Ilustrasi karyawan sedang bekerja.
Dunia

16 Negara dengan 4 Hari Kerja dalam Seminggu

  • Terkait uji coba penerapan sistem kerja 4 hari dalam seminggu, ternyata di beberapa negara juga sudah ada yang menerapkan, lho! Kira-kira negara mana saja? Yuk, simak artikel berikut!

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Kementerian BUMN memulai uji coba penerapan sistem kerja empat hari dalam seminggu. Kabar tersebut dibagikan melalui akun Instagram @kementerianbumn dan @lifeatkbumn.

“KERJA SEMINGGU 4 HARI IS GETTING REAL. Ternyata bisa loh SOEbat kerja empat hari doang dalam seminggu di @kementerianbumn!!,” bunyi keterangan unggahan tersebut,dikutip  pada Senin, 10 Juni 2024.

Dalam unggahan yang diposting, seorang pegawai Kementerian BUMN bernama Huwaida menceritakan pengalamannya bekerja selama empat hari dalam seminggu. Sistem kerja yang sedang diuji coba ini dikenal dengan nama Compressed Work Schedule (CWS).

Dilansir dari djkn.kemenkeu.go.id, pemadatan Jam Kerja (Compressed Work Schedule) atau CWS adalah penerapan fleksibilitas waktu kerja dengan memberikan hari libur sebagai kompensasi bagi pegawai yang telah mengumpulkan kelebihan jam kerja dan memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku.

Namun, itu juga ada syarat yang harus dipenuhi. Seperti bekerja minimal 40 jam selama 4 hari, dengan persetujuan atasan dan hasil pekerjaan yang terukur.

Awalnya, Huwaida merasa ragu dengan sistem kerja 4 hari dalam seminggu. Namun, setelah menjalani uji coba, dia menemukan sistem ini bisa diterapkan.

“Lumayan banget kan dengan adanya tambahan libur sehari kita bisa recharge energi supaya mentah health tetap terjaga. Alhamdulillah badan dan pikiran bisa rehat,” tuturnya.

Dia menyatakan, setelah bekerja 40 jam dalam 4 hari, dia bisa menikmati libur pada hari Jumat.

“CWS itu bisa jadi waktu aku buat mereset diri setelah kemarin berkutat sama kerjaan. Jadi, ketika balik lagi bekerja merasa lebih happy, bawaannya lebih produktif,” ucapnya.

Dia juga mengajak rekan-rekannya di Kementerian BUMN untuk mencoba sistem kerja 4 hari atau CWS, karena saat ini masih dalam tahap uji coba.

“Untuk rekan-rekan Kementerian BUMN yang belum cobain CWS, cobain sekarang mumpung masih masa piloting. Jadi, kita punya kesempatan untuk mengajukan CWS 1 kali selama 1 minggu tapi harus persetujuan atasan,” katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengusulkan konsep kerja empat hari dalam seminggu untuk para karyawan pada Maret 2024. Ia menjelaskan, usulan ini didasari oleh pertimbangan kesehatan mental para pegawai BUMN.

“Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam dalam minggu itu, kalian bisa register, dalam sebulan dua kali setiap Jumat bisa jadi alternatif untuk libur, tuh. Kita lakukan itu,” ucap Erick.

Terkait uji coba penerapan sistem kerja 4 hari dalam seminggu, ternyata di beberapa negara juga sudah ada yang menerapkan, lho! Kira-kira negara mana saja? Yuk, simak artikel berikut!

Negara dengan 4 Hari Kerja dalam Seminggu

Ilustrasi karyawan sedang bekerja. (Freepik/Lifestylememory)

Berikut beberapa negara dengan 4 hari kerja dalam seminggu:

1. Belgia

Dilansir dari tech.co, Belgia menjadi negara Eropa pertama yang memberlakukan undang-undang empat hari kerja dalam seminggu pada tahun 2022. Secara hukum, warga Belgia dapat menyelesaikan jam kerja standar lima hari mereka dalam empat hari.

“Tujuannya adalah memberikan lebih banyak kebebasan kepada masyarakat dan perusahaan untuk mengatur waktu kerja mereka,” kata Perdana Menteri Belgia Alex de Croo pada November 2022 ketika undang-undang tersebut disahkan.

