Tekno

2022 Kurangi Pemanasan Global, Berikut Bahan Bakar Ramah Lingkungan

  •  Pemanasan global disebabkan oleh emisi yang biasanya dihasilkan dari sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas. Pada Perja
Tekno
Azura Azka Syavira

Azura Azka Syavira

Author

Pemanasan global disebabkan oleh emisi yang biasanya dihasilkan dari sisa hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas. 

Pada Perjanjian Paris 2015, negara-negara di dunia diminta untuk melakukan upaya-upaya agar suhu bumi tidak lagi mengalami kenaikan. 

Tujuannya adalah untuk menekan emisi gas karbon hingga nol di tahun 2050. Sebagai salah satu upaya mengurangi emisi gas buangan tersebut adalah dengan mengganti bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Melansir dari akun Instagram @icdxgroup, berikut bahan bakar yang ramah lingkungan.

Compressed Natural Gas (CNG) 

CNG di Indonesia dikenal dengan istilah Bahan Bakar Gas (BBG). CNG adalah bahan bakar yang berasal dari gas alam yang terkompresi pada tekanan penyimpanan yang sangat tinggi dan berguna sebagai bahan bakar pengganti bensin, solar, dan LPG. 

Bahan bakar CNG memang masih memproduksi CO2 sebagai hasil pembakarannya, namun jauh lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan BBM dan juga bisa meningkatkan masa pakai pelumas/ oli mesin kendaraan sebab lebih mudah bercampur dengan udara. Secara ekonomis, penggunaan CNG juga lebih murah jika dibandingkan dengan BBM lain. Saat ini pemerintah di Indonesia telah gencar mengkampanyekan konversi bahan bakar kendaraan bermotor ke BBG/CNG, dan telah diterapkan penggunaannya pada seluruh unit bus Transjakarta.

Etanol

Bahan bakar yang berasal dari turunan alkohol ini biasanya telah dicampurkan dengan bensin dalam penggunaannya. Campuran bensin dan etanol ini mampu mengoksidasi bahan bakar sehingga pembakaran lebih bersih daripada bahan bakar fosil, yang secara otomatis dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, serta lebih ramah lingkungan. Namun bahan bakar etanol memiliki kelemahan yaitu dengan bahan bakunya yang berasal dari tanaman pangan (gula), dapat meningkatkan harga pangan tersebut dan bahkan menyebabkan kekurangan pangan.

Synthetic Gasoline

bahan bakar ini diperoleh dari gas sintetis campuran karbon monoksida dan hidrogen yang kemudian dikonversikan menjadi bahan bakar cair melalui proses listrik. Namun proses pembuatannya yang panjang dan memakan biaya yang besar membuat bensin ini secara ekonomi belum layak diproduksi karena jauh lebih mahal dibandingkan dengan minyak bumi konvensional.

Premium dan Pertalite dihapus?

Bahan bakar yang ramah lingkungan dapat ditentukan dengan nilai RON, yaitu ikatan kimia yang menjadi indikasi kekuatan bahan bakar dalam menerima kompresi. Semakin besar angka RON, maka semakin ramah lingkungan BBM tersebut. Pada Pertamina, jenis bensin Premium memiliki RON sebesar 88, Pertalite 90, Pertamax 92, Pertamax Turbo 98. Pada Shell, jenis bensin Super memiliki RON sebesar 92, dan V Power sebesar 95.

Terdapat aturan baru dalam Perpres No. 117 No. 2021 tentang penyaluran dan harga BBM tahun 2022. BBM dengan RON (Research Octane Number) 88 dan 90 dinilai sudah tidak memenuhi standar BBM yang ramah lingkungan dan akan dihapuskan. Namun terdapat perubahan kembali yang mengindikasikan BBM Premium masih tetap akan didistribusikan.