Kantor pusat Bursa Efek Indonesia (BEI) di kawasan Senayan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Pasar Modal

26 Perusahaan Antre IPO, 1 Start Up dan 2 Anak Usaha BUMN

  • Dalam pipeline tersebut, terdapat satu perusahaan rintisan teknologi (start up) dan dua merupakan anak usaha BUMN.
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan sebanyak 26 perusahaan berada dalam antrean (pipeline) penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Dalam pipeline tersebut, terdapat satu perusahaan rintisan teknologi (start up) dan dua merupakan anak usaha BUMN.

“Sampai dengan 16 September 2021 telah tercatat 38 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan terdapat 26 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Jumat, 17 September 2021.

Ia mengungkapkan, satu start up tersebut merupakan hasil binaan dari IDX Incubator. Perusahaan ini berada di sektor teknologi dan sub sektor software and IT services, sebuah perusahaan teknologi informasi inkubator start up yang membangun produk perangkat lunak. 

“Adapun kisaran dana dihimpunnya belum dapat kami sampaikan, karena proses book building dalam rangka pembentukan harga belum selesai dilakukan, imbuhnya.

Selain itu, Nyoman menyebutkan terdapat dua anak usaha pelat merah yang akan segera melantai di BEI. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail kedua nama entitas BUMN tersebut. 

Diberitakan sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir menargetkan setidaknya 9 anak perusahaan pelat merah bakal melantai di pasar modal. Namun, ada 2 anak perusahaan BUMN yang paling hangat diperbicangkan karena realisasi IPO yang kian dekat.

Kedua perusahaan tersebut adalah PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) serta PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang merupakan holding dari BUMN Panas Bumi.

“Kami akan unlock values semua perusahaan BUMN. Kami ingin menjadikan Pertamina sebagai hundred billion company dengan melakukan IPO. Belum lagi ketika nanti anak-anak usaha Telkom go public seperti Telkom Data Center dan Mitratel,” tutur Erick dalam seminar daring, pertengahan Juli 2021.

Adapun rincian sektor yang berada dalam pipeline IPO antara lain 1 perusahaan dari sektor basic materials, 3 perusahaan dari sektor industrials, 1 perusahaan dari sektor transportation and logistics, dan 6 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.

Selanjutnya, 6 perusahaan dari sektor consumer cyclicals, 1 perusahaan dari sektor technology, 3 perusahaan dari sektor energy, 3 perusahaan dari sektor financials, 1 perusahaan dari sektor properties and real estate, serta 1 perusahaan dari sektor infrastructures.