Judi Online merupakan jenis perjudian yang dilakukan di Internet meliputi Poker Virtual, Kasino, dan Taruhan Olahraga dan lain sebagainya
Perbankan

16 Bank di Singapura Terlibat Cuci Uang Hasil Judi Online, 9 di Antaranya Beroperasi di Indonesia

  • Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) baru saja menyelesaikan inspeksi lapangan terhadap beberapa bank yang terlibat dalam kasus ini.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Sebanyak 16 bank ternama seperti OCBC, DBS, Citigroup, ICBC, Bank of Singapore hingga Credit Suisse terjerat dalam skandal pencucian uang terbesar dari hasil judi online di Singapura. 

Mengutip dari Bloomberg, Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) baru saja menyelesaikan inspeksi lapangan terhadap beberapa bank yang terlibat dalam kasus ini. 

Selain itu, para bankir swasta di berbagai institusi juga mendapatkan pelatihan tambahan untuk mengidentifikasi trik yang digunakan oleh para kriminal.

Dari kejadian ini, nasabah kaya dan calon klien mendapatkan pengawasan yang lebih ketat untuk menghindari terlibat dalam aliran dana ilegal. 

Langkah Perbankan dan Otoritas

Langkah sukarela yang diambil oleh bank-bank tersebut menunjukkan upaya mereka untuk menutup celah yang memungkinkan sekelompok sindikat kriminal dari China mencuci lebih dari US$3 miliar atau sekitar Rp36 triliun dari hasil judi online melalui setidaknya 16 lembaga keuangan di Singapura. 

Bank-bank yang memiliki banyak hubungan dengan para penjahat melalui rekening deposito, pinjaman, dan layanan keuangan lainnya diperkirakan akan menghadapi denda dan tindakan hukuman lainnya dari regulator keuangan setelah peninjauan selesai. 

MAS menyatakan bahwa pihaknya akan menilai apakah lembaga keuangan telah menerapkan kontrol yang memadai terhadap pencucian uang dan pendanaan terorisme, dan akan mengambil tindakan jika lembaga tersebut tidak memenuhi persyaratan.

Setelah skandal ini terungkap pada Agustus 2023, pemerintah membentuk komite antar kementerian untuk memperkuat rezim anti pencucian uang. 

Aset yang disita meliputi uang tunai, emas, perhiasan, mobil, serta properti. Sepuluh terdakwa telah mengaku bersalah, dengan sembilan di antaranya dijatuhi hukuman penjara 13 hingga 16 bulan. Sebanyak 17 orang lainnya sedang diselidiki dan masih buron.

Berdasarkan dokumen pengadilan, bank-bank yang terkait dengan kasus ini tidak hanya menerima simpanan, tetapi juga memberikan pinjaman kepada bisnis lokal para penjahat, mengatur hipotek, atau membantu mereka dalam investasi.

Kesepuluh terpidana tersebut terhubung dengan rekening di 16 lembaga keuangan yang beroperasi di Singapura dengan total simpanan dan investasi lebih dari US$370 juta atau sekitar Rp4,4 triliun.

Baca Juga: Waduh! 90 Persen Pengguna Internet di Indonesia Terpapar Iklan Judi Online

Bank yang Terlibat

Menurut data Bloomberg, lembaga perbankan yang terkait dengan skandal ini meliputi Credit Suisse, Citigroup, UOB, DBS, RHB, Standard Chartered, Bank of Singapore, ICBC, HSBC, Julius Baer, LGT Bank, UOB Kay-Hian, UBS, CIMB, dan Maybank. 

Adapun perusahaan perbankan yang memiliki operasi di Indonesia adalah Citigroup (Citibank Indonesia), UOB (PT Bank UOB Indonesia), DBS (PT Bank DBS Indonesia), Standard Chartered (PT Standard Chartered Bank Indonesia/SCBI), ICBC (PT Bank ICBC Indonesia), HSBC (PT Bank HSBC Indonesia), CIMB (PT Bank CIMB Niaga), dan Maybank (PT Bank Maybank Indonesia). 

Sementara itu, Credit Suisse, RHB, Julius Baer, UOB Kay-Hian, dan UBS juga memiliki operasi di Indonesia, namun bukan sebagai bank melainkan sebagai perusahaan sekuritas dan investasi. 

Citibank Indonesia

Citibank Indonesia adalah bank universal yang menyediakan berbagai layanan perbankan ritel dan komersial. Beroperasi di Indonesia sejak 1968, Citibank menjadi salah satu bank asing terbesar di negara ini berdasarkan aset. 

