8 Jalur Minyak Penting Dunia
Industri

8 Jalur Minyak Penting Dunia

  • Jakarta-Harga minyak dalam beberapa waktu terakhir terus turun. Kali ini tidak dipicu oleh jalur transit minyak yang bermasalah, tetapi karena masalah virus corona. Harga minyak memang kerap sensitif dengan berbagai hal. Masalah politik dan keamanan jalur minyak salah satunya. Jika terjadi ketegangan di jalur-jalur ini biasanya dunia akan waspada dengan pergolakan harga minyak. Lebih dari […]

Industri

Amirudin Zuhri

Jakarta-Harga minyak dalam beberapa waktu terakhir terus turun. Kali ini tidak dipicu oleh jalur transit minyak yang bermasalah, tetapi karena masalah virus corona.

Harga minyak memang kerap sensitif dengan berbagai hal. Masalah politik dan keamanan jalur minyak salah satunya. Jika terjadi ketegangan di jalur-jalur ini biasanya dunia akan waspada dengan pergolakan harga minyak.

Lebih dari setengah pasokan minyak dunia bergerak melalui rute maritim, menurut Energy Information Administration (EIA). Pengangkutan kapal menggunakan tanker besar. Untuk meminimalkan biaya, kapal tanker tersebut melalui jalur yang ditetapkan sesingkat mungkin. Banyak melewati jalur chokepoints (jalur) kecil maritim.

Secara keseluruhan, ada delapan chokepoints minyak besar di seluruh dunia, dan penutupan atau gangguan terhadap salah satu dari mereka dapat menyebabkan masalah di seluruh dunia.

minyak

Grafik di atas menampilkan chokepoints minyak utama di seluruh dunia. Dan untuk lebih jelasnya kita akan bahas satu persatu.

hormuz_map

Selat Hormuz – 17 juta barel minyak per hari

Selat Hormuz adalah chokepoint minyak utama dunia. Menurut EIA, 17 juta barel minyak, atau 30% dari semua minyak yang diperdagangkan, melewati selat ini setiap hari pada tahun 2013. Minyak dari Arab Saudi, UEA, Qatar, Iran, dan Irak semua melewati selat dengan tujuan sebagian besar ke Asia, meskipun tanker juga dapat menuju Terusan Suez dan Laut Merah.

Selat Hormuz mampu menampung kapal-kapal tanker minyak terbesar di dunia. Namun Iran kerap menjadi kekuatan yang mengkhawatirkan karena selalu menggunakan ancaman untuk menutup Hormuz jika ada negara, khususnya Amerika mengganggu mereka.

malak

Selat Malaka – 15,2 juta barel minyak per hari

Selat Malaka merupakan jalur air terpendek yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Laut China Selatan dan Samudra Pasifik.

Pada tahun 2013, EIA memperkirakan 15,2 juta barel minyak per hari melewati selat dari Timur Tengah terutama menuju Indonesia, China, dan Jepang.

Selat Malaka juga salah satu chokepoints yang paling sempit di dunia. Titik tersempit selat ini hanya 1,7 mil lebar, yang menciptakan hambatan alam untuk pengiriman.

Selat juga menjadi salah satu hotspot pembajakan terbaru di dunia.

tanjung

Tanjung Harapan – 4,9 juta barel minyak per hari

Tanjung Harapan, persimpangan di ujung selatan Afrika. Secara teknis sebenarnya bukan chokepoint karena terbuka di satu sisi. Tapi daerah adalah jalur perdagangan penting. Pada tahun 2013, rute sekitar Cape diperkirakan dilewati 4,9 juta barel minyak per hari, sekitar 9% dari total perdagangan minyak maritim.

Tanjung Harapan juga berfungsi sebagai jalur sekunder untuk minyak jika chokepoints utama Terusan Suez atau Bab el-Mandab ditutup. Tapi rerouting minyak di sekitar Tanjung Harapan akan meningkatkan biaya karena akan menambah jarak perjalanan 2.700 km transit dari Arab Saudi ke AS, menurut EIA.

bab

Bab el-Mandab – 3,8 juta barel minyak per hari

Bab el-Mandab adalah salah satu chokepoints minyak yang paling genting di dunia saat ini. Hanya 18 mil lebar pada titik tersempit, Bab el-Mandab menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden dan akhirnya ke Samudera Hindia. Ketidakstabilan atau penutupan Selat bisa memaksa kapal tanker harus perjalanan sekitar ujung selatan Afrika.