2. Uni Emirat Arab

Sejak 1 Juli 2023, semua pegawai pemerintah di Uni Emirat Arab dapat memilih untuk bekerja selama empat hari dalam seminggu.

Walaupun kebijakan ini tidak mencakup seluruh pekerja di UEA, hampir 90% angkatan kerja UEA dipekerjakan oleh pemerintah, sehingga sebagian besar orang sebenarnya dapat bekerja selama empat hari dalam seminggu.

3. Islandia

Islandia, negara dengan populasi lebih dari 350.000 orang, memiliki lebih banyak pekerja yang bekerja selama empat hari dalam seminggu dibandingkan negara lain di dunia.

Setelah menjalankan salah satu uji coba terbesar dan terlama di dunia pada sistem empat hari kerja dalam seminggu antara tahun 2015 dan 2019, uji coba ini terbukti berhasil. Menurut artikel Forbes tahun 2022, hampir 90% pekerja di Islandia telah mengurangi jam kerja mereka setiap minggunya.

4. Lituania

Dilansir dari The Standard, pada tahun 2022, Lithuania memulai sistem kerja empat hari dalam seminggu khusus untuk orang tua baru. Langkah ini diambil untuk mengatasi kesenjangan upah gender yang semakin melebar setelah perempuan memiliki anak.

Hal ini dilakukan sebagai pengakuan atas fakta bahwa selama periode ini perempuan sering mengurangi jam kerja, sementara laki-laki biasanya mencurahkan lebih banyak waktu untuk pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.

5. Prancis

Meskipun tidak ada undang-undang yang secara khusus mewajibkan empat hari kerja dalam seminggu di Prancis, semakin umum bagi bisnis di negara tersebut untuk menawarkan opsi ini.

Hal ini sebagian disebabkan oleh undang-undang 35 jam kerja per minggu yang diterapkan di Prancis sejak tahun 2000, yang kemungkinan kecil untuk dibatalkan. Menurut Kementerian Tenaga Kerja Prancis, sekitar 10.000 pekerja di Prancis sudah bekerja selama empat hari dalam seminggu.

Undang-undang ini membuat transisi ke empat hari kerja dalam seminggu menjadi relatif mudah—bekerja selama empat hari dengan durasi 8 jam berarti total 32 jam kerja per minggu, hanya sedikit lebih rendah dari rata-rata jam kerja yang dilakukan oleh sebagian besar pekerja.

6. Jepang

Dilansir dari The Standard, beberapa perusahaan di Jepang, termasuk Microsoft dan Panasonic, telah mencoba sistem kerja empat hari dalam seminggu, masing-masing pada tahun 2019 dan 2022.

Namun, pada tahun 2021, pedoman kebijakan ekonomi tahunan pemerintah Jepang merekomendasikan agar perusahaan mengizinkan karyawan memilih untuk bekerja empat hari dalam seminggu, memberikan mereka akhir pekan tiga hari.

7. Australia

Dilansir dari Humansfirst, sistem kerja empat hari dalam seminggu secara bertahap mendapatkan momentum, terutama di negara-negara Skandinavia yang menghargai kesejahteraan karyawan. Negara-negara seperti Finlandia, Swedia, dan Norwegia telah mengadopsi konsep ini, terutama di sektor kesehatan.

Meskipun sebagian besar perusahaan di Australia masih menerapkan lima hari kerja dalam seminggu, ada tanda-tanda perubahan.

Pada Agustus 2022, Australia memulai proyek percontohan untuk uji coba empat hari kerja dalam seminggu, yang berlangsung hingga Januari 2023. Seperti di negara-negara lain seperti Selandia Baru, proyek ini dijalankan oleh 4 Day Week Global bekerja sama dengan Boston College, Universitas Queensland, Universitas Sydney, dan Universitas Auckland.

Dua puluh perusahaan dari berbagai industri, seperti pemasaran, keuangan, teknologi, dan kesehatan mental, berpartisipasi dalam uji coba ini. Mereka mengadopsi model 100:80:100 dengan tujuan membuktikan produktivitas lima hari dapat dicapai dalam empat hari. Motivasi lain di balik proyek ini adalah untuk meningkatkan keseimbangan iklim.