Citibank Indonesia memiliki 11 cabang dan lebih dari 70 ATM, serta jaringan pembayaran pelanggan yang mencakup lebih dari 50.000 titik pembayaran dan distribusi perusahaan di 4.800 lokasi di 34 provinsi. Citibank Indonesia merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Citibank N.A.

Pada 14 Januari 2022, Citigroup mengumumkan rencana untuk menghentikan operasi perbankan konsumen global di luar Amerika Serikat, termasuk di Indonesia. 

Pada saat yang sama, Citibank Indonesia menandatangani kesepakatan untuk mengalihkan aset dan kewajiban terkait bisnis perbankan konsumen, termasuk perbankan ritel, kepada Bank UOB Indonesia. 

Pada 18 November 2023, proses pengalihan ini selesai, dan seluruh bisnis perbankan konsumen Citibank Indonesia, termasuk kartu kredit, telah sepenuhnya beralih ke Bank UOB Indonesia.

UOB Indonesia

PT Bank UOB Indonesia berdiri pada tanggal 31 Agustus 1956 dengan nama awal PT Bank Buana Indonesia. Pada Mei 2011, bank ini resmi berganti nama menjadi PT Bank UOB Indonesia.

Jaringan layanan UOB Indonesia mencakup 131 kantor cabang dan 142 ATM yang tersebar di 41 kota di 16 provinsi di seluruh Indonesia. Layanan perbankan UOB Indonesia dapat diakses melalui jaringan ATM regional, jaringan ATM Prima dan Bersama, serta jaringan Visa.

UOB Indonesia mendapatkan peringkat AAA (idn) dari Fitch Ratings Indonesia, sebuah lembaga pemeringkat independen. Selain itu, UOB Indonesia juga meraih Platinum Award for Exceptional Financial Performance dari Majalah Infobank selama 10 tahun berturut-turut.

Bank ini dikenal karena fokusnya pada bisnis usaha kecil dan menengah serta memiliki basis pelanggan ritel yang kuat. UOB Indonesia telah mengembangkan berbagai produk dan layanan perbankan konsumer maupun korporasi, termasuk produk treasury dan cash management.

DBS Indonesia

Didirikan pada tahun 1989 dan menjadi bagian dari DBS Group di Singapura, PT Bank DBS Indonesia adalah salah satu bank tertua di Asia. 

Dengan memiliki 44 cabang dan 1.600 karyawan yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia, Bank DBS Indonesia menyediakan layanan perbankan lengkap untuk korporasi, usaha kecil dan menengah (UKM), serta perbankan konsumen. 

Bank ini telah diakui sebagai "Best Wealth Manager in Indonesia" oleh The Asset dan "Best Foreign Exchange Bank in Indonesia" oleh Global Finance. 

Selain itu, DBS Indonesia juga menerima penghargaan 'Sangat Baik' untuk kategori Aset Rp50 Triliun hingga di bawah Rp100 Triliun dari Infobank. Pada tanggal 10 Februari 2018, Bank DBS Indonesia resmi mengakuisisi bisnis Retail dan Wealth dari Bank ANZ Indonesia.

Standard Chartered Bank Indonesia

Standard Chartered Bank memiliki jaringan internasional yang sangat luas dengan lebih dari 1.700 cabang dan lebih dari 5.800 ATM yang tersebar di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. 

Didirikan pada tahun 1969 dari hasil penggabungan antara Chartered Bank dan Standard Bank, bank ini berpusat di London, Inggris. Standard Chartered kini beroperasi di lebih dari 70 negara di Asia Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, Inggris, dan Amerika.

Indonesia merupakan salah satu kontributor terbesar keenam dalam jaringan global Standard Chartered Bank. Sebagai salah satu bank tertua di Indonesia, Standard Chartered Bank telah hadir di tanah air selama lebih dari 150 tahun sejak tahun 1863. 

Saat ini, Standard Chartered Bank termasuk dalam lima bank internasional terbesar dengan cakupan geografis terluas di Indonesia, memiliki 27 kantor cabang di 8 kota dan didukung oleh lebih dari 49.000 ATM Bersama.

ICBC Indonesia

PT Bank ICBC Indonesia, selanjutnya disebut “Bank” atau “Bank ICBC Indonesia”, didirikan melalui akuisisi oleh Industrial and Commercial Bank of China Limited (ICBC Limited). ICBC Limited mengakuisisi PT Bank Halim Indonesia (sebelumnya dikenal sebagai PT Bankit yang telah berdiri sejak tahun 1970) dan meresmikan pergantian nama menjadi PT Bank ICBC Indonesia pada 28 September 2007.

