130 Negara Tidak Bisa Menjangkau Vaksin COVID-19, UNICEF: Sangat Tidak Adil
Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore menyatakan bahwa hampir 130 negara dengan jumlah 2.5 miliar penduduk tidak mampu menjangkau vaksin Covid-19.
Dunia
JAKARTA- Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore menyatakan bahwa hampir 130 negara dengan jumlah 2.5 miliar penduduk tidak mampu menjangkau vaksin COVID-19.
Henrietta Foe mengatakan bahwa dari 128 juta dosis vaksin yang didistribusikan, lebih dari 3/4 vaksinasi hanya berkutat di 10 negara yang menyumbang 60% PDB dunia.
Lebih jauh lagi, Oxfam Internasional memprediksi bahwa sekitar 9 dari 10 orang yang berasal dari negara miskin tidak mampu meraih vaksin COVID-19 pada 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Sangat tidak merata dan tidak adil, jika virus dibiarkan menyebar seperti ini, virus akan bermutasi lagi dan lagi,”” ujar Sekjen PBB Antonio Guterres dikutip dari laman resmi PBB.
Oleh karena itu ia mengajak kekuatan ekonomi dunia G-20 menjadi pemeran kunci dalam perencanaan vaksinasi global.
“G-20 dapat berperan untuk membentuk gugus tugas darurat dalam mempersiapkan rencana itu dan mengoordinasi implementasi dan pembiayaan” Antonio Guterres melanjutkan.
Menurut Guterres G-20 mempunyai kapasitas untuk memobilisasi perusahaan farmasi dan logistik. Selain itu, G-7 mampu membuat momentum untuk memobilisasi sumber daya finansial yang dibutuhkan.
Mengtuip dari laman ABC News, WHO bersama dengan GAVI dan CEPA telah menyiapkan program COVID-19 Vaccine Global Access (COVAX).
COVAX merupakan misi untuk menjamin akses vaksin ke seluruh dunia, khususnya kepada masyarakat yang paling riskan terdampak.
COVAX dapat berperan sebagai organisasi untuk mendukung penelitian, pengembangan, produksi berbagai jenis vaksin serta akan menegosiasi harga.
“Seluruh negara yang ikut serta dalam program Covax akan mendapatkan akses vaksin Covid-19, setelah vaksin itu terbukti aman dan efektif” ungkap GAVI.