Australia sedang berupaya meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja dan kesehatan mental karyawan. Namun, mungkin diperlukan waktu sebelum semua industri menerapkan empat hari kerja dalam seminggu.

8. Spanyol

Spanyol adalah salah satu negara di Eropa Barat yang mengutamakan kualitas hidup dibandingkan prospek karir. Spanyol terkenal dengan program jaminan sosialnya yang ekstensif.

Sejak 1919, pemogokan di Barcelona menuntut jam kerja maksimal delapan jam sehari. Tidak mengherankan jika Spanyol menjadi negara pertama di Eropa yang mengusulkan jam kerja empat hari dalam seminggu.

Pada 2021, partai kiri Más País mengumumkan pemerintah Spanyol menerima proposalnya untuk melakukan uji coba selama tiga tahun dengan empat hari kerja dalam seminggu (32 jam). Proyek percontohan ini, yang dimulai pada September 2021, bertujuan untuk melihat apakah produktivitas bisa ditingkatkan dengan jam kerja yang lebih sedikit sambil menjaga upah karyawan tetap konstan.

Pemerintah mengalokasikan €50 juta ($60 juta USD) untuk mendanai lebih dari 200 hingga 400 perusahaan Spanyol yang secara sukarela berpartisipasi dalam proyek ini. Dana tersebut mencakup biaya tambahan untuk menerapkan perubahan dan mempekerjakan lebih banyak staf.

DESOL, salah satu perusahaan teknologi besar yang mengadopsi proyek ini, melaporkan pengalaman positif dengan empat hari kerja, di mana tingkat ketidakhadiran menurun sebesar 20% dan penjualan meningkat sebesar 20%.

9. Skotlandia

Pada September 2021, 525 anggota Partai Nasional Skotlandia (SNP) mengadakan pertemuan virtual untuk membahas penggantian lima hari kerja dalam seminggu menjadi empat hari kerja dalam seminggu.

Proposal ini mendapat dukungan besar, dengan 509 anggota menyetujuinya dan hanya 16 yang menolak. Pada Januari 2022, 4 Day Week Global, bekerja sama dengan Boston College, Universitas Cambridge, dan Universitas Oxford, meluncurkan proyek percontohan selama enam bulan untuk menilai efektivitas empat hari kerja dalam seminggu di perusahaan-perusahaan Skotlandia.

Perusahaan yang berpartisipasi dalam uji coba ini harus menggunakan model 100:80:100, yakni mempertahankan 100% gaji, mengurangi waktu kerja sebesar 20%, dan menjaga produktivitas 100%. Pemerintah mengalokasikan £10 juta ($13,8 juta) untuk mendanai proyek ini.

Advice Direct Scotland melaporkan, proyek ini berhasil meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Penelitian menunjukkan, delapan dari sepuluh warga Skotlandia mendukung proyek ini, sehingga membuka peluang untuk lebih banyak proyek percontohan.

10. Selandia Baru

Banyak negara di Eropa yang sangat antusias menyambut uji coba 4 hari kerja dalam seminggu, namun hal ini tidak berlaku bagi pemerintah Selandia Baru. Namun, 4 Day Week Global telah menjalankan tugas untuk mendukung dunia usaha di Selandia Baru yang bersedia mencoba reformasi baru ini.

Persiapan program percontohan dimulai pada bulan Maret 2022, sedangkan pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 1 Agustus dan akan berlangsung hingga Januari 2023 (6 bulan). Ini melibatkan 20 perusahaan di industri perangkat lunak, pemasaran digital, kesehatan, keuangan, dan konstruksi. 

11. Belanda

Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Belanda memiliki minggu kerja terpendek, yaitu rata-rata 29 jam atau empat hari seminggu. Ini dimulai sejak resesi awal tahun 90an, yang mendorong sektor publik menawarkan kerja empat hari seminggu kepada karyawan untuk menghemat biaya.

Sejak saat itu, perusahaan di Belanda umumnya menawarkan opsi kerja empat hari seminggu kepada pekerjanya. Selain itu, undang-undang Belanda mendukung keseimbangan kehidupan kerja dan hak untuk bekerja paruh waktu dengan tetap mempertahankan gaji per jam dan tunjangan kesehatan yang diprorata. Oleh karena itu, memiliki guru paruh waktu, ahli bedah, dan insinyur adalah hal yang lumrah.

