Konpers capaian kinerja 2023 dan rencana kinerja 2024 Direktorat Jenderal Migas
Energi

2024 akan Ada 10 Wilayah Kerja Migas Siap Dilelang

  • Hingga saat ini Ditjen Migas bekerja sama dengan SKK Migas untuk mencari peluang baru untuk menambah WK yang akan dilelang dan berpotensi menjanjikan.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA  - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pada 2024 akan ada 10 wilayah kerja (WK) yang siap ditawarkan atau dilelang.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, hingga saat ini Ditjen Migas bekerja sama dengan SKK Migas untuk mencari peluang baru untuk menambah WK yang akan dilelang dan berpotensi menjanjikan.

"2024 bisa masuk menjadi prospektif beberapa daerah di utara madura kemudian yang ada disekitar andaman juga prosepktif itu kami upayakan lelang," katanya dalam Konpers capaian kinerja 2023 dan rencana kinerja 2024.

Namun Tutuka belum dapat merinci wilayah mana saja yang akan di lelang. Ia hanya memastikan saat ini terdapat perbaikan fiskal berdasarkan dari risiko. Di mana akan ada opsi persentase split yang lebih besar ke KKKS.

Sepanjang 2023 Ditjen Migas mencatat ada sebanyak 10 WK yang ditawarkan. Namun ada 3 WK lainnya yang baru berproses dari tahun 2022 sehingga total ada 13 WK PSC yang ditanda tangani di tahun 2023 dengan total Firm Commitment sebesar US$178,6 Juta.

Di antaranya, WK Bireun Sigli, WK Beluga, WK Akia, WK Bengara I, WK Paus, WK East natuna, WK OffShore NorthWest Aceh (Meulaboh), WK OffShore SouthWest Aceh (Singkil), WK Kampar, WK Jabung Tengah, WK Sangkar, WK Peri Mahakam dan WK Bunga.

Pemerintah Indonesia terus meningkatkan kegiatan eksplorasi dengan menawarkan blok-blok baru melalui Indonesia Petroleum Bidding Round. Kegiatan hulu masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target produksi nasional 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030.

Ditjen Migas mencatatkan realisas investasi di sektor migas juga turut mengalami peningkatan. Investasi dari 2022 ke 2023 meningkat 12%, yakni dari US$13,9 miliar atau Rp 215,45 triliun (kurs Rp 15.500) menjadi US$15,6 miliar atau Rp241,8 triliun.