Catatan EIA, sebagian besar lalu lintas menuju selatan melalui Terusan Suez juga harus melewati Bab el-Mandab.

Pada tahun 2013, 3,8 juta barel minyak melewati titik ini setiap hari. Harga minyak tersentak setelah pemerintah Yaman runtuh dan makin meningkat ketika gempuran ke negara itu untuk menyerang militan Houthi dimulai.

denmark

Selat Denmark – 3,3 juta barel minyak per hari

Selat Denmark, terbentuk dari serangkaian saluran melewati sekitar Kepulauan Denmark, adalah salah satu chokepoints minyak yang paling aman di dunia. Chokepoint menghubungkan Laut Baltik di timur ke Laut Utara di sebelah barat. Sekitar 3,3 juta barel minyak per hari mengalir melalui daerah tahun 2013.

Meskipun meningkatnya ketegangan dengan Rusia di Eropa, dan khususnya Baltik, pengiriman tidak mungkin akan terpengaruh oleh isu-isu keamanan regional.

EIA memperkirakan bahwa 42% dari semua minyak dikirim melalui Selat Denmark berasal dari pelabuhan Rusia Primorsk tahun 2013 ke Barat. Sejumlah kecil minyak Norwegia dan Inggris juga melalui selat ini ke Baltik.

Kenapa aman? Karena jika Rusia memblokade Selat ini maka sama saja dia memblokade perdagangan minyaknya sendiri.

suez

Terusan Suez – 3,2 juta barel minyak per hari

Terusan Suez melewati Mesir dan menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah. Pada tahun 2013, rekor 3,2 juta barel minyak per hari melewati kanal ini, sebagian besar ke pasar di Eropa dan Amerika Utara.

Menurut EIA, Terusan Suez diperluas pada tahun 2010 untuk memungkinkan 60% dari semua kapal tanker di dunia untuk secara efektif melewati. Jatuhnya diktator Hosni Mubarak di Mesir pada tahun 2011 dan kerusuhan tidak mengganggu jalur ini.

Tetapi keamanan tetap menjadi perhatian utama dan di September 2013 teroris merencanakan serangan roket yang gagal pada kapal kargo yang melewati kawasan tersebut.

bor

Bosporus – 2,9 juta barel minyak per hari

Bosporus adalah bentangan sempit yang membagi Asia dari Eropa dan membagi bagian Eropa dan Asia Istanbul. Chokepoint yang menghubungkan Laut Hitam ke Mediterania. Pada tahun 2013, sekitar 2,9 juta barel minyak per hari mengalir melalui Selat Bosporus, dengan minyak yang berasal dari Rusia, Azerbaijan, dan Kazakhstan.

Menurut EIA, Rusia telah perlahan-lahan menggeser ekspor ke Baltik. Sebaliknya Azerbaijan dan Kazakhstan semakin meningkatkan pengiriman melalui chokepoint tersebut. Bosporus hanya memiliki lebar setengah mil pada titik tersempit, dan sekitar 48.000 kapal melakukan perjalanan melalui selat ini setiap tahun.

panam

Terusan Panama – 0,85 Juta barel minyak per hari

Terusan Panama menghubungkan Samudra Pasifik ke Karibia dan akhirnya ke Atlantik. Menurut EIA, Terusan Panama dilewati 1,4% dari semua minyak dan produk minyak bumi secara global pada tahun 2013 atau sekitar 0,85 juta barel minyak per hari pada tahun 2013.

Fungsi kanal telah berkurang di tahun-tahun sejak itu dibangun. Hari ini, titik tersempit dari Terusan Panama hanya 110 kaki, memaksa tanker besar untuk menghindari kanal.

Kanal ini menjalani proyek perluasan yang harus memungkinkan kapal tanker yang lebih besar untuk melewati daerah lebih mudah