Belanda juga melakukan uji coba empat hari kerja seminggu karena konsep ini mendapatkan daya tarik di negara lain. Pada April 2022, dua perusahaan teknologi besar, Canon dan Dell, mengumumkan mereka akan menawarkan opsi kerja 32 jam seminggu kepada karyawan.

Namun, Dell memotong gaji karyawan sesuai dengan proporsi jam kerja yang dikurangi. Proyek percontohan Canon dimulai pada bulan Juni dan berlangsung hingga Desember 2022, dengan tetap mempertahankan tunjangan pekerja.

12. Irlandia

Irlandia adalah salah satu negara di mana jam kerja 4 hari dalam seminggu dengan gaji tetap dan tunjangan karyawan terus meningkat. Ada kampanye petisi yang mencari kuorum untuk menganjurkan agar minggu kerja 4 hari dilegalkan. Survei pada bulan Maret 2022 yang melibatkan 1.500 profesional menunjukkan 54% percaya, kerja 4 hari akan menjadi hal yang biasa dalam 5 tahun.

13. Denmark

Meskipun orang Denmark merupakan pekerja paling efisien dan produktif di Eropa Timur, mereka juga sangat menghargai keseimbangan kehidupan. Jika Anda mengunjungi kantor di Denmark pada pukul 17.00, Anda tidak akan menemukan seorang pun di sana.

Sebuah survei oleh Komisi Eropa menunjukkan bahwa 47% pekerja Denmark lebih puas dengan keseimbangan kehidupan kerja mereka dibandingkan dengan pekerja di 27 negara UE lainnya yang disurvei.

Informasi ini menunjukkan, Denmark tidak akan ketinggalan dalam tren terbaru yaitu empat hari kerja dalam seminggu. Kotamadya Odsherred menjadi otoritas lokal pertama di Denmark yang menerapkan empat hari kerja dalam seminggu. Inisiatif ini dimulai pada bulan September 2019 dan melibatkan 300 staf yang menikmati libur tiga hari di akhir pekan.

14. Kanada

Meskipun ada rumor mengenai jam kerja 4 hari seminggu di Kanada selama bertahun-tahun, percakapan terbuka dimulai dengan merebaknya pandemi COVID-19. Melihat keberhasilan proyek ini di negara lain, 50% perusahaan kecil, menengah, dan besar di Kanada telah menyatakan minatnya untuk mengadopsi proyek tersebut.

Kotamadya Nova Scotia adalah kota pertama yang memulai proyek percontohan sembilan bulan dengan 4 hari kerja dalam seminggu. Pemerintah kota menawarkan 32 jam seminggu kepada 60 karyawannya tanpa pemotongan gaji. Karena sifat pekerjaannya, karyawan akan menggunakan hari Jumat atau Senin sebagai hari libur tambahan. 

Kepala kota melaporkan, proyek tersebut berhasil. Produktivitas meningkat dan karyawan merasa lebih puas. Akibatnya, kota-kota lain telah melakukan pembicaraan dan bersiap untuk memulai uji coba.

Prospek kerja 4 hari seminggu di Kanada kemungkinan akan terus meningkat. Hal ini disertai dengan tantangan dalam menetapkan ekspektasi pelanggan baru karena mereka terbiasa dengan jadwal kerja tradisional.

15. Afrika Selatan

Lebih dari 500 karyawan di 28 perusahaan berpartisipasi dalam uji coba empat hari kerja dalam seminggu di Afrika Selatan, yang berlangsung dari bulan Maret hingga September. Eksperimen ini dijalankan oleh 4 Day Week South Africa, cabang dari 4 Day Week Global.

16. Inggris

Dilansir dari remoteworkjunkie, pada tahun 2022, Inggris adalah salah satu perusahaan yang memulai uji coba 4 hari kerja dalam seminggu. Program ini akan berlangsung selama enam bulan untuk menganalisis hasilnya. Selain itu, karyawan hanya harus bekerja 32 jam per minggu dan gaji serta tunjangan mereka tetap sama seperti 40 jam seminggu.

Itu dia beberapa negara yang telah menerapkan 4 hari kerja dalam seminggu.