Saat ini, ICBC Limited memiliki 98,61% saham Bank ICBC Indonesia, sementara 1,39% sisanya dimiliki oleh PT Intidana Wijaya. Sebagai salah satu bank terbesar di dunia, ICBC Limited telah menerima berbagai penghargaan dan peringkat internasional dari lembaga ternama.

Bank ICBC Indonesia memanfaatkan lokasi strategis di Indonesia dengan jaringan cabang yang tersebar di tujuh provinsi besar: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Bank ini mengandalkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkualitas untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah.

HSBC Indonesia

PT Bank HSBC Indonesia pertama kali membuka kantor di Jakarta pada tahun 1884, didirikan untuk mendukung perdagangan gula, komoditas utama pada masa itu. 

Ekspansi operasional kemudian dilanjutkan ke Surabaya pada tahun 1896. Namun, karena gejolak pasar di Indonesia, HSBC harus menutup operasionalnya selama Perang Dunia II. Bank ini baru kembali beroperasi dengan memperoleh izin perbankan pada tahun 1968.

Pada bulan Mei 2009, HSBC secara resmi mengakuisisi PT Bank Ekonomi Raharja Tbk., dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis perbankan komersial, memperluas sektor perbankan ritel, dan meningkatkan jaringan di Indonesia. 

PT Bank Ekonomi Raharja kemudian berganti nama menjadi PT Bank HSBC Indonesia pada bulan Oktober 2016. Selanjutnya, pada tanggal 17 April 2017, HSBC mengintegrasikan kantor cabang asingnya, The HSBC Limited Cabang Jakarta, ke dalam anak perusahaannya, PT Bank HSBC Indonesia.

CIMB Niaga 

CIMB Niaga didirikan pada 26 September 1955 dengan nama awal Bank Niaga. Pada dekade awal operasionalnya, fokus utama bank ini adalah membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme dalam bidang perbankan. 

Akibatnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas serta dapat diandalkan. Pada tahun 1987, Bank Niaga membuat terobosan dengan menjadi bank pertama di Indonesia yang menyediakan layanan perbankan melalui mesin ATM.

Pencapaian ini menjadi simbol masuknya Indonesia ke era perbankan modern. Keunggulan Bank Niaga dalam penerapan teknologi semakin terlihat pada tahun 1991 ketika menjadi bank pertama yang menyediakan layanan perbankan online bagi nasabahnya.

Pada tahun 1989, Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia/BEI). 

Keputusan ini merupakan tonggak penting bagi bank, karena meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini juga menjadi pendorong untuk memperluas jaringan Bank Niaga di seluruh Indonesia.

Selama krisis keuangan di akhir 1990-an, Pemerintah Republik Indonesia sempat menjadi pemegang saham mayoritas Bank Niaga. Pada November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), yang kini dikenal sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). 

Pada Agustus 2007, seluruh saham Bank Niaga berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasikan kegiatan semua anak perusahaan CIMB Group dengan platform perbankan universal.

Maybank Indonesia

PT Bank Maybank Indonesia merupakan bagian dari grup Malayan Banking Berhad (Maybank), yang dikenal sebagai salah satu penyedia layanan keuangan terbesar di ASEAN. 

Sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), bank ini didirikan pada 15 Mei 1959, memperoleh izin sebagai bank devisa pada tahun 1988, dan menjadi perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) pada tahun 1989.

Maybank Indonesia menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan lengkap untuk nasabah individu dan korporasi. Melalui layanan Community Financial Services, Bank menyediakan layanan perbankan ritel dan non-ritel, serta Perbankan Global. Bank juga memiliki entitas anak, yaitu WOM Finance yang fokus pada pembiayaan kendaraan roda dua, dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat. 

Selain itu, Maybank Indonesia terus meningkatkan layanan dan kapasitas Digital Banking melalui aplikasi M2U ID, situs web M2U ID, serta berbagai saluran digital lainnya.

Hingga tahun 2023, Maybank Indonesia memiliki 337 cabang, termasuk cabang Syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta satu cabang di luar negeri yang berlokasi di Mumbai, India. Bank ini juga mengoperasikan 22 KCP Mobile dan 765 ATM, termasuk 26 Cash Recycle Machines (CRM). Jaringan ATM Maybank Indonesia terhubung dengan lebih dari 20.000 ATM melalui jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, dan CIRRUS, serta 3.500 ATM Maybank yang tersebar di Singapura, Malaysia, dan Brunei.