<p>PT Hotel Indonesia Natour (Persero) yang memiliki jaringan Hotel Inna / Innagroup.co.id</p>
Industri

22 Hotel Milik BUMN HIN, Garuda, Pegadaian, WIKA, Hingga Pertamina Gabung Holding Perhotelan

  • Sebanyak 22 hotel dan 2 operator milik lima BUMN, yakni PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, PT Pertamina (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Pegadaian (Persero), memutuskan untuk bergabung dalam holding perhotelan BUMN.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman rencana konsolidasi bisnis hotel BUMN pada hari Senin, 14 September 2020. Hal ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk membangun holding BUMN sektor perhotelan.

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh para direktur utama BUMN yang akan melakukan konsolidasi hotel-hotel yang dimiliki saat ini. Masing-masing Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Saputra, Dirut PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN Iswandi Said, Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Dirut PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Budi Waskito, dan Dirut  PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto.

Perjanjian tersebut merupakan langkah awal dan sebagai tindak lanjut dari rangkaian kesepakatan dan diskusi untuk membuat holding sektor hotel. Hal ini guna mendukung program pemerintah di bidang pariwisata serta meningkatkan daya saing bisnis hotel dalam negeri.

Kelima perusahaan pelat merah itu berkomitmen mengkonsolidasikan bisnis hotel yang mencakup 22 unit hotel dan 2 hotel operator manajemen milik HIN, Pegadaian, Garuda Indonesia, dan Pertamina. Namun, tidak terbatas pada aset dan liabilitas pada masing-masing perusahaan.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa BUMN perlu kembali ke core business masing-masing. Sehingga untuk perhotelan, menurut dia perlu dilakukan atur ulang anak usaha Hotel BUMN sehingga bisa kembali menjalankan bisnis sesuai dengan inti bisnis yang mereka miliki.

“Hotel-hotel milik BUMN memiliki lokasi yang sangat strategis, sehingga jika kita bisa fokus memberikan pelayanan yang baik maka sangatlah mungkin hotel milik BUMN ini menjadi kebanggaan Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Senin 14 September 2020.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir akan merampingkan BUMN yang semula berjumlah 142 Badan Usaha, saat ini menjadi 107. Selanjutnya Erick menargetkan perusahaan BUMN di Indonesia hanya menjadi 40 perusahaan.

Salah satu upayanya adalah mengkonsolidasikan hotel-hotel miliki BUMN. Sehingga diharapkan dapat menjadi lebih efisien dan kompetitif serta mampu bersaing dengan industri perhotelan di dalam dan di luar negeri. (SKO)