.

Menurut Metropolitan Museum of Art di New York City orang Mesir kuno menganggap setiap organ dilindungi oleh salah satu dari empat putra dewa Horus yang berkepala elang. Paru-paru dilindungi oleh Hapy (atau Hapi), hati oleh Imsety, perut oleh Duamutef dan usus oleh Qebehsenuef. 

Guci-guci itu kadang-kadang ditempatkan di peti kanopi. Contoh yang terkenal adalah dari makam Tutankhamun, di mana empat guci ditempatkan di peti pualam.

Lidah emas yang berasal dari Zaman Romawi di Mesir/  Sepia Times/Universal Images 

Lidah Emas

Lidah emas terkadang dikuburkan bersama mumi Mesir selama periode Yunani-Romawi (332 SM hingga 395 M). Orang Mesir mungkin telah menempatkan lidah emas pada mumi sehingga mereka dapat berbicara dengan dewa di akhirat. Selain itu, orang Mesir kuno percaya bahwa daging para dewa terbuat dari emas.

Lukisan berwarna-warni di dalam makam Ramses VI di Lembah Para Raja di Luxor, Mesir/ Anadolu Agency 

Lukisan Dinding

Lukisan dinding terkadang menghiasi makam orang Mesir kuno yang kaya. Seniman melukis berbagai macam motif, antara lain potret orang yang meninggal, penggambaran para dewa, dan gambar orang yang meninggal yang memuja dewa. Selain itu juga lukisan orang yang berduka atas orang yang meninggal.

Karya seni di makam terkadang juga menampilkan gambaran kehidupan sehari-hari di Mesir, serta tumbuhan, hewan, dan satwa liar. Mereka bahkan dapat menampilkan gambar acara olahraga seperti gulat dan menari. 

Hieroglif terkadang digambar di samping lukisan dinding dan memberikan informasi tentang siapa yang dimakamkan di makam tersebut dan apa yang mereka lakukan selama hidup.

Jimat scarab dari dinasti Ptolemeus Mesir (305 hingga 30 SM)/ Live Science

Jimat Scarab Hitam

Jimat berbentuk kumbang scarab terkadang dikuburkan bersama almarhum di Mesir kuno. “Scarab suci diyakini oleh orang Mesir sebagai benda yang menggerakkan matahari melintasi langit, seperti kumbang scarab yang memindahkan segumpal kotoran di pasir,” kata Gene Kritsky , seorang profesor emeritus biologi di Universitas Mount St. Joseph. Ahli  yang telah meneliti dan menulis tentang jimat scarab Mesir.

“Jimat penguburan kecil [scarab] diukir di bagian bawah yang menunjukkan kaki kumbang. Beberapa diukir dengan sangat akurat sehingga dapat diidentifikasi spesiesnya,” kata Kritsky. “Scarab ini dijahit ke dalam kain mumi, dan berfungsi sebagai perlindungan bagi jenazah,” kata Kritsky. Dia menambahkan bahwa ribuan scarab telah ditemukan di Mesir.

Patung batu dari Makam Fraser, sebuah pekuburan di tebing dekat Al Minya, Mesir/Live Science.
 

Patung

Orang Mesir kuno terkadang menempatkan patung di kuburan. Dalam beberapa kasus, patung-patung ini menggambarkan dewa. Misalnya, pada bulan Januari 2024, para arkeolog mengumumkan mereka telah menemukan patung yang menggambarkan Harpocrates. Dewa Yunani kekanak-kanakan yang dikaitkan dengan keheningan. 

Patung ditemukan di dalam makam yang berusia sekitar 2.000 tahun yang lalu di Saqqara. Mereka mungkin ditempatkan untuk menunjukkan pengabdian keagamaan almarhum.

Di lain waktu, patung memperlihatkan almarhum dan keluarganya. Misalnya pada bulan April 2023, para arkeolog mengumumkan bahwa mereka telah menemukan makam berusia 3.300 tahun di Saqqara milik seorang pria bernama Panehsy. Di dalamnya, mereka menemukan patung Panehsy dan keluarganya yang diukir relief.

Pajangan perhiasan kuno di Museum Nasional Peradaban Mesir/ Ziad Ahmed/NurPhoto 
 

Perhiasan

Berbagai macam perhiasan – termasuk kalung, cincin, dan bros – dikuburkan bersama mayat di Mesir kuno. Semakin kaya seseorang, semakin rumit perhiasannya.

Misalnya makam Tutankhamun berisi sejumlah besar perhiasan, termasuk hiasan dada yang rumit, sejenis perhiasan yang terkadang diletakkan di dekat dada seseorang. 

“Desain dua dada di makam anak laki-laki raja ini sangat rumit dan mencakup penggambaran kumbang scarab bersayap, bunga poppy, dan bulan sabit, tulis Susan Allen , peneliti senior di Museum Seni Metropolitan, dalam bukunya "Tutankhamun's Tomb: The Thrill of Discovery" (Met Publications, 2006).

Mumi kucing kuno dalam sarkofagus kayu/Live Science

Mumi Binatang

Mumi hewan terkadang dimasukkan dalam penguburan. Ini bisa jadi adalah hewan peliharaan kesayangan yang dikuburkan bersama pemiliknya di akhirat. Hal itu disampaikan  Lisa Sabbahy , seorang profesor Egyptology di The American University di Kairo, menulis dalam bukunya " All Things Ancient Egypt: An Encyclopedia of the Ancient Egyptian World " (Greenwood , 2019).

Kadang-kadang, sisa-sisa hewan – seperti sapi, bebek dan angsa – “disiapkan agar siap dimasak” dan kemudian dimumikan. “Sisa-sisa ini akan menjadi makanan bagi pemilik makam, dan mungkin hewan peliharaan mereka, di akhirat, “ kata Lisa.

Topeng mumi plester abad pertama M dari Minya, Mesir/ Arsip Sejarah Universal

Masker Mumi

Mayat orang Mesir Kuno terkadang dikuburkan dengan topeng mumi di wajahnya. Menurut Museum of Fine Arts, Boston topeng tersebut menunjukkan "gambar ideal dari orang yang meninggal.

Mereka dapat dibuat dari plester, karton (bahan kertas-mache), linen dan, kadang-kadang logam mulia. Pada tahun 2018, para arkeolog yang bekerja di situs Saqqara menemukan topeng mumi berwarna perak yang disepuh emas . Topeng diperkirakan milik seorang pendeta yang melayani Mut, Dewi Langit.

Model perahu dari makam di Deir el-Bahari, Mesir, yang berasal dari dinasti ke-11, Kerajaan Tengah (2030 hingga 1981 SM)/ DeAgostini melalui Getty Images)
 

Model Perahu

Para arkeolog juga menemukan model perahu kayu di makam Mesir kuno. Salah satu contoh penting adalah makam Djehutynakht. Seorang gubernur yang hidup sekitar 4.000 tahun yang lalu dan dimakamkan bersama 55 model perahu di makamnya di situs Deir el-Bersha.

Model termasuk perahu untuk angkutan pasukan atau barang dan perahu untuk berburu serta memancing. Salah satu perahu ditampilkan mengangkut apa yang tampaknya merupakan mumi Djehutynakht.