<p>Menhan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 September 2020. Raker itu membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) Kementerian Pertahanan dan TNI tahun 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

20 Tahun Masuk Daftar Hitam dan Dicekal AS, Prabowo Dikabarkan Sudah Kantongi Visa dari Donald Trump

  • Dalam laporan itu juga menyebut, Prabowo diperkirakan akan berkunjung ke AS sekitar akhir Oktober ini.

Nasional
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dikabarkan telah mendapatkan visa dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ini menjadi babak baru baginya setelah sempat masuk daftar hitam dan dicekal oleh pemerintah AS selama kurang lebih 20 tahun.

Dilansir dari portal media AS Politico, diungkapkan bahwa Kementerian Luar Negeri AS telah memutuskan untuk memberi visa kepada Menteri Pertahanan Indonesia untuk memasuki negaranya.

Dalam laporan itu juga menyebut, Prabowo diperkirakan akan berkunjung ke AS sekitar akhir Oktober ini.

“Dia telah lama masuk daftar hitam AS karena perannya dalam dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sejak beberapa dekade lalu,” tulis laporan tersebut.

Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS menolak berkomentar terkait hal itu. Pasalnya, catatan terkait visa sangat rahasia berdasarkan hukum negeri tersebut.

“Namun perlu dicatat bahwa Tiongkok telah merangkul pejabat Indonesia tersebut di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.”

Di dalam negeri sendiri, mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu memang telah banyak diisukan melakukan beberapa pelanggaran HAM. Beberapa sepak terjangnya yang menjadi kontoversi hingga saat ini antara lain dugaan pelanggaran HAM di Timor Timur, penculikan aktivis 98, dugaan keterlibatan pada kerusuhan Mei 1998, hingga isu kudeta.

Sebuah laporan harian New York Times mengatakan, tahun 2000, Departemen Luar Negeri AS menolak visa Prabowo Subianto yang pangkat terakhirnya di militer adalah letnan jenderal, untuk menghadiri wisuda anaknya di Boston.

Akan tetapi, pihak AS tidak pernah menjelaskan mengapa permohonan visa Prabowo ditolak. Prabowo mengatakan kepada Reuters pada 2012 bahwa ia masih ditolak untuk mendapatkan visa AS. Alasannya, karena tuduhan bahwa dirinya menghasut kerusuhan yang menewaskan ratusan orang setelah penggulingan Soeharto. Dia membantah telah melakukan kesalahan. (SKO)