29 Persen Penduduk Jepang Berusia 65 Tahun ke Atas
- Tingkat kelahiran di Jepang merupakan salah satu yang terendah di dunia.
Dunia
JAKARTA - Jepang telah lama dikenal dengan masyarakat yang penuh tradisi dan budaya yang kaya. Namun, di balik pesona budayanya, Jepang sedang menghadapi tantangan serius dalam hal demografi yang dapat mengubah wajah negara ini dalam beberapa dekade mendatang.
Salah satu masalah utama yang dihadapi Jepang adalah tingkat kelahiran yang sangat rendah. Tingkat kelahiran di Jepang merupakan salah satu yang terendah di dunia. Upaya untuk memenuhi kebutuhan penduduk lanjut usia telah menjadi prioritas, dan data terbaru mengungkapkan sejumlah permasalahan yang mengkhawatirkan.
Menurut data nasional yang dikutip BBC Internasional, Jumat, 29 September 2023, sekitar 29,1% dari total 125 juta penduduk Jepang saat ini berusia 65 tahun atau lebih, menciptakan rekor sebagai negara dengan populasi lansia tertinggi di dunia, menurut PBB. Proporsi serupa mencapai 24,5% di Italia dan 23,6% di Finlandia, yang menempati peringkat kedua dan ketiga.
- Makin Canggih! ChatGPT Kini Miliki Akses Langsung ke Internet
- ITDC Siap Kembangkan KEK Mandalika Jadi Destinasi Sport Tourism di Indonesia
- Harta Syahrul Yasin Limpo, Mentan asal NasDem yang Disebut jadi Tersangka
Meskipun Jepang memiliki tingkat pekerja lansia yang tinggi di antara negara-negara besar lainnya, di mana lebih dari 13% angkatan kerja nasional berusia 65 tahun ke atas, masalah ini masih belum terselesaikan. Upaya untuk meningkatkan tingkat kelahiran juga belum membuahkan hasil yang diharapkan, terutama dalam menghadapi meningkatnya biaya hidup dan jam kerja yang sangat panjang.
Penurunan laju kelahiran adalah masalah global, tetapi situasi di Jepang sangat akut. Diperkirakan bahwa jumlah bayi yang lahir di negara ini tahun lalu kurang dari 800.000, yang merupakan angka terendah sejak pencatatan dimulai pada abad ke-19.
Perubahan demografi ini berdampak pada berbagai sektor, termasuk ekonomi, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Jepang terus mencari solusi kreatif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini, seperti mendorong partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja, memberikan insentif bagi keluarga untuk memiliki anak lebih banyak, dan mengembangkan teknologi untuk mendukung populasi lanjut usia.
Pemerintah dan masyarakat Jepang menyadari pentingnya menemukan solusi yang efektif untuk masalah demografi ini guna memastikan kelangsungan negara dan kualitas hidup masyarakatnya. Tantangan ini bukan hanya milik Jepang, tetapi juga merupakan pelajaran berharga bagi banyak negara di seluruh dunia yang menghadapi permasalahan serupa dalam menghadapi perubahan demografi yang cepat.