Korporasi

2 Tahun Lebih Disuspensi, Panasia Indo Resources (HDTX) Potensi Hengkang Dari Bursa

  • PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) berpotensi hengkang dari Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah sahamnya disuspensi selama lebih dari dua tahun, tepatnya sudah 30 bulan pada tanggal 29 November 2021.
Korporasi
Merina

Merina

Author

JAKARTA – PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) berpotensi hengkang dari Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah sahamnya disuspensi selama lebih dari dua tahun, tepatnya sudah 30 bulan pada tanggal 29 November 2021. 

Saham Panasia Indo Resources telah digembok BEI di seluruh pasar sejak sesi pertama perdagangan pada Rabu, 29 Mei 2019. Hal itu karena BEI mempertimbangkan kondisi perseroan yang tidak membukukan pendapatan usaha pada triwulan I-2019. 

“Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tulis BEI dalam keterangannya yang dikutip, Selasa 30 November 2021. 

Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, Bursa dapat menghapus efek Perusahaan Tercatat apabila mengalami dua kondisi.  

Pertama, perusahaan mengalami kondisi atau peristiwa yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Kedua, saham Perusahaan Tercatat yang akibat suspensi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, hanya diperdagangkan di Pasar Negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. Dilihat dari kondisi Panasia Indo Resources, perusahaan telah memenuhi kedua syarat ini. 

Berbasis di Bandung, Panasia Indo Resources adalah produsen benang polyester dan menjadi holding company perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya alam yang ada di Indonesia. 

Adapun susunan pemegang saham perseroan per 31 Oktober 2021 adalah Gold Gazelle 19,63%, Lucky Heights 27,77%, Mercury Capital 9,72%, Ortega Management 10,05%, Panasia Synthetic 19,35%, Prime Invesco  9,49%, dan masyarakat 3,99%.