pol1.jpeg
Dunia

2 Rudal Rusia Guncang Poltava Ukraina, 41 Orang Meninggal Seketika

  • Ini merupakan salah satu serangan tunggal paling mematikan terhadap Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

KYIV-Sebuah serangan mematikan dilancarkan Rusia di wilayah Poltava, Ukraina tengah. Dua rudal balistik menghatam daerah ini mengakibatkan 41 orang meninggal dunia dan melukai lebih dari 180 lainnya.

Peristiwa terjadi pada Selasa 3 September 2024 pagi. Ini merupakan salah satu serangan tunggal paling mematikan terhadap Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022.

Presiden Ukraina Volodymir Zelensky mengatakan, menurut informasi awal, dua rudal balistik menghantam fasilitas tersebut dan rumah sakit di dekatnya pada Selasa pagi. “Sedikitnya 41 orang meninggal dalam serangan dan 180 orang terluka,” katanya.

Tetapi laporan yang beredar menunjukkan salah satu bangunan mungkin merupakan pusat pelatihan militer. Ada juga spekulasi daring bahwa pada saat serangan terjadi, sedang berlangsung parade rekrutmen militer baru. 

Sementara Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan rentang waktu antara alarm serangan udara dan serangan itu sangat singkat. Sehingga  orang-orang saling berebut saat mereka mencoba masuk ke tempat perlindungan bom.

Moskow belum mengomentari serangan itu, tetapi seorang blogger militer Rusia terkenal Vladimir Rogov melaporkan Rusia menyerang sebuah sekolah militer di Poltava.

Jelas ini adalah hari yang sangat gelap bagi Ukraina. Poltava terletak jauh dari garis depan. Kota ini berjarak sekitar 140 km  dari perbatasan Rusia.D an  meskipun kota itu dan wilayah yang lebih luas telah menjadi sasaran serangan rudal secara berkala, mereka belum pernah mengalami pemboman seperti yang terjadi di wilayah yang lebih dekat ke garis depan timur. Kota ini, dengan jumlah penduduk lebih dari 300.000 jiwa.Dan telah menjadi rumah bagi para pengungsi dari serangan Rusia di wilayah timur.

Kota ini relatif tenang hingga saat ini, tetapi memiliki fasilitas militer penting. Termasuk pusat pelatihan. Ada laporan bahwa Rusia telah menggunakan pesawat pengintai tanpa awak sebelum serangan rudal ini terjadi.

Sebelumnya pada musim panas Rusia menargetkan lapangan udara di wilayah Poltava dengan klaim  menghancurkan pesawat tempur Ukraina. Namun, serangan hari ini menghantam kota  dan menghancurkan sebagian bangunan serta  dan mengubur orang-orang di reruntuhan.

Tampaknya hanya ada sedikit peringatan akan serangan yang akan terjadi. Ini menjadikan warga yang ada di dalam tidak punya waktu untuk mencari perlindungan. Pemimpin daerah Poltava Philip Pronin mengatakan Selasa menjadi hari yang mengerikan bagi Poltava.

Serangan mematikan ini terjadi tepat sebulan sejak pasukan Kyiv memasuki wilayah Kursk Rusia.  Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya dengan singkat berjanji akan ada hukuman atas tindakan tersebut. Sebelumnya Rusia juga melakukan serangan rudal dan drone besar-besaran ke sejumlah wilayah Ukraina.